BAB 9 - Song For Who?

431 146 74
                                    


Vote Dulu ya guys sebelum baca...

Happy Reading....

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Author....

Setelah Nicky dan Vitto menyelesaikan larinya, mereka berdua pun mendudukan diri dipinggir lapangan untuk istirahat sebelum melanjutkan sesi hukuman kedua, yaitu hormat ke bendera sampai jam istirahat. Yang masih terbilang lama yaitu satu ½ jam lagi...

"Capek?" tanya Vitto. Disela-sela keheningan mereka.

Nicky pun menolehkan kepalanya ke arah Vitto,

Nicky menggeleng "Nggak!" jawab Nicky singkat, Vitto tau Nicky tengah berbohong karna dari tadi wajah Nicky terus meluncurkan keringat menandakan gadis disebelahnya ini sangat kelelahan. Berbanding terbalik dengan jawaban Nicky barusan, jauh dari ekspetasi Vitto yang mengira bahwa gadis disebelahnya ini akan mengeluh seperti gadis kebanyakan yang menye-menye kalo dihukum, ternyata Nicky tidak, pikirnya.

"Jangan bohong napa, tuh muka udah kayak kebanjiran aja" Ledek Vitto sambil terkekeh pelan

Sontak Nicky pun mengusap pluh yang membasahi wajahnya, "Nggak, gue nggak boong kok, gue mah nggak capek" sanggah Nicky

"Hemm....kalo lo nggak capek, berarti lo udah terbiasa ya dapet hukuman yang beginian??" Tanya Vitto,

"Nggak, gue baru kali ini dihukum beginian" jawab Nicky polos.

Vitto tersenyum simpul mendengarnya, lalu mengeluarkan sapu tangan dari kantong celananya, dan mengulurkannya pada Nicky,

"Ini, lo bersihin keringat lo pakai ini aja" ujar Vitto sembari memberikan sapu tangannya.

Nicky menatap sapu tangan itu sekilas. Menatapnya dengan tatapan bingung, dia ragu untuk mengambilnya. Takut kalo disapu tangan itu ada apa-apanya. Seakan tau dengan reaksi bingung Nicky, Vitto tersenyum melihatnya.

"Agh,,,, gue nggak naro apa-apa kok di sapu tangan ini, gue jamin ini bersih. Lagian gue nggak pernah makenya,," Ujar Vitto tulus,

Nicky pun merasa lega dengan penjelasan Vitto barusan, Nicky pun mengambil sapu tangan itu,

"Thanks!" Ucap Nicky sambil tersenyum.

Yaampun, gue butuh oksigen sekarang. Gue nggak bisa napas liat senyumnya, ok. Gue akui sekarang gue sangat gugup. Hahahah aneh, prasaan semacam apa ini? Rasanya Jantung gue ingin melompat keluar.

"Iya." balas Vitto singkat dan membelas senyum Nicky tadi.

Nicky pun membersihkan pluh yang sedari tadi bercucuran diwajahnya dengan sapu tangan yang baru saja diberikan Vitto, Vitto terkekeh ketika menyadari ternyata Nicky sama sekali tidak memakai make-up, kalo dia pakai make-up pasti dari tadi udah luntur, pikirnya.

Nicky berdiri dari duduknya dan siap melangkahkan kakinya, Vitto yang melihatnya tampak bingung.

"Mau kemana?" tanya Vitto.

"Lanjut hukuman." balas Nicky tampa melihat ke arah Vitto, Vitto pun ikut berdiri,

"Ayo," Ajak Vitto, lalu melangkahkan kakinya duluan menuju tiang bendera. Nicky pun mengekorinya dari belakang.

Panasnya terik matahari menerpa Nicky dan Vitto yang sedang hormat pada sang merah putih. Lelah, mungkin lebih dari lelah bagi Nicky. Sedari tadi pluh terus meluncur di pelipisnya pandangannya pun mulai buram!. Sedangkan Vitto tampak biasa-biasa saja, ya wajar saja. Dari tadi Vitto hormat sambil meram. Vitto berdiri tepat dibelakang Nicky, sudah hampir sejam mereka melakukan hormat ini,

I Think! I Love You [SUDAH TERBIT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang