Part 51

3.3K 149 29
                                    

Tebak, udah berapa lama gue gak update? :v

Ati2, typo!
Happy reading^^

----------

Setelah mengurung Vilox di penjara markas Secret Agent dan memberi laporan pada Errow, sebagai wakil dari Mr. Fardli dan Mr. Ivan yang sedang tidak berada di markas, 'Cheetah' dan 'Evils' langsung melaju ke misi utama, yaitu memburu Leadern Brown di markas atau bisa disebut mansion nya.

Menurut penelitian Errow yang ikut membantu mereka dari belakang, mansion Leadern Brown dijaga oleh sekitar 50-70 pria berbadan tegap, bodyguard berjumlah sekitar 15 pria, dan pembantu sekitar 15-20 wanita, yang setiap harinya pasti akan diganti baru, kecuali jika wanita itu memang ahli. Baik ahli dalam bekerja, maupun dalam melayani nafsu bejatnya. Dan tentunya, mansion itu memiliki sistem penjagaan yang sangat ketat, mengingat dia adalah mafia yang paling dihormati mafia-mafia lainnya.
Orang-orang sekitar tidak ada yang curiga dengan kondisi itu. Mereka hanya menganggap bahwa Leadern Brown adalah orang yang sangat kaya. Tidak lebih dan tidak kurang.

Nah, bayangkan saja berapa banyak uang yang dia hasilkan. Berapa banyak orang yang sudah mengikuti aliran sesatnya. Berapa banyak orang yang sudah ia pelorot uangnya. Dan berapa banyak uang yang ia keluarkan hanya untuk berfoya-foya.

Mendengar penjelasan Errow pada saat mereka masih di markas, membuat kedelapan maut Leadern Brown menggertakkan gigi mereka dan mengepal tinju mereka kesal.

*mobil Toyota hitam*

"Jadi, siapa yang punya ide?" Tanya Clara datar. Semuanya terdiam.

Ah, ya. Soal merek mobil mereka yang berubah, memang benar. Sebelum mereka mendekati markas secret agent, mereka mengganti mobil mereka terlebih dahulu. Siapa yang tau. Bisa saja ada orang suruhan Leadern Brown menempelkan alat pelacak atau penyadap suara. Secara, mereka semua meninggalkan mobil saat Rey mengatakan bahwa Clara dikunci di ruang kerja Vilox bersama pria itu.
Awalnya, tidak ada yang menyadari kelalaian itu. Tapi, untungnya Clara teringat. Dan benar saja, saat dicek oleh Halsen, terdapat sebuah alat pelacak beserta penyadap suara di bawah jok mobil bagian tengah, dimana Anna duduk.

"Kenapa kita gak coba nyamar aja?" Usul Geor.

"Ya. Secara, ada peluang buat kita nyamar. Karna setiap harinya pembantu-pembantu Leadern bakal diganti, harusnya salah satu dari kita bisa masuk." Tambah Drisa.

"Gak. Itu gak menjamin misi kita. Sama sekali." Tolak Clara mentah-mentah, mengingat apa yang sudah terjadi antara ia dan Vilox sebelumnya.

"Oke deh." Ucap Drisa. Di saat yang lain bersiap-siap dan memikirkan ide sambil terus melaju ke mansion Leadern, Clara malah memikirkan usulan Geor dan Drisa.
"Gue rasa, hal yang kayak gue tadi gak bakal bisa terjadi, kalo yang nyamar gak cuma satu orang." Batin Clara.
Saat sedang memikirkan rencana yang tepat, handsfree mini Clara berbunyi. Tidak hanya Clara, melainkan semua orang yang berada di dalam mobil itu.

"Cheetah, Evils, ini gue. Errow." - Errow

"Kenapa?" Tanya Carl.

"Barusan gue ngehack CCTV deket mansion Leadern. Dia baru aja pergi ke Jalan Garuda Jaya. Plat mobilnya, P 114 LB. Gue rasa, dia ada janji ketemu sama pembeli. Coba kalian lacak. Gue bakal ngehack CCTV di sekitar gedung-gedung kosong yang ada di kota." - Errow

Tanpa disuruh, Halsen dan Anna langsung membuka laptop mereka dan melacak keberadaan Leadern Brown, target mereka itu.

"Errow, tolong kirim rekaman CCTV yang lo liat tadi ke laptop gue." Pinta Clara melalui handsfree mini nya.

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang