BAB 27 - My Brother Is Comeback

201 16 4
                                    

***

Bel istirahat baru saja berbunyi semua anak kelas XI IPS 2 sibuk kasak-kusuk memasukan alat tulis mereka masing-masing, akhirnya mereka bisa bernafas dengan lega karena bisa terbebas dari ulangan Matematika dadakan yang di berikan Pak Anto pada mereka itu, yang sukses membuat juara satu kelas bahkan juara umum di kelas XI IPS 2 ngeblenk seketika pasalnya ia sama sekali tidak belajar malam tadi untuk ulangan pagi hari ini, alhasil membuat sang juara kelas ikutan terkena remedi bersama sepuluh anak lainnya yang mendapat nilai di bawah tujuh puluh.

"Baik anak-anak sampai disini dulu pelajaran kita pada hari ini, dan ingat sebelas orang yang remedial segera temui saya di jam istirahat kedua nanti, selamat siang." Ucap Pak Anto seraya keluar dari kelas dengan menenteng buku paket Matematikanya.

Semuanya sudah bersiap-siap ingin keluar kelas lebih tepatnya ke kantin karena cacing mereka sudah pada konser dadakan, namun dengan entengnya Jessy menutup pintu kelas yang sukses membuat beberapa diantara mereka mendelik kesal pada cewek berambut coklat itu.

"Apaan sih Jes? Kita mau keluar ini kenapa lo kunci pintu segala." Kesal Tio sang ketua kelas mereka.

"Iya Jess, awas kita mau ke kantin laper banget ini." timpal yang lainnya.

Namun orang yang di teriaki malah cengengesan di tempat. "Kita punya info penting nih buat kalian." Ujar Jessy dan di respons dengan delikan jengah dari teman-temannya.

Nicky yang sedari masih duduk di bangkunya hanya diam menyaksikan ulah salah satu antek Lenka itu, ia tidak ingin ikut campur karena mereka juga tidak mengangganggunya lagi akhir-akhir ini, jadi terserah mereka saja mau melakukan apa.

"Kalian duduk dulu, Ok." Perintah Jessy pada teman-temannya.

"Kalo nggak penting awas aja lo, gue cemplungin lo ke got belakang sekolah." Ancam Tio dan di setujui oleh teman-teman yang lainnya dan mereka duduk kembali di tempat masing-masing.

Lenka dan Risa yang baru saja menyelesaikan mengkutek kukunya langsung bangkit dari duduk mereka lalu dengan anggunnya mereka berjalan ke depan kelas yang sudah ada Jessy tentunya di depan sana.

"Tiga menit, kalo nggak selesai dan nggak penting, mending lo bertiga nyingkir." Ucap Derent kesal, bagaimana tidak kesal coba? Ulangan Matematika kena remedial dan sekarang disaat ia benar-benar lapar ada pula gangguan dari ketiga anak-anak yang sok populer itu.

"Santai aja, infonya bermanfaat kok." Ujar Risa santai.

"Oke guys, gue sengaja nahan kalian disini, karena gue mau ingetin sekali lagi kalo kalian semua harus dateng ke pesta ulang tahun gue malam besok, inget ya harus dateng semua tanpa terkecuali." Ujar Lenka dengan penekan di setiap kalimatnya sambil berkacak pinggang dan tersenyum pada teman-temannya.

Anak-anak cewek banyak yang senang apalagi para jomblo, pasti di pesta nanti banyak cowok-cowok ganteng, pikir mereka.

"Oke Len, kita pasti dateng kok." sahut Nindy.

"Kalo ada cewek-cewek cantik, so pasti gue ikut." Timpal Ricko yang langsung di sahuti dengan sorakan teman-teman yang lainnya, sementara yang di sorakin hanya cengengesan tidak jelas.

"Benar-benar tidak penting." Ujar Derent sarkas lalu bangkit dari duduknya dan membuka pintu dan membanting cukup keras, satu kelas terlonjak kaget dengan bantingan pintu itu, pasalnya baru kali ini mereka mendapati temannya bersikap aneh seperti tadi, biasanya Derent tidak pernah sekasar itu, sebagian dari mereka juga maklum mungkin Derent begitu karena ia ikutan terkena remedial.

"Dasar cowok aneh." Umpat Risa.

"Oke, kalian semua harus dateng ya, malam besok pokoknya kita seru-seruan." Ucap Lenka lagi mencoba mengambil alih perhatian teman-temannya, lalu matanya melirik ke arah gadis yang sedari tadi hanya memandang bukunya itu.

I Think! I Love You [SUDAH TERBIT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang