Part 12

13.2K 403 21
                                    

"Iye iye. Jauhin mata kalian dari gue. Gue jijik liatnya." Ucap gue datar. Ketiga sahabat gue ketawa diikuti gue. Kita pun berjalan ke arah kantin.

------------

Vanny POV

Pas di kantin, kita pun langsung duduk di meja kantin yang biasa.

"Guys, biar gue yang pesen. Kalian mau apa?" Tanya Siska.

"Tumben lo rajin mau pesenin buat kita. Biasanya lo yang ogah-ogahan." Ucap Aprilla.

"Emangnya gak boleh? Gak boleh ya udah. Gak jadi." Ucap Siska yang hampir mau duduk.

"Eitt.. boleh kok. Lo aja yang pesenin." Ucap gue sambil terkekeh.

"Gue pesen sama aja kayak lo." Ucap gue.

"Gue pesen nasi goreng sama es jeruk." Ucap Aprilla.

"Gue mie soto sama es jeruk aja. Cabe nya gak usah." Ucap Mate.

"Ngapa gak usah?" Tanya Siska.

"Gue gak mau lo tuang cabe nya banyak. Secara lo kan suka makan pedes. Sedangkan gue gak." Ucap Mate. Gue, Aprilla, dan Siska pun terkekeh.

"Iye iye. Cerewet dah. Gue pesen dulu. See you." Ucap Siska lalu pergi mesen makanan kita.

"Guys, pulang sekolah Siska pasti pergi ke rumah sakit untuk jenguk uncle. Kita ikut yuk!" Ajak Mate.

"Oke." Ucap gue dan Aprilla.

"Guys, liat tuh. Ada the 4 jalan ke kesini." Ucap Aprilla sambil nunjuk the 4 pake dagu. Gue dan Mate pun ngeliat ke arah yang dia tunjuk. Ternyata mereka memang jalan kesini. Yah elah. Berarti ketemu sama Andre dong. Aih!

"Hai Bad Girls." Sapa the 4 bersamaan.

"Hai the 4." Sapa kita bertiga bersamaan.

"Boleh kami duduk bersama kalian?" Tanya David.

"Boleh." Ucap Mate dan Aprilla bersamaan.

"Gak." Ucap gue.

"Vanny, lo gak boleh gitu dong." Tegur Mate.

"Serah lo aja deh." Ucap gue pasrah. The 4 pun duduk bersama di meja kita.

"Emm.. Siska nya kemana?" Tanya David.

"Kenapa sih lo nempel sama Siska terus? Udah kayak kejanet aja lo." Ucap gue.

"Tau tuh. Lo suka sama Siska?" Tanya Aprilla.

"Beneran kamu suka sama Siska, Vid?" Tanya Andre, Yoga, dan David bersamaan.

"Emm.. maybe." Ucap David sambil garuk tengkuknya yang gue yakin gak gatel.

"Ciee.. yang fall in love." Goda Aprilla, gue, dan Mate.

"Terus kapan kamu mau menyatakan persamaan kepada nya?" Tanya James penasaran. Gue dan yang lain pun ikut kepo.

"Aku masih belum tau. Sepertinya sulit untuk mendapatkan hatinya." Ucap David ragu.

"Lo jangan gitu dong. Kalo lo mau berusaha, lo pasti bisa. Gue dukung kok kalo lo sama dia." Ucap gue menyemangatinya.

"Lagian lo juga orangnya baik." Tambah Mate.

"Baik sih baik. Tapi kalo lo buat dia nangis, kita bertiga bakal kasih pelajaran ke elo." Ucap Aprilla santai.

"Baiklah. Aku akan berusaha untuk mendapatkan hatinya. Dan aku akan berusaha untuk tidak membuatnya menangis." Ucap David tegas.

"Nah, begitu dong. Semangat." Ucap Yoga.

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang