Part 10

12.8K 437 6
                                    

Siska POV

Pas gue sama David udah sampe di kantin, kantin udah rame karna udah masuk jam istirahat. Gue pun berjalan ke arah meja kantin yang biasa gue dan sahabat-sahabat gue dudukin. Disitu juga ada Pak-- ralat. Disitu juga ada Andre, Yoga, sama James. Sesampainya gue meja kantin, gue langsung menyapa mereka.

"Halo guys." Sapa gue dan David lalu duduk.

"Wiih.. cepet banget akrab nya Sis. Tumben lo mau deket sama cowok." Sindir Vanny. Gue pun natap dia tajam.

"Iya Sis. Gue pikir lo lesbi karna gak mau deket sama cowok." Ejek Aprilla.

"Eh, anjing. Bukannya lo yang lesbi? Pake minta PIN BBM cewek kelas XII buat di gebet segala. Dan bukannya lo 3 curut juga gak mau deket sama cowok?" Semprot gue. Rasain tuh mulut pedes gue. Wkwk.

"Ah elah Sis. Masih inget aja tentang itu." Ucap Aprilla. Dan kita pun ketawa bersama. Yap, berdelapan.

"Eh, btw kalian udah akrab juga berenam?" Tanya gue.

"Yah.. lumayan lah." Jawab Mate.

"Lo bertiga udah kasih tau belom nama panggilan sakral kalian?" Tanya gue.

"Udah. Soalnya menurut kita nih bapak-bapak tua asik juga diajak ngomong." Sindir Vanny. Gue dan sahabat-sahabat gue pun ketawa. Sedangkan David, Andre, Yoga, dan James cemberut.

"Enak saja kalian mengejek kami bapak-bapak tua. Kami masih muda tau." Ucap David gak terima.

"Bener tuh. Umur kami juga baru 21 tahun. Cuma tua 5 tahun dari kalian." Ucap Andre.

"Memangnya kami kelihatan tua ya?" Tanya James bodohnya. Gue dan sahabat-sahabat gue pun ketawa ngakak.

"Iya. Keliatan tua banget. Kayak orang umur 60 tahun." Ejek gue lalu ketawa. Dan mereka tambah mengerucutkan bibir mereka.

"Oh iya. Kalian kenapa waktu jam pelajaran tidak masuk ke kelas tadi?" Tanya David.

"Kayak lo gak tau aja sama kita. Ya bolos lah! Haha." Ucap gue lalu ketawa.

"Kalian ini." Ucap Four Teachers bersamaan.

"Guys, kita ke kelas yuk. Gue pengen ngomongin sesuatu. BEREMPAT." Ucap gue dengan menekan kata berempat. Gue liat sahabat-sahabat gue natap gue bingung. Sedangkan gue mengedipkan sebelah mata gue ke mereka.

"Oh. Baiklah. Kami juga akan pergi ke taman belakang sekolah." Ucap James.

"Oke. Kalo gitu kita pergi dulu. Bye." Ucap Aprilla. Dan kita pun pergi ke kelas.

*kelas*

Sesampainya kita di kelas,

"Lo mau ngomong apa?" Tanya Mate.

"Apa kalian lupa? Kita belom kasih acara sambutan sama 4 guru baru itu." Ingat gue sambil mengeluarkan seringaian gue.

"Oh iya. Itu kan wajib. Ya gak?" Tanya Vanny.

"Yoi." Jawab gue.

"Tapi mereka kan udah jadi temen kita." Ucap Mate.

"Bodo. Yang pasti mereka tetep aja guru baru. Gak papa lah jahil sama temen sendiri. Haha" Ucap gue dan kita pun ketawa.

"Yuk kita pergi sebelum mereka sampe." Ajak Aprilla. Dan kita pun pergi ke koridor taman belakang sekolah.

"Guys, laksanain rencana kita." Ucap gue sambil menyeringai. Dan kita pun langsung ngelaksanain rencana kita. Gue pun dengan cepet lari ke toilet wanita. Terus gue ambil pewangi lantai, terus gue lari lagi ke arah koridor tempat kita ngelaksanain rencana kita. Pas gue udah sampe, gue pun langsung nuangin pewangi itu ke  lantai koridor yang bakal jadi tempat ngerjain mereka. Btw, gue beruntung banget. Warna pewanginya bening. Ya jadi gak keliatan sama mereka. Dan mungkin mereka anggep itu air biasa. Wkwk. Setelah selesai, gue langsung menyembunyikan pewangi lantai itu. Gue pun ngeliat ke arah Mate, Vanny, dan Aprilla yang lagi nyiapin sesuatu. Gue ngeliat Vanny lagi nuangin kopi ke dalam ember yang diisi air.

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang