I Think! I Love You [SUDAH TERBIT✔]

BAB 10 - Sebuah Rasa

Budayakan Vote Dulu Sebelum Baca....

Happy Reading Guys...

****

***

"Makasih," Ucap Nicky saat sudah keluar dari mobil Vitto, Vitto pun membuka kaca pintu mobilnya untuk melihat Nicky.

"Sama-sama!" Balas Vitto. Sembari memberi senyumnya.

"Yaudah gue masuk dulu ya," Ucap Nicky lagi sambil tersenyum,

Baru saja Nicky hendak menlangkahkan kakinya memasuki teras rumahnya langkahnya terhenti dengan suara Vitto,"Tunggu dulu Nick!" Cegah Vitto lalu mengambil ponselnya didashboard dan memberikannya ke Nicky,

Nicky tak mengambil langsung ponsel yang disodorkan Vitto padanya, "Kenapa Vit?" Tanya Nicky Bingung,

"Masukkin Id Line lo ya," Ujar Vitto sambil tersenyum tulus,

"Buat Apaan? Lo mau stalkerin gue ya?" Tanya Nicky polos.

"Yaelah Nick, kita kan sekarang temenan. Apa salahnya sih gue minta Id Line lo, gue nggak bakal nyetalkerin lo kok percaya deh," Balas Vitto sambil nyengir yang membuat kadar ketampanannya semakin nambah,

Ya Allah, kok jantung aku jadi gini sih,,,

Tak dapat Nicky pungkiri kalo cowok yang didepannya saat ini sangat tampan bahkan lebih jauh dari kata tampan, Nicky tak bisa mengalihkan pandangan dari Vitto yang tengah menyengir ke dia...Ya...dia melamun,

Vitto pun mengibaskan-ngibaskan tangannya keudara didepan wajah Nicky,

"Hey Nick...lo denger gue nggak sih??" Tanya Vitto.

"Ha? Ahh iya iya...mana hp-nya" jawab Nicky gaguk+malu karna ketahuan memperhatikan Vitto secara terang-terangan.

"Nih" Ujar Vitto sembari memberikan ponselnya ke Nicky dan Nicky pun mengambilnya lalu memasukan Id Linenya kedalam ponsel Vitto,

"Tuh, Udah gue masukin kok...udah ya gue masuk dulu!" Ujar Nicky seraya mengembalikan ponsel ke si pemiliknya dan berlalu begitu saja meninggalkan Vitto,

Sementara Vitto tengah tersenyum senang karna mendapatkan Id Line Nicky sembari terus menatap punggung Nicky yang hilang ditelan pintu masuk rumahnya.

***

Vitto memarkirkan mobilnya di bagasi rumahnya. Lalu Vitto keluar dari mobilnya menju pintu masuk, belum sempat ia membuka pintu rumah pintu pun sudah terbuka duluan. Menampilkan sosok anak kecil laki-laki imut berumur 5 tahun keluar dari pintu tersebut. Vitto tampak terkejut melihat anak itu.

"Om...Vitto!" teriak Anak itu lalu berhambur memeluk kaki Vitto, Vitto pun refleks menjongkokan dirinya menyejajarkan posisinya dengan anak itu,

"Yoga, kamu kapan kesini. Om kangen banget sama kamu." Ujar Vitto kaget, anak itu langsung memeluk Vitto, Vitto pun membalas pelukan itu, sambil mengusap-usap pucuk kepal Yoga,

Yup. Yoga adalah keponakannya anak dari kakak perempuan Vitto, Vitto sangat dekat dengan keponakannya ini. Begitu pula dengan Yoga. Dibanding dengan ayahnya Yoga lebih memilih bermain dengan Om-nya ini, Vitto.

"Om kemana sih kok gak pelnah dateng nengokin Yoga, Yoga kangen sama Om." Ucap Yoga disela-sela pelukan mereka,

Vitto terkekeh mendengarnya. Lalu merenggangkan pelukannya lalu menangkup wajah Yoga dengan kedua tangannya. "Om juga kangen sama Yoga, Om sekolah makanya nggak bisa nengokin Yoga. Maafin Om ya," Ujar Vitto menenangkan keponakannya ini, sambil tersenyum hangat,