Baekhyun diperjalanan bersama supir nya. Masih teringat percakapan nya dengan laki laki tinggi tadi tiba tiba tangan nya mengepal dan memukul tempat duduk kosong disebelah nya.
"Huh!! aku pendek ? ck" umpat baekhyun tanpa mempedulikan supir yang sempat lompat kecil ditempat kemudi nya dan melihat tuan muda nya lewat kaca spion.Chanyeol sampai diapartemen nya, cukup sepi karna tinggal sendiri dan pembantu rumah tangga nya sudah pulang.
Masih teringat wajah mungil layak nya patung yunani, Aprodite. Sebuah panggilan zaman dulu yang artinya dewi kecantikan. Paras yang selalu terbayang bayang membuat tangan Chanyeol gatal, segera kaki panjang nya menuju ke kamar nya dan berkutat disebuah ruang rahasia dalam kamar nya.
Chanyeol menyentuh sebuah kanvas lalu mengeluarkan peralatan lukis nya. Melalui bayangan di benak nya Chanyeol melukis 'patung' hidup itu.Sebuah suara dikamar sebelah Baekhyun mengganggu nya. Baekhyun keluar dari kamar nya, melewati ruangan berisik itu. Awalnya ingin lewat begitu saja, tapi Baekhyun menghentikan langkah nya karena emosi menumpuk didada nya, kaki nya melayang dan menendang pintu kamar itu.
"KALIAN BENAR BENAR BERISIK, BRENGS*K" kata Baekhyun lalu berlalu ke ruang penyimpanan nya. Lukisan yang baru sampai dan sudah mengisi kekosongan di tempat dekat jendela ruangan itu.
"aku pendek , huh? hhh... kenapa kata kata itu terus teriang di kepala ku, AHH RASA NYA PENGEN MELEDAK" pekik suara cempreng baekhyun lalu tangan nya memukul ke lukisan itu. Menenangkan diri dengan menarik nafas lalu mengeluarkan nya pelan pelan.
"Awww..sakit juga, hhh"Ntah sudah berapa lama berkutat, kanvas kosong itu benar benar menjadi sebuah karya.
"Kau benar benar ahli nya, Park Chanyeol" gumam Chanyeol lalu meletakkan kuas nya dan meninggalkan ruangan dengan lukisan Aphrodite karya nya.
"Wajah itu..milikku"Baekhyun bersiap dengan pakaian sekolah nya, sambil merapikan dasinya depan cermin bibir nya terlihat sedang merapal sesuatu. Bahkan smpai dimeja makan gak membuat Baekhyun berhenti merapal.
Gak jauh beda dengan hyung nya, adik Baekhyun yang baru turun juga sedang merapal beberapa kata sejak turun dr tangga tadi. Meletakkan tas dan mengambil sehelai roti coklat, Luhan duduk disebelah baekhyun.
*tok tok tokkk*
"Jebal..kalian berdua ini meja makan, berhenti membawa kerjaan atau tugas ke meja makan seperti appa kalian, apa kalian bisa menelan makanan itu sambil mengingat pelajaran ?"
"Arraseo eomma, kami berangkat" serempak Baekhyun dan Luhan meninggalkan meja makan.
"Aishhh yang berdua ini, kenapa salah satu dari mereka gak ada yang mendapat turunan dr ku" omel eomma Baek dan Luhan.Mobil yang mengantar Baekhyun dan Luhan kesekolah mulai berangkat. Luhan menyadari mood hyung nya yang sedang buruk langsung bergelayut di lengan dan bahu Baekhyun.
"Hyung, dari kemarin kau menampakkan mata eyeliner itu. Terjadi sesuatu ?"
"Hmm suara dari kamar mu menyakiti telinga ku"
"kkkk..aku sedang latihan nyanyi hyungnim, appa membelikan kita speaker dan 2 mic utk karaoke, jadi..kalo hyung stress datanglah kekamar ku, lagipula suara hyung bagus ayo kita duet"
"Arra..arra..hanya lakukan ujian hari ini dengan baik, aku gak mau lulus sendiri"
"Yes sir"Sampai disekolah, mereka dikelas yg terpisah, Baekhyun menuju ke kelas nya dgn sejumlah bingkisan dan surat menyambut pagi nya.
"Hhh..kenapa mereka membuang ini ke mejaku, lagipula ini bukan selera ku" gumam baekhyun pelan lalu menyapu bingkisan itu ke laci meja nya.
Sehun menyamperin Baekhyun kemeja nya dan menyodorkan sekotak susu stoberi.
"Annyeong..prince..ss Byun"
"Gomawo dan kurangi s nya, kau gak mau menjemput sepatu mu diluar jendela itu kan ?"
"Hhe..asal kau bisa mengangkat kaki panjang ku"
"ckk kenapa akhir akhir ini semua orang membahas kaki" gumam Baek lalu berdiri dan diikuti Sehun.
"Kau mau kemana ?"
"MINGGIRLAH, KAU MEMBUATKU TERLIHAT PENDEK" kata Baekhyun dan berlalu meninggalkan Sehun yang shock.Chanyeol menuju ke studio nya setelah mengantar ponakan nya sekolah. Dibebankan menjaga seorang ponakan dari noona nya yang merayakan honeymoon kedua dengan suami nya membuat Chanyeol terlihat seperti single parent.
Hangang Corp. Chanyeol lebih suka menyebutnya studio karna ruangan kerjanya didesain seperti itu untuk berjaga jaga dia bosan dengan pekerjaan dari kantor appa nya di Jepang. Hangang corp. adalah perusahaan pencetus film , musik dan artistik lain nya berasal dari Jepang dan membuka perusahaan induk dikorea sejak 5 tahun yang lalu. Setelah kelulusan nya dari Universitas Harvard, Chanyeol dipercaya appa nya untuk mengelola hobby nya di korea.
Seni adalah bagian dari hidup Chanyeol, siapapun mengetahui nya baik pengusaha dibidang ini maupun pekarya terkemuka sejagat raya. Chanyeol sering diundang untuk acara event seni, pameran gallery dan orkestra. Menyenangkan.
Tapi setiap peseni pasti ada kebiasaan buruk yang ditutupi nya, gak jarang seorang seniman adalah freak dalam kategori orang normal. Chanyeol hampir sempurna ditampilan luar tapi memiliki sisi gelap, hal biasa untuk seorang manusia. Sisi gelap yang menggilai seni semacam apa yang diminati Chanyeol ? Siapa yang tau sedang dia selama ini hanya tinggal sendiri dan kadang ada pembantu rumah tangga part time dirumah nya. Dan semua nya terlihat normal.Baekhyun menarik nafas lega setelah menyelesaikan ujian nya, perfeksionis mungkin bukan bagian dari hidup nya tapi setidaknya normal adalah kata yang dipandang tinggi oleh nya. Memiliki hidup normal, sekolah normal, teman normal dan nilai yang sepadan utk dandanan anak cerdas seperti nya. Sehun yg duduk berseberangan dgn baekhyun memandang wajah baekhyun dari samping, karena rasa penasaran nya Sehun mendekati baekhyun lagi.
"Baek"
"ne sehun-ah"
"Hmm..kau ada masalah dengan tinggi badan ?"Sehun mendekam dikamar nya sejak kemarin, mendapat lemparan sepatu kekepala nya membuatnya kesal. Pasalnya dia gak mengenal namja itu dan yang mengajak berkenalan dluan adalah sepatu sport milik namja itu.
"Hhh..otak jenius ku benar benar terluka" gumam sehun meratapi.
"Hey albino, ayo makan malam"
"Ne samchon"
Chanyeol menyiapkan makanan yang diajarin eomma nya beberapa tahun lalu saat eomma nya berkunjung kesini menitipkan sehun untuk nya. Sehun keluar dr kamar dengan wajah datar yang lebih datar dr biasanya.
"Kau gak suka makan malam dgn ku ?"
"Aniya samchon, aku selalu merindukan makanan rumah buatan halmeoni dan samchon"
"Lalu ada apa dgn wajah mu ?"
"Bukan wajah ku, aku selalu tampan"
"Lalu ?"
"Otak jenius ku?" Alis Chanyeol bertautan,"dasar..darimana kau mendapatkan turunan muka tebal, huh?"
"Jinjayaa, kalo aku tidak jenius anak anak di usia ku ini pasti masih duduk di bangku sd tingkat 6"
"Kau masuk ke SMA juga karna kalsium mu yang kelebihan"
"Aniya, eomma bilang karna aku cerdas"
"Aishh noona"Luhan melipat tangan nya didepan dada nya, mode ngambek nya belum selesai. Baekhyun gak pernah membentak atau menghardik nya. Kemarin adalah pertama kali nya dan membuat Luhan kaget lagi, Baekhyun meminta Luhan ke mobil duluan menunggu nya. Baekhyun mengusir nya.
Baekhyun berdiri didepan pintu kamar Luhan.
*tok tok tokk*
"Luhannie, ayo makan eomma membuat bebek panggang kesukaan mu"
"Shireo..hum"
Baekhyun menggaruk belakang kepala nya, mengerti sifat protektif Luhan yang berlebihan ke Baekhyun.
"Wae ? Aku sudah menjelaskan kalo aku meminta mu menunggu karna aku harus mengurus Sehun yg kau lukai"
"Sepatu gak membuat kepala nya pecah, Baek hyung..hiks..tapi kau melukai hatiku..kau membentakku..huwaaaa"
"Aigooo.." baekhyun kembali melihat Luhan yang menangis histeris setelah pulang sekolah kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphrodite statue
FanfictionMasa lalu kelam seorang anak yang menjadikan seorang Park Chanyeol merubah seluruh kehidupan nya menjadi rubah berbulu domba. Kekerasan , pelecehan dan pembunuhan menjadi bagian hidupnya dalam satu malam. Masuknya namja mungil Byun Baekhyun dalam ke...