Part 64

3.6K 170 68
                                    

Aloha! Come back with me!

Maaf, up-nya telat banget-banget😭😭

Harap bacanya pake data seluler atau wi-fi, supaya tau kondisi rumah masa depannya Siska sama David gimana😆

Hope you enjoy..

----------

"Ini.. dimana?" Tanya Siska ketika melihat sebuah rumah megah bertingkat dua dihadapannya.

 dimana?" Tanya Siska ketika melihat sebuah rumah megah bertingkat dua dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rumahku," jawab David. Spontan, Siska menoleh cepat padanya.

"Maksud anda?"

"Iya, ini rumahku."

"Rumah.. keluarga Agatha?" Tanya Siska was-was.

David menggeleng. "Ini rumah yang aku buat untuk kehidupan masa depan bareng istri dan keluarga kecilku. Lebih tepatnya, keluarga kecilku dan Siska."

Mendengar hal itu, tentu saja membuat Siska menahan ekspresi kaget. Ia tidak tahu-menahu tentang David membangun rumah untuknya. "Umm, sepertinya rumah ini masih baru dan belum ditinggali. Kapan anda membangunnya?"

David tersenyum padanya. "Sebelum dia pergi, aku udah minta pekerja bangunin. Tapi, waktu dia pergi, pembangunannya sempet tertunda dan dilanjutin lagi setelah aku tau, aku udah salah paham sama dia. Terus, semuanya selesai sekitar satu tahun lalu. Aku sering dateng kesini untuk sekedar mandi, berenang, bersantai, dan bahkan tidur. Tapi, gak sekalipun aku nginep di rumah sebesar ini. Rasanya bakal kesepian banget. Jadi, aku masih tinggal di rumah orang tua."

David mengeluarkan sebuah remot kecil abu-abu yang memiliki 6 tombol---dengan masing-masing 2 buah berwarna hitam, biru, juga putih---bertuliskan OPEN dan CLOSE, kemudian menekan tombol hitam yang tercetak kata OPEN. Pintu gerbang cukup besar yang melindungi rumah itu pun perlahan terbelah sehingga memberikan celah bagi mereka untuk masuk.

Siska mengangguk-angguk. "Lumayan juga." David tersenyum geli, lalu mengendarai mobilnya masuk ke perkarangan rumah.

Setelah memarkirkan mobil, ia keluar dari kendaraannya tersebut. Diarahkan remot kecil tadi pada gerbang rumah dan menekan tombol hitam CLOSE. Seketika itu juga, gerbang itu bergerak menutup. Siska mengedarkan pandangan dengan tatapan berbinar. "Woah, pemandangannya bagus. Banyak pepohonan juga, jadi cuacanya tidak terasa panas."

David tersenyum. Dielusnya rambut wanita itu. "Apa kamu suka?"

Siska mendongak untuk menatapnya. Kemudian, ia mengangguk-angguk seperti anak kecil yang senang dibelikan mainan. Tak lama, ia tersadar dan langsung menggeser tubuh menjauhi David selangkah. "Umm, begini. Kenapa anda menanyakan itu pada saya? Kalau memang saya suka, belum tentu tunangan anda akan menyukainya. Beliau berasal dari keluarga terkaya di dunia, sedangkan saya hanyalah anak yatim yang mendapatkan uang dengan mengandalkan gaji sebagai seorang sekretaris. Jadi, melihat hal-hal remeh seperti sekarang ini saja saya sudah suka," akting Siska.

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang