Part 32

6.4K 237 7
                                    

Kalo kalian menghargai author, kalian pasti baca bagian author di bagian akhir cerita dan komen kalo ada pertanyaan. Dan ya, pasti vote juga😂

Hati-hati typo-nya.
Happy reading :)

-------------

Siska POV

*kelas 11A*

"Btw, hari ini syarat yang bakal dilakuin the 4 dari Aprilla kan?" Tanya Vanny.

"Iya." Jawab Aprilla dan Mate. Sedangkan gue cuma diem. Gak tau kenapa, pagi ini gue bad mood. Padahal, gak ada hal yang buat gue jadi bad mood. Dan harusnya, hari ini gue happy-happy aja. Kan, the 4 bakal ngelakuin syarat dari Aprilla hari ini. Dari bangun tidur tadi, mood gue udah mode bad. Padahal, gue gak datang bulan.

"Lo kenapa diem terus dari tadi, Sis?" Tanya Mate. Gue cuma jawab pertanyaan dari dia dengan gelengan kepala.

"Lo sakit?" Tanya Aprilla. Gue jawab dengan gelengan kepala lagi.

"Terus? Kenapa? Lo bad mood?" Tanya Vanny. Kali ini, gue jawab dengan anggukan kepala. Gue liat, ketiga sahabat gue ngerutin kening mereka pertanda bingung.

"Kok lo bad mood? Ada masalah?" Tanya Mate. Gue jawab dengan gelengan kepala.

"Gak usah boong deh. Biasanya kan lo pasti curhat sama kita kenapa lo bad mood." Ucap Aprilla.

"Ayo bilang, kenapa bad mood?" Tanya Vanny.

"Gak ada alasan." Jawab gue datar.

"Haah?" Ucap ketiga sahabat gue bingung, bersamaan.

"Maksud lo apaan sih?" Tanya Vanny bingung. Gue berdecak kesal.

"Gue bilang, gak ada alasan kenapa gue bad mood!" Ketus gue. Sekarang, kondisi batin gue bener-bener buruk. Mood mode bad, ditambah lagi gue sensi hari ini. Padahal, tanggal mens gue masih lama. Lagian, kalo gue mens, gue jarang kok sensi kayak gini. Jarang banget malah.

"Ya elah. Lo lagi dapet yak? Sensi amat!" Ucap Aprilla.

"Gak." Jawab gue singkat dan datar. Gue liat, Vanny mutar bola mata dia.

"Serah lo deh. Mending lo denger lagu, supaya mood lo balik." Ucap Vanny.

"Di rumah tadi udah. Tapi, gak ada reaksi." Ujar gue datar. Gue liat, Aprilla dan Mate bisik-bisik tetangga. Gue natap mereka datar. Gue pengen ngomel pas ngeliat mereka bisik-bisik, ditambah lagi sambil ngeliat ke arah gue. Tapi, gue males buka mulut.

"Bisik apaan sih?!" Ketus Vanny. Bagus. Itung-itung, perwakilan dari gue.

"Sini deh gue bilang." Ucap Aprilla sambil bisik-bisik sama Vanny. "Si anjing malah ikutan. Bangsat." Batin gue datar.

"Ide bagus!" Celetuk Vanny sambil ber'tos'ria sama Aprilla dan Mate. Mereka ngeliat gue sambil tersenyum manis. Itu sih menurut pandangan orang. Tapi, menurut gue, itu senyum misterius. Gue cuma mutar bola mata. "Pokoknya, berani nganggu ketenangan gue, gue mutilasi satu-satu." Batin gue dingin.

"Eh, Sis. Istirahat pertama, kita ke ruangan the 4 ya?" Ajak Vanny. Gue naikin alis gue, pertanda gue nanya, kenapa?

"Semalem gue begadang. Pengen tidur plus bolos. Kan selesai istirahat, jam pelajaran nya Pak E. Lo gak suka pelajaran dia kan?" Ucap Vanny. Gue mikir bentar, terus gue ngangguk. Ketiga sahabat gue tersenyum seneng. "Sinting." Batin gue datar.

"Kalian udah ngasih tau pengumuman tentang entar sore belom." Tanya gue datar.

"Belom." Jawab ketiga sahabat gue sambil nyengir. Gue natap mereka datar.

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang