Part 58

2.5K 151 32
                                    

Aloha! Come back with me!

Hope you enjoy!

----------

"Salah? Dimananya yang salah? Bisa kamu buktiin? Aku gak butuh penjelasan tanpa bukti yang kuat." Siska terdiam. Ia tak tau harus memberikan jawaban apa atas pertanyaan David.

"Kenapa kamu diem? Hah! Kalo salah, tetep aja salah. Gak ada gunanya ngebantah," ucap David dingin sambil membuang wajahnya ke arah lain.

Siska menggeleng kuat, "Bukan gitu!"

David menatapnya tajam dan dingin, "Terus, apa?"

Siska menunduk dengan memainkan jari-jemarinya, "Aku.. aku gak bisa kasih tau." Lalu, ia mendongak cepat, "Tapi, sumpah, kamu salah paham! Aku ngelakuin itu karna ada alasan penting yang gak bisa aku bilang ke kamu."

"Bilang aja kalo lo gak punya alasan dan bukti. Bilang aja kalo lo emang selingkuh. Gak perlu ngebantah sekeras ini. Gue gak nyangka ternyata lo cewek murahan gampangan. Selama ini lo cuma sok jual mahal, supaya lo bisa dapetin dan narik perhatian gue. Kalo tau gini, gue gak akan mau pacaran, apalagi tunangan sama lo. Dan hal yang paling gue sesalin adalah gue cinta banget sama lo," ujar David dingin.

Mendengar segala kalimat hinaan dari orang yang sangat ia cintai merupakan hal yang teramat menyakitkan. Siska merasa seperti ditusuk pisau berkali-kali hingga jantungnya hancur tak berbentuk. Rasa sakit itu sangat nyata. Matanya berkaca-kaca.

"Ap-apa? Ka-kamu, kamu bilang apa?" Suara Siska bergetar, pertanda bahwa ia sedang menahan tangisan.

David diam, tak menjawab pertanyaan Siska. Ia sendiri tidak sanggup untuk mengulang segala hinaannya pada Siska. Hatinya tak kalah sakit. Melihat bahwa tunangan yang sangat dicintainya berselingkuh dengan cara yang bahkan tak pernah ia bayangkan sekalipun dan tak mendapat penjelasan sedikitpun tentang itu, rasanya ia ingin menghancurkan segala sesuatu yang berada di sekitarnya.

Air mata Siska akhirnya mengalir. Mengalir deras sambil menatap David tak percaya, "Ka-kamu bilang aku murahan, gampangan, dan sok jual mahal supaya bisa dapetin kamu? Kamu nyesel jadi pasangan aku dan udah cinta banget sama aku? Woaahh!" Ia mengusap air matanya kasar. Namun, tak peduli seberapa banyak ia mengusapnya, air matanya terus keluar dan mengalir deras di kedua pipinya.

Siska mengacungkan kedua jempolnya pada David, "Bagus banget hinaan kamu ke aku. Selamet, kamu berhasil buat hati aku sakit banget." Lalu, masih dengan air mata mengalir, ia tersenyum miris, "Jadi gini akhirnya, ya? Waah, aku benci banget sad ending, yang cuma karena satu keparat brengsek salah paham, kemakan pancingan satu bajingan kampret kembaran tai sapi."

Siska mengelap air matanya, "Karna kamu nyesel udah cinta dan jadi tunangan aku, terus kamu mau hubungan kita berakhir? Nggak. Aku gak akan ngelepasin kamu gitu aja, cuma karna masalah konyol gini. Aku gak bisa ngelepasin orang yang aku sayang dan cinta banget segampang itu. Terserah, kamu mau ngelakuin apapun atau nganggep aku cewek gila, murahan, atau gampangan, aku gak peduli. Walaupun hati aku teramat sakit karna ucapan itu, aku tetep nganggep kamu tunangan aku. Karna suatu saat, cepat atau lambat, kamu pasti bakal nyesel banget dan akhirnya balik lagi sama aku. Aku yakin itu."

Siska tersenyum lembut. Air matanya kembali mengalir, namun tangannya meraih David. Ia mengelus rambut David penuh kasih sayang. "Sampe saat itu, aku akan terus nunggu kamu dateng dan nemuin aku." Perlahan, ia mendekatkan wajahnya pada David. Ia menutup mata saat merasakan bibirnya sudah menyentuh bibir orang yang sangat dicintainya itu. David ikut menutup kedua matanya. Sudah lama mereka tidak berduaan mesra. Mereka saling merindukan.

Selama beberapa saat, mereka hanya menempelkan bibir kepada satu sama lain. Kemudian, Siska membuka mata dan menjauhkan dirinya.

"Tapi, beda lagi ceritanya kalo kamu udah dapet pasangan baru, apalagi cewek itu cocok buat kamu. Aku akan berusaha ngerelain kamu."

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang