BAB 18 - Egoiskah?

235 43 32
                                    


Budayakan Vote Sebelum Baca :D

Happy Reading..


***

Vitto berhasil menyelesaikan nyanyiannya dengan mulus, suara tepukkan tangan menggema di seluruh penjuru Caffe ini, Vitto hanya tersenyum menanggapi gemuruhnya tepuk tangan itu, matanya terus terju pada gadis itu. Vitto tahu sedari tadi Nicky terus memperhatikannya ketika menyanyi, tetapi kenapa Nicky menangis ketika Vitto menyanyikan lagu itu? Apakah dia mengingat sesuatu, itulah yang terus dipikirkan Vitto.

Vitto turun dari panggung, melihat sekilas ke arah ruang kerja papanya. Disitu papanya tengah berdiri bersama Yoga, memberikan senyumnya pada Vitto. Vitto berjalan menghampiri papanya.

"Ck..ck...ck.. Anak papa suaranya bagus juga ya, kalo gitu kamu aja lah yang setiap harinya menghibur di Caffe ini," Ucap Papa sambil menepuk-nepuk bahu Vitto. Vitto hanya tersenyum menanggapinya.

Mau aja sih pa, asalkan setiap harinya aku bisa lihat Nicky disini...

Tentunya kalimat itu hanya diucapkan Vitto dalam hatinya. Vitto masih kepikiran tentang mengapa Nicky menangis tiba-tiba, pikiran itu selalu mengganjal di otaknya.

Vitto mengalihkan pandangannya melirik ke arah bangku yang diduduki Nicky dan Risma tadi, namun nihil. Orang yang ingin dicarinya tidak ada lagi disitu, bangku itu sudah kosong. Apa dia tadi hanya berhalusinasi saja? Tapi kenapa itu terasa begitu nyata? pikiran Vitto terus berseliweran memikirkan Nicky. Hingga suara papa nya membuyarkan lamunannya.

"Vit." Panggil papa. Sambil memegang pundak Vitto.

Vitto pun tersadar dan segera menghadap papanya. "Iya pa, kenapa?" Tanya Vitto.

"Seharusnya papa yang tanya gitu ke kamu, kamu kenapa melamun nak?" Tanya papa balik.

"Oh nggak kok pa, Vitto nggak ngelamun kok." Elak Vitto.

"Jangan bohong Vit, papa perhatiin kamu dari tadi lihatin meja itu terus? Emang disitu tadi ada siapa?" Tanya papa lagi sambil menunjuk meja yang diduduki Nicky tadi. Vitto pun melirik kearah yang di tunjukan papa. Lalu menatap papanya lagi.

Disitu tadi ada orang yang Vitto suka pa,

"Bukan siapa-siapa kok pa." Jawab Vitto berusaha setenang mungkin. Menepis segala kegelisahannya yang sedari tadi menyerang pikirannya ketika melihat Nicky menangis.

"Hem yaudah kalo gitu. Papa boleh tanya sesuatu?" Ucap papanya sambil menatap intens anak laki-lakinya ini.

Vitto mengangguk mengiyakannya, "Boleh, Tanya apa pa?"

"Kamu sedang jatuh cinta Vit?" Tanya papa penasaran, akhirnya kalimat pertanyaan itu keluar juga dari mulut papanya, papa sudah sedari tadi ingin menanyakannya ketika Vitto mengucapkan kata sambutan tadi sebelum dia bernyanyi tadi.

Jderr....bak disambar petir di malam hari, ternyata papa menyadari gelagat Vitto, dan bodohnya lagi Vitto tersadar ketika dia mengucapkan kalimat ingin mempersembahakan lagu ini untuk seseorang, sudah pasti papanya akan tahu soal itu, terbukti papa tahu kalau Vitto tengah jatuh cinta, pasarah dan jawab apa adanya, itulah yang akan dilakukan Vitto.

"Vitto jawab jujur apa bohong pa?" Vitto malah bertanya balik ke papanya. Untuk menghilangkan kegugupan itu, pertanyaan bodoh yang ditanyakannya.

"Sejak kapan papa mengajarkan kamu bohong Vit, jawab jujur aja. Papa akan mendukungnya selama itu tidak menganggu aktivitas belajarmu," Tutur papa lembut.

I Think! I Love You [SUDAH TERBIT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang