BAB 23 - Invitation

194 20 15
                                    


Happy Reading guys..

***

Pagi ini Nicky dikejutkan oleh kedatangan orang-orang sawab yang sangat di antipatinya, orang-orang sawah itu menatap Nicky dari ujung rambut hingga ujung kakinya, dari pada bertemu dengan mereka Nicky lebih ikhlas jika ditembak mati sekarang juga, ini benar-benar bencana besar buat Nicky karena bertemu lagi dengan ketiga orang sawah yang selalu mengintimidasinya itu.

"Lama nggak ketemu, ternyata Upik abu benar-benar udah berubah jadi Cinderella bersepatu kaca dadakan." Ucap salah satu orang sawah itu yang tak lain adalah Lenka dengan sisi sebelah kiri dan kanannya itu terdapat dua antek setianya. Ya mereka baru saja masuk sekolah hari ini setelah beberapa hari liburan di pantai Kuta Bali.

Sementara itu Nicky yang baru saja memasuki kelasnya tertegun seketika, ketika makhluk yang beberapa hari ini tidak mengganggu aktivitas kesehariannya, akankah Nicky akan menghadapai nerakanya lagi saat ini? yang pasti Nicky sekarang Nicky hanya berpasrah diri saja.

"Kita apain nih anak, Len?" Tanya Risa yang merupakan salah satu antek Lenka tersebut.

Hari ini Nicky benar-benar harus menghadapi orang-orang sawah ini sendirian karena Risma, sahabatnya itu belum pulang juga dari kota Bandung untuk mengikuti Road Race.

"Kalau kita ceburin nih anak ke got! Gue rasa itu bukan hal yang buruk." Timpal Jessy memberi saran ke kedua temannya itu diselingi dengan tawa setannya. kembali Nicky meneguk salivanya karena merasa sangat gugup menghadapi tiga monster ini.

"Hem! Kalau menurut gue sih kayanya kita acak-acak aja wajah yang sok imutnya itu, tangan gue benar-benar gatel banget nih pengin nampol tuh wajahnya, ya nggak, Len? Jess?" Ujar Risa mengganti usulan pertamanya tadi untuk mengintimidasi objek yang sudah lama mereka abaikan, namun kali ini usulan tersebut tidak langsung ditanggapi oleh Lenka, Lenka benar-benar memikirkan kesepakatannya dengan seseorang tadi malam.

"Len, jawab dong kok lo dari tadi bengong sih?" sikut Risa menyadarkan Lenka dari lamunannya itu.

"Ha? Aghh, nanti gue pikirkan lagi!" Jawab Lenka ragu, lalu pandangannya kembali menatap ke arah gadis di depan mereka yang tengah mematung itu.

"Berhubung hari ini gue lagi males ngotori tangan gue, lo gue biarin bebas, sekarang lo masuk dan duduk ditempat lo, jangan banyak tanya!" Bak di sambar petir dipagi hari, kedua antek Lenka itu langsung membulatkan matanya sempurna dan membuka mulutnya lebar-lebar ketika mendengar penuturan ketua genk-nya itu yang membiarkan Nicky begitu saja.

Demi apapun sekarang Nicky benar-benar bersyukur karena dirinya tidak diapa-apakan, minimal untuk hari ini saja, karena Nicky sangat malas menggangti seragamnya apabila yang dilakukan mereka akan sama lagi seperti hari-hari sebelumnya yaitu menyiramkannya dengan comberan atau tidak mengotori seragamnya dengan telur busuk dan tepung terigu yang sudah dipenuhi ulat-ulat.

Dengan sedikit perasaan lega dan sedikit merasa was-was, Nicky melewati mereka bertiga menuju bangku tempat duduknya, Derent yang sedari tadi duduk ditempat dan menyaksikan sebuah drama dipagi hari itu hanya bisa berdecal saja sambil mengamati Nicky duduk ditempatnya, sedangkan Lenka, ketua genk alay itu menggeret kedua anteknya masih syok karena ucapannya tadi keluar kelas.

"Lo yakin Singa bisa berubah jadi Kucing dalam waktu yang relatif singkat?" Nicky tertegun mendengar pertanyaan Derent barusan yang terdengar seperti peringatan itu, yang dimaksud Derent sangat dipahami Nicky karena Nicky juga tidak mempercayai itu, ucapan Derent ada benarnya juga tidak mungkin orang selalu mengintimidasinya selama ini tiba-tiba berubah 180° menjadi mengabaikannya.

I Think! I Love You [SUDAH TERBIT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang