Part 7

214 17 0
                                    

"Samchon.. luka mu ?"
"Eo kau baru menyadari aku terluka ?"
"Aku sudah melihat nya daritadi, kupikir gak sakit mengingat Samchon itu suka berkelahi dulu pas sekolah, wkwkwk"
Chanyeol hanya menatap ponakan yang meledek nya dengan mata sipit nya saat tertawa.

Eomma baek lu membawa samgyentang utk baekhyun, Luhan disarankan utk kesekolah dan HARUS diantar supir. Rasa nya pagi Luhan benar benar sepi dan menyedihkan. Semalam pulang dari rumah sakit, Luhan terkena amukan appa dan eomma nya. Hanya diomelin tapi Luhan gak menaruh emosi apa apa karna dipikiran nya hanya mengkhawatirkan dan merindukan Hyung nya.
Berjalan sendiri dikoridor sekolah saat istrirahat membuat Luhan gak bersemangat. Luhan jalan merunduk dan menendangi beberapa anak daun yang mengering dikoridor. Sepasang sepatu sport berhenti didepan Luhan. Cukup menyakitkan mengingat Luhan adalah namja dan harus sedikit mendongak menatap namja tinggi didepan nya.
"Ada apa ?" tanya Luhan enggan
"Aku mau tau kabar Baekhyun"
"Dia belum bangun saat aku menelfon eomma tadi"
Melihat wajah sedih didepan nya, Sehun merasa iba. Di tepuk nya pundak Luhan,"nanti kita menjenguk nya bersama ya"
"Hmm aku gak keberatan mengingat kau teman baik Hyung ku"
Hening, perasaan canggung menyelimuti kedua nya.
"Umm.. aku kekelas dulu" kata Luhan
"Ohh ok, aku.. kesana"
Mereka berpisah berlainan arah, Luhan mengerjap mata nya dan membuang perasaan aneh nya.
Canggung itu gak pernah terasa sekentara ini bagi Luhan saat berinteraksi dengan orang.

Sehun dikelas dan hanya memandangi bangku kosong baekhyun. Di genggaman nya ada sekotak susu yang terbiasa dia bawa dari rumah utk baekhyun.
"hhh... membosankan" gumam sehun lalu membaringkan kepala nya ke meja.

Chanyeol meneliti beberapa karya yang baru dibawa dr italia di ruang kerja nya. Jari telunjuk nya mengetuk ngetuk meja kerja nya, kerutan dikening nya semakin kentara membuat asisten nya merasa aura yang berbeda di ruangan besar itu.
"Mm..sa..sajangnim.. apa ada masalah dengan lukisan ini ?"
"Ada goresan di wajah itu"
Mata asisten nya membulat sesaat," astaga..itu pasti kena gores pas diturunkan dr mobil, sajangnim kami akan.."
"Keluarlah dan bawa semua lukisan ini, hanya kali ini. Lain kali kau akan tau konsekuensi nya"
"Ne..sajangnim"
Chanyeol duduk di kursi kebesaran nya, ada perasaan hilang semangat hari ini. Bahkan pikiran nya gak bisa tenang sesaat bekerja tadi.
"Bagaimana kabar anak itu ?" gumam Chanyeol.

Pihak kepolisian menelfon wali Baekhyun dan juga Chanyeol. Setelah di introgasi, penjahat bernama Kim Daehyun itu diduga menderita penyakit mental.
Memeriksa kesehatan otak dan mental nya menggunakan elektroensefalogram, pencitraan resonansi magnetik , dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography ) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian. Dokter memprediksikan bahwa Kim Daehyun mengalami bipolar disorder.
Eomma baek langsung menangis memeluk appa baek,"yeoboo..kenapa anak kita bisa ketemu sama orang seperti itu..aigoo putra kuu"

Penjelasan mengenai bipolar, Gangguan bipolar , adalah gangguan otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa dalam suasana hati, energi, tingkat aktivitas, dan mempengaruhi kemampuan untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari. juga dikenal sebagai penyakit manik-depresif. Hal ini bisa menyebabkan seseorang itu mengalami obsesi terhadap sesuatu dan lebih mudah terjangkit penyakit psikopat.

Chanyeol melihat reaksi orang tua baekhyun hanya diam. Setelah mendapat keterangan lebih lanjut, eomma baekhyun dianjurkan tinggal dirumah sakit utk beristirahat dan menemani Baekhyun yg blm siuman. Appa baekhyun dan Chanyeol dibawa kesebuah tempat yang jauh dari pemukiman. Sampai disana sudah ada beberapa mobil polisi dan polisi yg bertugas. Mereka mengamankan beberapa obat obatan, alat alat gambar , buku gambar dan beberapa komik yang bertemakan psikopat.

Appa baekhyun hanya berkomunikasi dengan polisi , sedang Chanyeol berkeliling di ruangan tempat ditemukan nya alat alat gambar itu.
Chanyeol menelan pelan air liur nya melihat gambaran tembok dan beberapa pilox dilantai.
Sex. Itulah tema yang bisa Chanyeol angkat dari semua gambar di tembok. Bukan sex biasa, homosex. Jantung Chanyeol berdegub keras membuat nafas nya sedikit tersenggal.
"Ingatan macam apa ini ?" gumam Chanyeol saat ada beberapa gambaran dipikiran nya menyelimuti.
Merasa pusing, Chanyeol berbalik dan keluar dari ruangan itu. Dua orang polisi membawa keluar sebuah bingkai besar, melihat itu Chanyeol mengikuti polisi itu keluar dari gedung tua itu.
"Lapor, pak. Kami menemukan lukisan ini di dalam"
"Buka kain hitam nya" perintah Polisi Choi.
Saat kain hitam dibuka, mata Appa baek dan Chanyeol sama sama membesar.
"Apa.. Apa apaan ini ?? Ini baekhyun anak ku , dasar psikopat byuntae. Akan kubunuh dia, berani sekali dia menggambar lukisan gak bermoral seperti ini" amuk appa Baek.
Chanyeol menahan nafas nya, lukisan yang ditemui nya adalah lukisan yang pernah dia lukis disekolah Saeguk high school dengan Baekhyun sebagai model nya. Melihat reaksi appa baekhyun, Chanyeol merasa perasaan aneh menjalar.
Lukisan diamankan , para wali dipulangkan. Appa baek dan Chanyeol sama sekali tidak terlibat pembicaraan apapun bahkan sampai berpisah dirumah sakit.
Appa baekhyun memasuki ruangan intensif Baekhyun, didalam ada eomma baekhyun dan Luhan. Chanyeol menghela nafas dalam dan segera meraih ponsel nya.
Sehun baru kembali dari cafe depan rumah sakit membeli beberapa minuman. Masuk kekamar Baekhyun melihat ada orang tua baek lu dan Luhan disana.
"Ahjusshi, Ahjumma, minumlah" tawar Sehun.
Appa baek menerima minuman itu dan menepuk bahu Sehun berterima kasih tanpa berbicara apa apa. Eomma baekhyun masih sesegukan melihat putra nya belum siuman, akhirnya Luhan turun tangan mengambil minuman yg mau dikasih Sehun ke eomma nya dan diletakkan ke meja.
"Gomawo" cicit Luhan pelan dan dianggukkin Sehun.

Tiga hari berlalu, keadaan tidak begitu kacau lagi namun masih membekas dihati siapapun yg terlibat masalah ini termasuk Chanyeol. Memasuki studio pribadi nya, Chanyeol menemukan lukisan yang tadi pagi dijemput oleh asisten nya dari kantor polisi. Penjahat itu dimasukkan ke tempat rehabilitasi dan dijaga ketat. Semua kembali sedia kala, kecuali Baekhyun yang belum ada kabar sama sekali.

Penggemar baekhyun baru saja meninggalkan ruangan baekhyun sesegukan. Luhan sebenarnya mau mengusir mereka karna mereka menangis dengan kadar yang tidak wajar dan menaikkan emosional eomma nya lagi. Tapi eomma Luhan menahan dan berterimakasih teman teman sekolah Baekhyun yg sudah bersimpati menjenguk anak nya.
"Eomma, himmne. Hyung akan sadar"
"Ng.. eomma tau. Tapi apa gak terlalu lama dia tidur ? Ini sudah hampir seminggu"
Luhan kehabisan kata kata, mengatakan apapun sekarang layaknya membohongi dirinya sendiri. Menyesal mengusulkan membawa sepeda ke sekolah, jalan jalan langsung pas pulang sekolah alhasil semua menjadi musibah. Luhan merutuki diri.
Luhan keluar dari ruangan mengambil air minum dgn teko kosong diruangan baekhyun. Eomma baekhyun menjaga baekhyun sambil bergumam.
"baekhyunnie, irreonaa.. kau sudah lama tidur disini. Apa kau gak merindukan rumah ?" air mata gak terbendung lagi, eomma baek menangis sesegukan lagi.
"..bangunlah nak, eomma janji gak akan memarahi mu lagi jika membawa tugas ke meja makan , eomma jg gak akan melarang mu menambah satu ruangan untuk menyimpan lukisan lukisan mu, eomma akan.. hikss..eommaa akan..."

Aphrodite statueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang