Part 69

3K 148 96
                                    

Aloha! Come back with me!

Happy reading!^^

----------

Seorang wanita yang baru saja berpakaian hotpants warna biru dongker dan kaos hitam, keluar dari kamar mandi. Ia berjalan ke arah pria setengah telanjang---alias tak mengenakan baju bagian atas---yang sedang tertidur pulas di atas ranjang.

Wanita itu menepuk-nepuk pelan pipi si pria. "Bangun, honey," ucapnya lembut. Namun, pria tersebut tidak mengindahkan dan hanya melenguh malas.

"Udah jam sembilan, loh. Jam sebelas kita kan, mau berangkat ke rumah Uncle Ivan," ingat wanita itu pada tunangannya. Iya, dia adalah Siska dan yang sedang ia bangunkan tak lain, tak bukan, ialah David.

"Limabelas menit lagi, baby," tawar David dengan suara seraknya yang sexy.

"No! Kita harus sarapan. Belom lagi mau siap-siap. Ayo, bangun! Jangan males!" desak Siska, mengguncang-guncangkan tubuh David.

"Morning kiss dulu, dong," pinta David, masih dengan mata terpejam. Bibirnya ia majukan untuk memberi isyarat pada Siska agar menuruti kemauannya.

Siska geleng-geleng kepala melihat tingkah pria yang umurnya sudah hampir 30 tahun itu bertingkah manja. Ia mendekatkan tubuhnya, lalu memberikan kecupan di bibir David.

David membuka mata dan mencium kening Siska sebagai balasan. Ia tersenyum. "Morning, baby."

Siska tersenyum juga. "Morning, honey."

"Kamu udah selesai mandi?"

"Udah. Sekarang kamu mandi, gih! Aku buatin sarapan dulu."

"Oke."

Siska mengelus rambut David. "Jangan tidur lagi, ya!" Pria tersebut berdehem menanggapinya. Kemudian, Siska keluar dari kamar itu.

-*-*-*-*-

"Baby!" seru David seraya memeluk Siska dari belakang. Calon istrinya itu tengah mengatur letak makanan di atas meja.

"Kenapa teriak-teriak, sih?"

"Nggak papa. Seneng aja liat kamu." Suasana hatinya memang sangat baik setiap pagi, karena Siska selalu ada di sisinya, ditambah ia mendapat asupan kasih sayang.

Siska tertawa. "Kayak beberapa hari nggak ketemu aku aja."

"Lima menit nggak ketemu kamu tuh, udah buat aku kangen," ujar David, menelusupkan muka ke leher Siska.

"Vid, geli!"

David terkekeh. "Iya, deh. Aku nggak mau buat kamu marah pagi-pagi." Namun, ucapan itu tidak membuat pelukannya pada Siska lepas.

"Pagi? Sekarang jam sembilan lewat tigapuluh menit. Gak lama lagi siang, tau! Aku aja jam tujuh lewat udah bangun."

David menyengir. "Hehe, kan, mumpung libur, sayang. Jadi, aku manfaatin waktu untuk istirahat lebih lama."

"Iya, banyak banget alasan kamu."

"Kalo soal ngarang alasan, kamu yang terbaik, loh. Lagian, kenapa kamu permasalahin aku bangun agak siang?"

"Aku nggak masalah, kok. Cuma, kalo keseringan, entar jadi kebiasaan. Dan itu gak boleh terjadi. Kan, biasanya kamu harus kerja."

"Tenang aja, baby. Lagian, ada cewek cantik yang bisa bangunin tiap pagi." Lalu, David mengecup pipi Siska.

"Nggak mau lagi, deh, bangunin kamu mulai besok. Biar tau rasa!"

"Jahat banget, sih! Bercanda doang, baby."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang