Vote dulu ya sebelum baca.
Happy Reading :D
***
Setelah kurang lebih sepuluh menit Nicky menangis di dalam pelukan Vitto. tangisnya perlahan mereda, ada sesuatu yang berbeda pada diri Nicky saat memeluk Vitto, Nicky merasa sangat nyaman, aman dan tenang di pelukan Vitto. Jantungnya juga berdetak dengan cepat ketika ia merasakan degup jantung Vitto yang berdetak gila-gilaan tersebut. Hal itu melupakan sejenak kejadian yang baru saja terjadi pada dirinya. Sementara Vitto tangannya dengan setia terus mengelus rambut Nicky menangkan gadis itu.
"Vit." Kata Nicky lirih yang masih berada didekapan Vitto. sontak Vitto mengendurkan tangan sebeleh kanannya yang digunakan untuk memeluk Nicky. Perlahan Nicky mengeruai pelukannya. Mengedarkan pandangannya ke segala arah. Mendadak suasana menjadi canggung. Vitto tampak salah tingkah sendiri. ketika menyadari dia memeluk Nicky begitu erat.
Hening, tidak ada yang membuka pembicaraan terlebih dahulu. Sebenarnya sedari tadi Vitto hendak menanyakan kenapa gadis ini malam-malam bisa ada di sini namun niat untuk bertanyanya selalu di urungkannya. Ketika melihat Nicky yang masih tenggelam dalam lamunannya itu.
"Vit." Panggil Nicky memulai pembicaraan.
"Hm." Balas Vitto dengan dehemannya tanpa mengalihkan pandangannya yang menatap lurus ke depan. Mereka berdua sama-sama terduduk di atas tanah tepatnya di bawah tembok penyekat.
"Maaf." Ucap Nicky pelan yang hampir terdengar seperti bisikan, namun Vitto masih bisa mendengarnya. Vitto menolehkan kepalanya menatap gadis yang duduk di sebelahnya ini. gadis itu tampak mendudukan kepalanya kebawah. Vitto bingung kenapa gadis ini mengucapkan kata 'maaf' bukannya seharusnya dia yang mengucapkan kata maaf tersebut karna dia sudah memeluk Nicky?
"Maaf Buat apa Nick?"
"Maaf karena gue tadi udah meluk lo." Ujar Nicky pelan, sebenarnya ia malu mengucapkan kata 'meluk' tapi mau tak mau ia harus mengucapkannya karena merasa tidak enak pada Vitto yang asal di peluknya. Dalam hati Nicky mengutuk dirinya karena telah dengan bodohnya ia menangis di pelukan cowok yang baru berapa minggu ini di kenalnya.
Vitto tersenyum samar, "Santai aja, nggak papa kok." Balas Vitto tenang. Jujur sebenarnya jantung Vitto masih berdetak dengan cepat sampai saat ini. untung suara jangkrik di malam hari ini yang cukup keras dapat merdam bunyi detak jantung Vitto. Vitto berani bersumpah kalau tidak ada suara jangkrik di sekitar mereka pasti Nicky akan mendengar degupan jantungnya itu.
"Makasih ya Vit udah nolongin gue. kalau nggak ada lo mungkin gue udah di per-."
"Ssst... udah Nick, jangan bahas lagi soal itu. Lo aman sekarang, gue pastiin dia nggak bakal macem-macem lagi sama lo." Potong Vitto cepat sebelum Nicky menyelesaikan ucapannya. Vitto sangat tahu apa yang akan terjadi jika ia tidak datang tepat waktu. Untung saja ketika ia keluar dari perpustakaan umum ia menyempatkan berjalan di sekitar taman. Dan beruntungnya lagi Vitto dapat mendengar suara jeritan minta tolong Nicky.
"Gue nggak tahu lagi Vit. Bisa balas kebaikan lo dengan apa, seandainya lo nggak ada mungkin hidup gue udah hancur."
"Udah Nick, jangan di pikirin lagi. See? Sekarang lo baik-baik aja kan. Untung aja tadi gue lewat sini jadi gue denger teriakkan lo." Ucap Vitto sambari memberikan senyumnya, Nicky membalas senyum Vitto dengan senyumannya.
Jangan hilangkan senyum manis itu Tuhan, aku tidak akan membiarkannya menangis seperti tadi.
"Intinya makasih banget Vit."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think! I Love You [SUDAH TERBIT✔]
Teen Fiction[RE-POST] [VERSI WP TIDAK DI REVISI] I Think! I Love You, bercerita tentang kisah cinta remaja, antara siswi cantik yang bernama Nicky wahyuni, seorang siswi yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil setiap harinya, hari-harinya bagaikan neraka...