Part 55

2.1K 125 18
                                    

Aloha! Come back with me!
I'm so sorry for late update again🙇

But, hope you enjoy!
Happy reading!

----------

Setelah berjuang mati-matian melawan anak buah Leadern dan kelelahan, akhirnya mereka berdiri di sebuah pintu yang menurut Clara dan Rey merupakan tempat dimana Anna, Keila, dan Leadern berada.

"Waktu masih tersisa 15 menit lagi. Kita harus gerak cepet!" Ujar Carl. Mereka mengangguk, lalu Rey menendang pintu tersebut kuat.

BRAK

"Selamat datang, kalian berenam. Gimana perjalanan kalian? Menyenangkan?" Sapa seseorang dibalik kursinya. Ia duduk membelakangi Clara dkk, memandangi Anna dan Keila yang pingsan berdarah-darah dengan posisi tangan dan kaki terantai pada kedua tiang di kanan-kiri mereka berdua, ditambah lagi pakaian mereka robek-robek dan tubuh mereka banyak memar.

"Anna! Keila!" Teriak mereka berenam bersamaan, ketika melihat keadaan kedua teman mereka. Spontan, ke-30 orang bodyguard Leadern yang kekar besar menghalangi dengan cara mengelilingi bos dan tawanan mereka.

"Lo masih mempertahanin nama palsu mereka berdua, ya? Gak perlu, kali. Gue udah tau nama aslinya," ujar Leadern sambil memutar kursinya menghadap Clara dkk.

"Nama palsu? Maksudnya?" Tanya Geor pada Leadern.

"Oh, kalian gak tau? Wah, kasian banget. Temen sendiri aja gak dikasih tau, ya. Ckckck," ucap Leadern berdecak, dilengkapi senyum miringnya.

"Apa maksudnya, Ra?" Tanya Rey menatap Clara bingung. Sekarang, perhatian 'Evils' mengarah pada Clara dan Drisa dengan tatapan bingung. Clara diam sambil menatap Leadern tajam, sedangkan Drisa membuang wajahnya ke arah berlawanan dimana 'Evils' berdiri.

"Ra, jawab gue. Apa maksudnya?" Ucap Rey. Lagi-lagi, Clara tak menjawab.

"Bacot, tua bangka. Udah umur 40-an, masih bacot aja. Pengecut banget nyari masalah sama anak umur 25 ke bawah, apalagi nyiksa cewek remaja umur 17 tahun. Cih, najong," ejek Clara dingin.

Leadern tertawa, "Gue berhak ngebela diri, sekalipun orang itu cewek umur 17 tahun. Lagian, salah kalian yang cari masalah sama gue," ucap Leadern santai, dilengkapi senyum miringnya.

"Bahkan, umpatan yang paling kasar pun gak cocok buat lo, bangsat," umpat Drisa dingin.

"Yah, memang. Gue akui, gue orang paling brengsek di dunia ini. Thanks," balas Leadern santai, memanas-manasi Clara dkk.

"Lepasin Anna sama Keila sekarang juga," perintah Clara dingin.

"Oh, gak secepet itu, dong. Enak aja. Tapi gue jujur, gue gak nyangka kalian bisa sampe secepet ini. Gue akui, kalian cerdas bisa cepet tau dan nemuin tempat ini," tutur Leadern.

"Kami gak butuh pujian lo. Yang kami butuh adalah Anna sama Keila dalam keadaan hidup-hidup," tutur Halsen datar.

"Oke. Karena kalian pengen banget kedua temen kalian selamet, berarti Siska harus ngelawan mereka semua dalam waktu 15 menit. Gak masalah pake senjata. Kalo dia berhasil, kalian boleh ambil kedua temen kalian dan nangkep gue. Tapi kalo dia gak bisa nyelesain semua bodyguard gue dalam waktu yang udah ditentuin, dua temen kalian yang ada di belakang gue ini harus ngelepasin nyawa mereka. Gimana? Gue udah berbaik hati, lho," ucap Leadern sambil tersenyum miring. Clara dkk menggertakkan gigi mereka geram.

"Jangan manggil gue pake nama itu. Gue gak sudi. Sekali lagi aja lo manggil gue gitu, gue bakal bungkem mulut lo selama-lamanya," ancam Clara dingin.

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang