Part 11

12.2K 433 8
                                    

"Siska anjing! Bangsat! Keparat! Dia gak tau apa kalo dia dalem bahaya! Argh!" Frustasi gue sambil ngendarain mobil gue dengan kecepatan tinggi.

------------

Siska POV

Setelah gue ngebut-ngebutan di jalan kayak dikejer setan, gue pun sampai di Rumah Sakit Suka Sari tempet Uncle Ivan gue dirawat. Gue pun memarkirkan mobil gue. Lalu gue turun dari mobil dan langsung berlari masuk ke dalam rumah sakit. Pas gue masuk,

"Suster, ruangan Ivan Aldennious dimana?" Tanya gue ke receptionist rumah sakit itu.

"Sebentar saya cari dulu." Ucapnya. Gak lama kemudian,

"Pak Ivan masih ditangani dokter di ruang UGD sebelah sana." Ucapnya menunjuk ke arah UGD.

"Terima kasih suster." Ucap gue dan berjalan cepet ke arah UGD. Di depan UGD, gue ngeliat ada 2 orang pria. Pas dia liat gue,

"Eh, kamu keponakan Ivan?" Tanya salah satu orang pria. Satu orang lagi mendongak liat gue. Gue pun mengangguk. Setelah itu gue duduk di salah satu ruang tunggu di situ dan gue berdoa supaya uncle baik-baik aja. Kira-kira 5 menit kemudian,

"Sis, kamu ikut aku keluar!!" Ucap David tiba-tiba dateng dan langsung narik tangan gue. Gue pun berontak dan mengehentakan tangan gue supaya lepas. Lalu terlepas.

"Gue gak mau! Gue mau nungguin Uncle Ivan!" Teriak gue.

"Jangan teriak. Kamu ikut aku sebentar. Di luar ada temen-temen kamu dan temen-temen aku. Mereka nungguin kamu." Bisik David. Ish! Mau ngapain sih! Lalu David pun narik tangan gue dan gue hanya ngikutin dia pasrah.

*luar rumah sakit*

Setelah gue sampai di luar, gue ngeliat temen-temen gue dengan wajah marah. "Ceramah lagi.." Batin gue dan memutar bola mata gue.

"Lo itu Sis! Buat kita khawatir tau gak?!" Kesal Vanny.

"Kalo lo kenapa-napa gimana?! Kita juga yang repot!" Kesal Mate.

"Lo udah buat kita ngebut-ngebutan di jalan tau gak! Demi ngejer lo!" Kesal Aprilla.

"Kamu kelewatan Sis." Ucap Andre.

"Lain kali jangan seperti itu lagi. Kami khawatir sekali dengan mu tadi." Ucap David lembut sambil ngelus pipi gue lembut walaupun sebenernya tadi David marah. "Yah, jantung gue deg-degan lagi! Kenapa sih?! Entah kenapa pas gue dipegang sama David, pasti jantung gue deg-degan. Kenapa yak?" Batin gue.

"Udah? Sekarang gue mau ke dalem. Mau nungguin uncle." Ucap gue dan langsung masuk ke dalem RS. Disusul dengan ketujuh sahabat gue. Pas gue sampai di depan ruang UGD, dokter udah keluar dari dalem UGD. Gue pun langsung menghampirinya.

"Dok, gimana keadaan uncle saya, dok? Apakah dia baik-baik aja? Bagaimana kondisinya sekarang? Apa yang akan terjadi? Kapan un--" Tanya gue beruntun karna khawatir.

"Sis, kalo lo nanya terus, kita gak akan dapet jawaba dari dokter!" Kesal Vanny.

"Ngerocos terus sih." Tambah Aprilla.

"Baiklah. Sekarang, Pak Ivan dalam kondisi baik. Pelurunya hanya menggores kantung jantung Pak Ivan sedikit. Jadi, tidak akan terjadi apa-apa dengan Pak Ivan. Pak Ivan akan sadar dalam waktu dekat. Sekarang kami akan memindahkan Pak Ivan ke dalam ruang rawat." Jelas dokter itu.

"Syukur lah puji Tuhan. Apakah kami boleh menemui Pak Ivan?" Tanya gue.

"Silahkan. Tapi jangan sampai menganggu Pak Ivan." Ucap dokter. Dan gue pun menganggukan kepala paham.

"Untung saja paman mu baik-baik saja." Ucap Yoga.

"Syukur.." Ucap gue dan yang lain bersamaan. Lalu kita pun terkekeh.

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang