Part 44

4.5K 200 24
                                    

Double up, gaes~!
Inilah rencana gue yang sebenernya. Gue mau buat double up :3

Ya udah. Ati-ati typo nya bertebaran!

------------

"Siap, non!" Ucap Pak Danang sambil hormat ke gue. Gue tersenyum kecil. Kita pun nancap gas ke apotek yang gue maksud.

------------

"Lo tunggu disini dulu. Gue mau nebus obat lo." Ucap gue datar.

"Oke." Ucap Welly. Gue pun keluar dari mobil dan jalan ke arah apotek. Dari luar, gue udah bisa liat Mbak Rita duduk di kursi tunggu. Gue tersenyum kecil.

*apotek*

"Mbak Rita!" Panggil gue. Mbak Rita tersenyum ke arah gue. Gue samperin Mbak Rita.

"Udah lama, mbak?" Tanya gue.

"Baru aja." Jawab Mbak Rita. Gue tersenyum.

"Ceknya mana, mbak?" Tanya gue. Mbak Rita ngambil sesuatu dari kantong jaketnya dan ngasih ke gue selembar kertas yang sangat berharga buat gue. Karna gue belom bisa nyari duit sendiri, jadi, 15 juta itu sangat berharga buat gue.

"Oh iya. Siska, kenapa kita ketemuan nya disini?" Tanya Mbak Rita.

"Soalnya aku mau nebus obat temen. Orang yang mau aku kasih cek ini sebenernya lagi sakit dan bener-bener butuh uang. Makannya aku minta uang 15 juta ke papa." Jelas gue hampir 100% nya boong. Mbak Rita ber'o'ria.

"Kamu dateng kesini naik apa?" Tanya Mbak Rita.

"Naik mobil papa. Tadi aku minta tolong papa suruh sopir jemput di rumah sakit. Soalnya, sebelum kesini aku ke rumah sakit nganter temen." Jawab gue kali ini jujur. Lagi-lagi, Mbak Rita ber'o'ria.

"Ya udah. Sana, kamu tebus obatnya. Mbak mau balik ke kantor. Kerjaan banyak. Dahh." Ucap Mbak Rita sambil jalan ke arah pintu apotek. Gue ngacungin jempol dan mulai nebus obat ke apotekernya. Setelah dapet obat dan bayar, gue keluar dari apotek, lalu masuk ke dalem mobil.

"Udah?" Tanya Welly. "Nih orang goblok banget sih." Batin gue.

"Bodo." Ucap gue acuh.

"Btw, alamat rumah lo dimana?" Tanya gue datar.

"Di Perumahan Dermaga Sari nomor 14 blok C." Jawab Welly.

"Kesana, pak." Ucap gue ke Pak Danang.

"Siap, non." Ucap Pak Danang dan langsung menancap gas ke tempat yang dimaksud.

*Apartemen Welly*

Sesampainya kita di depan apartemen Welly, Pak Danang langsung turun bantu Welly turun.

"Pak, setelah ini ada kerjaan gak?" Tanya gue.

"Gak ada, non. Ada apa ya?" Jawab Pak Danang.

"Kalo gitu, aku mau mampir dulu disini. Mau bantu-bantu temen. Sambil nunggu aku, Pak Danang masuk aja dulu di dalem. Mau ngapain, terserah Pak Danang. Ya?" Ucap gue.

"Oh, baik non. Dengan senang hati." Ucap Pak Danang. Gue ngangguk.

"Kok nih apartemen kayak punya lo ya? Kan harusnya gue yang ngomong begitu." Ucap Welly sarkas.

Bad Girls VS Four TeachersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang