Part 66

3.7K 174 101
                                    

Aloha! Come back with me!

Kangen kaliaaannnn!!! >.< ❤❤❤

Baca bagian author's note, yahh!🙇

Happy reading!

-----------

Hari ini adalah hari kelima setelah Siska dan David kembali menjadi sepasang kekasih yang sesungguhnya. Dalam lima hari tersebut hubungan mereka membaik---seperti beberapa tahun yang lalu---dan tidak ada lagi rasa canggung, seakan tak terjadi apa-apa di antara mereka. Jika bukan karena keusilan dan kemesuman David, mungkin saja hubungan mereka tak akan membaik secepat ini.

"Vid, gue tabok lo, ya!" Ancam Siska.

"Kenapa?" Tanya David, memasang tampang tak berdosa.

"Sekarang kita lagi kerja! Jangan ngecup-ngecup leher aku! Geli, tau!" Tegas Siska.

"Ya, gak papa. Aku tetep fokus sama kerjaan, kok," tutur David sambil memberikan kecupan lagi. Ia sedang memeluk tunangannya itu dari samping, sedangkan matanya memang masih fokus pada laptop yang berisi presentasi pribadi Siska.

"Aku yang gak fokus, Vid!" Siska mulai kesal dan David menyadari hal tersebut. Pasrah, akhirnya ia berhenti memberikan kecupan-kecupan sensual pada leher Siska.

"Lepasin aku juga!"

"Kan, gak mengganggu!"

"Mengganggu bagi aku! Aku susah gerak!"

David menghela nafas pasrah. "Iya, iya." Ia pun melepaskan pelukannya dengan raut wajah masam.

"Kalo mau ngelakuin itu, jangan pas jam kerja. Gimanapun juga, kita gak boleh melalaikan pekerjaan. Kamu CEO, harusnya kamu lebih tau itu," nasehat Siska.

"Iya, maaf. Soalnya gak tahan gak deket sama kamu," ujar David pelan seraya menunduk, mirip seperti seorang anak kecil yang sedang dimarahi ibunya.

Siska tersenyum geli. Tangannya meraih rambut pria itu, lalu mengelusnya lembut. "Sabar, yah. Kita selesain kerjaan dulu." David mengangkat kepala dan mengangguk kecil. Sambil menahan tawa, Siska kembali memfokuskan diri pada laptopnya.

-*-*-*-*-

"Nah, akhirnya selesai juga," desah Siska. Tak lama kemudian, desahan lega tersebut berubah menjadi teriakan tertahan karena terkejut.

"Vid! Lepasin dulu! Aku belom beresin barang-barang bawaan," perintah Siska, saat tiba-tiba saja David memeluknya dari belakang dengan erat.

"Biarin aja, entar juga bisa. Aku mau ngabisin waktu sama kamu dulu." David mencium pipi kanan tunangannya itu, kemudian ia menutup mata sambil sesekali mengecup leher Siska.

"Vid, kamu masih ada kerjaan, kan?"

"Nanti aku bisa kerjain."

"Kerjain dulu."

"Nanti."

"Sekarang."

"Gak mau."

"Kalo kamu kerja, entar aku kasih 'hadiah'. Gimana?"

Mata David spontan terbuka dan memiringkan tubuh Siska agar menatapnya. "Serius?" Wanita itu mengangguk.

"Lima menit?"

Siska terlihat berpikir sejenak, kemudian mengangguk lagi. "Oke."

"Dua ronde?"

"Satu ronde lima menit atau gak dapet jatah cium sama sekali."

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang