Part 21

210 9 0
                                    

Melihat pintu depan kebuka, Chanyeol berasumsi Baekhyun sedang diluar jadi menyusul keluar. Didengar nya ada suara mobil menderu pergi, Chanyeol mempercepat langkah nya keluar. Baekhyun gak ada dimana mana tapi ada sebelah sendal rumah tergeletak di pagar luar.
"Baekhyun.." Chanyeol menggumam nama Baekhyun dan tersirat kecemasan yang kuat.
Luhan menangis, Hyung nya menghilang tanpa dia sadar. Setelah Chanyeol mengumpulkan mereka diruang tengah villa, Chanyeol menelfon polisi ada nya penculikan di villa. Luhan dan Sehun dipulangkan terlebih dahulu dan Chanyeol bersama polisi mencari keberadaan Baekhyun.
Luhan menangis disepanjang jalan, Sehun iba melihat Luhan. Tangan nya tergerak menepuk nepuk bahu Luhan menenangkan.
"Hikss.. hyung ku hilang" cicit Luhan.
"Baekhyun akan baik baik saja, ingat dia sangat pandai berkelahi"
"Hyung ku hanya sok tegar, dia bahkan lebih takut dari siapapun jika hal ini terjadi, huwaaaa.. bagaimana keadaan Baekhyun hyung sekarang ???" tangisan Luhan pecah.
Sehun dibuat cengo dan gak tau berbuat apa. Sopir didepan agak risih mendengar tangisan mengerikan anak rusa itu.
"Sudah jangan menangis, jangan.." Sehun menarik nafas sejenak lalu menarik kepala Luhan ke dada nya.
"Menangislah, aku tau bagaimana perasaan mu sekarang" bisik Sehun pelan. Luhan menggeser duduk nya lebih dekat dengan Sehun dan memeluk sehun erat. Menangis di dada bidang Sehun yang mengedap suara tangisan nya.

"Sshh... sakitt" gumam Baekhyun saat mata nya terbuka dia merasa denyut parah di bagian tengkuk dan kepala belakang nya. Pandangan nya mengedar sekeliling dan melihat dirinya disebuah tempat seperti gudang. Tangan dan kaki nya bebas jadi dia memaksa dirinya berdiri dan menahan bobot badan nya dengan tembok gudang sebagai penyanggah. Baekhyun menemukan pintu gudang dan keluar dari sana.
Matahari sangat terik menyadarkan Baekhyun kalo hari sudah siang.
"Ini dimana ?" gumam Baekhyun karena sekitar sangat asing.
Berjalan lurus tanpa memikirkan hal lain, kaki nya sedikit tertatih karena gak memakai alas kaki apapun.

Chanyeol kembali ke villa dan memasuki kamar nya. Ada sesuatu yang dia lihat sebelum keluar dari villa ini tadi pagi. Jejak kaki di jendela kamar nya dan bekas congkelan.
"Bedebah! siapa yang berani melakukan ini ?" pikir Chanyeol gusar. Pikiran nya berputar memikir keras apa yang dia lihat dan dia rasakan saat perjalanan kemarin.
Villa ini sangat jarang ditempatin dan sulit ditemukan karna berada di bawah bukit. Juga perjalanan disini selain menggunakan kendaraan gak mungkin orang berjalan kaki sampai ke pedalaman bukit.
"Tidak.. pasti ada yang mengikuti, beberapa mobil dibelakang ku.. dan motor.. AAAARGKKHH KENAPA GAK ADA YANG BISA KUPIKIRKAN !!!" berang Chanyeol sambil menjambak rambut nya sendiri.
Ponsel Chanyeol berdering menyadarkan nya.
"Hall.."
"Selamat siang, saudara Byun Baekhyun telah ditemukan. Anda bisa menjemputnya di kantor polisi Dongbongung"
Mematikan panggilan dan segera menuju kemobil nya.

Sampai dikantor polisi, Chanyeol terlihat berantakan memasuki pintu kantor dan segera mengeledah sekeliling mencari Baekhyun.
Seorang polisi menghampiri Chanyeol dan mengatakan bahwa Baekhyun sedang diruang introgasi.
Chanyeol mondar mandir didepan pintu introgasi. Saat pintu terbuka menampilkan wajah Baekhyun, Chanyeol segera menarik Baekhyun dan memegang kedua bahu Baekhyun.
"Gwenchana ? Apa dia melukai mu ? Apa pelaku nya pasangan sosmed mu ?"
Baekhyun hanya menatap kaget Chanyeol yang tiba tiba.
"Jawab !" Chanyeol menuntut.
"Sebenarnya.."

Sehun menemani Luhan dirumah Byun. Appa dan eomma byun juga pergi utk bisnis diluar kota.
Luhan sudah tenang dalam tidur nya, Sehun tergerak menyelimuti Luhan lalu duduk bersila dibawa tempat tidur Luhan.
"Dasar rusa cengeng, kenapa kau tampak lucu dengan hidung memerah seperti ini ?" gumam Sehun sambil menusuk nusuk ujung hidung Luhan dengan satu jari.
Ponsel Sehun bergetar, dilihat nya nama Samchon tertera di layar. Sesegera keluar dari kamar Luhan, Sehun mengangkat telfon nya.
"Samchon, apa Baekhyun ketemu ?"
"Ne , dia sudah tidak apa apa"
"Syukurlah.. aku khaw.."
"Bagaimana kabar si rusa ?" potong Chanyeol cepat.
"eo.. dah tidur, dia menangis disepanjang perjalanan pulang. Mata nya bengkak hidung nya merah, kkk"
Chanyeol mendengar Sehun cekikikan diseberang merasa heran, mengucapkan beberapa kata sebelum mematikan telfon.
Lampu merah memberi kesempatan Chanyeol menoleh ke simungil Baekhyun.
"Kenapa kau tampak gak nyaman tidur,eum ?" Chanyeol bermonolog.
Dilihat nya apartemen nya sesegera berbelok ke parkiran bawah tanah apartemen nya.
"Lebih baik istirahat disini dulu, aku gak tau kapan orang itu akan kembali. Saat dia memunculkan diri akan kupastikan dia tenggelam ke dasar bumi" umpat Chanyeol sambil keluar mobil. Membuka pintu mobil, Chanyeol mengendong Baekhyun yang tidur ke pelukan nya. Membawa Baekhyun dengan gendongan koala mempermudah nya menutup pintu mobil dan menekan lift.
Pintu lift terbuka, Chanyeol menekan angka lantai apartemen nya. Menekan beberapa password pintu dan membuka pintu apartemen nya. Sekiranya bersih karena seperti nya ahjumma pekerja part-time datang utk bersih bersih.
Chanyeol menidurkan Baekhyun diranjang kamar tamu, lalu kembali kekamar nya.

"hhhh.. kenapa banyak email yg masuk ?" gumam Chanyeol saat membuka komputer diruang kerja nya.
Salah satu email yang membuat Chanyeol tertarik. Chanyeol meminta seseorang untuk mengecek latar belakang seseorang tanpa memberitahu bahwa orang itu adalah dirinya sendiri. Ada rasa menggelitik diperut Chanyeol ketika ingin membuka isi pesan itu. Dia gak pernah menginginkan perihal buruk terjadi dimasa lalu nya, karena sekarang dia merasa sudah tenang dengan keadaan.
Chanyeol membuka email itu dan tertera history mengenai rumah sakit dan tempat isolasi yang dulu pernah ia tempati. Kening Chanyeol mengerut tajam, menarik nafas nya perlahan Chanyeol menutup mata nya.

*flashback kantor polisi tadi*
"Sebenarnya.. aku gak melihat siapapun..bersamaku tadi.."
"Ap..apa kau dia tinggal sendiri? Tangan mu diikat atau kak.."
"Aniyaa.. aku hanya bebas.. pingsan atau.. tertidur. Aku diatas alas kardus bekas, berada digudang dan.. saat aku terbangun aku berjalan keluar mencari jalan besar. Polisi menemukan ku dan mengatakan ada kasus penculikan disekitarku, jadi aku dibawa kesini"
Chanyeol menarik nafas dalam, lega atau menahan emosi.
"Kemarilah" kata Chanyeol dan Baekhyun tertarik ke pelukan Chanyeol.
"Sangat melegakan kau ketemu, aku khawatir" bisik Chanyeol.
"Apa ? Kau.."
"Luhan mengkhawatirkan mu.. dia dipulangkan duluan karena villa gak aman"
"Oohh.."
"Ayo pulang.." ajak Chanyeol sambil merangkul Baekhyun lebih tepat nya merekuh Baekhyun karena Baekhyun tampak tenggelam di lengan Chanyeol yang dilapisin jaket hangat yang lebar.
*flashback off*

Chanyeol memijit kepala nya, terasa denyut dan kepala nya pusing. Sekelebat ingatan menghantam lagi, seperti deja vu dan terasa memuakkan. Ada bayang bayang suara teriakan menggema ditelinga Chanyeol, suara pukulan dan hantaman balok di benak nya.
Terasa semakin berat Chanyeol jatuh dari duduk nya merangkak dilantai , melingkup dan berguling sampai kepala nya menabrak kaki sofa kayu dikantor nya. Semua menggelap, Chanyeol merasa lemah dan air mata mengucur pelan lewat tulang pipi nya.

Baekhyun terbangun, saat menoleh ke jendela langit sudah gelap. Tanpa sadar memegang leher nya yang terasa pegal.
"Dimana ini ?" gumam Baekhyun.
Baekhyun berjalan keluar kamar, melihat lukisan yang bertengger disamping pintu kamar mengingatkan Baekhyun sama apartemen Chanyeol.
Baekhyun keluar kamar, berjalan dilorong dan melihat sekitar. Semua lampu hidup tapi sepi. Baekhyun mencari kamar Chanyeol, mengetuk pintu tiga kali lalu membuka pintu kamar itu. Terasa mencengkam, kamar nya gelap. Baekhyun menghidupkan lampu dan takjub melihat kamar Chanyeol. Hampir semua bernuansa hitam abu abu, dilihat ke ranjang Chanyeol tidak ada. Anggap saja Baekhyun lancang, merasa nyaman diruangan ini Baekhyun melangkah masuk.
"Woahh... kamar nya sangat artistik. Aku bisa mengubah desain kamarku seperti ini nanti" gumam Baekhyun sambil tersenyum.
Baekhyun ke meja rias Chanyeol, normal karena diatas meja selain sisir , minyak rambut dan parfum meja tersebut hampir kosong.
Berjalan ke arah jendela dan membuka gorden, Baekhyun terpesona sendiri dengan panorama yang nampak dari kamar Chanyeol. Setelah puas melihat keluar, Baekhyun berniat mencari Chanyeol lagi tapi saat menoleh tertangkap disudut mata Baekhyun sebuah pintu disudut ruangan.
"Apa itu kamar mandi ?" tebak Baekhyun.
Iseng mau menumpang kamar mandi Chanyeol sebentar Baekhyun melangkahkan kaki nya ke pintu tersebut lalu membuka pintu itu. Gelap.
Baekhyun gak bisa melihat apa apa didalam sana, gak ada cahaya apa apa yang masuk selain cahaya kamar yang menelusup lewat bayangan Baekhyun. Baekhyun mencari sakelar lampu diruangan itu.
*klikkk

Baekhyun menyapu ruangan dengan pandangan nya, seketika kedua tangan nya terkulai disamping badan nya.
Beberapa lukisan yang gak pernah dia lihat sampai lukisan yang sangat sangat familiar menyerupai wajah nya.
Lukisan naked Baekhyun yang pernah dilukis Chanyeol saat di Daegu high school dulu tergantung di sisi kiri pintu.
Lukisan naked Baekhyun berada di bath-up berada diatas kanvas, Lukisan Baekhyun naked berada di atas ranjang dengan wajah yang menggoda dan..terikat bahkan masih banyak lukisan lain dalam berbagai kegiatan.
Baekhyun berang dan merasa panas,
"byuntae gyesaeki!!!, apa dia menjadikan ku inspirasi sex nya, huh??" gumam Baekhyun dengan kening mengerut tajam.

"Siapa yang mengizinkan mu masuk ke ruangan ini ?" suara berat itu menggema diruangan persegi itu membuat Baekhyun menoleh setengah terkejut.

Aphrodite statueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang