Sorry lama up lagi, lagi, lagi, lagi, dan lagi, gaes😷
Typo bertebaran!
Happy reading :)
------------
"Liat aja, kamu, Vid. Aku bakal ngacangin kamu. Salah sendiri karna udah buat aku jadi orang tolol tadi." Gumam Siska sambil mencari dress yang akan dia kenakan.
------------
Saat jam sudah menunjukkan pukul 6 PM, David sudah sampai di rumah keluarga Aldennious untuk menjemput tunangan nya, Siska.
*kamar*
"Nona!" Teriak Mbak Cika sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Siska. Butuh suara yang cukup keras agar Siska dapat mendengarnya, karna kamar Siska kedap suara. Jangankan kamar Siska. Semua kamar, kecuali kamar pekerja, kedap suara.
"Nona!" Teriak Mbak Cika lebih keras.
"Iyaa! Bentar, mbak!" Teriak Siska samar-samar dari dalam kamar.
Ceklek
"Kenapa, mbak?" Tanya Siska dengan tubuh dibalut dress berwarna hitam elegan. Bisa dilihat, ia sedang mengeringkan rambutnya yang sudah berganti warna menggunakan hair-dryer.
"Itu. Tuan David sudah menunggu di bawah." Jawab Mbak Cika.
"Oh, oke. Bilang aja, bentar lagi aku turun." Ucap Siska.
"Baik, non. Oh iya. Non sangat cantik malam ini." Ucap Mbak Cika sambil tersenyum manis.
"Makasih, mbak." Ucap Siska sambil tersenyum manis juga.
"Ya sudah. Saya ke bawah dulu. Permisi." Ucap Mbak Cika sambil tersenyum manis. Siska mengangguk, lalu, Siska pun kembali menutup pintu kamar dan menguncinya. Bersamaan dengan itu, Mbak Cika turun ke bawah dan menyampaikan pesan dari Siska kepada David.
Sekitar 5 menit kemudian setelah Mbak Cika memberitahu pesan dari Siska, akhirnya tampaklah Siska turun dari tangga dengan wajah cueknya, dress hitam, rambut di rolling dan dicat, dan dandanan natural yang hanya berupa bedak dan lip-balm. Tidak lupa, high heelsnya yang berwarna hitam, pemberian David dan kalung beserta gelang favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls VS Four Teachers
Teen FictionIni cerita pertama gue, jadi harap maklum apabila gaje atau membosankan. ⚠DON'T COPY PASTE MY STORY!❎ ⚠Cerita murni karya author!⚠ Bagaimana kisah hidup keempat remaja yang dijuluki Bad Girls si Troublemakers ketika bertemu dengan keempat guru laki...