Part 12

169 13 3
                                    

"Tapi semua karyawan ku butuh kerjaan itu untuk hidup Noona"
Hening. Chanyeol selalu bisa melawan kata kata yang Yoora lontarkan. Sehun duduk di samping ranjang Chanyeol.
"Sam..chon"
"Sehun-ah, kenapa kau disini ? Jam segini harusnya kau disekolah"
"Aku mengkhawatirkan mu jadi.. aku izin dr sekolah" kata Sehun pelan sambil melirik ke eomma nya.
"Sehun-ah jangan bolos, samchon gak suk.." *sreettt
Pintu kamar Chanyeol terbuka menampilkan wajah yang lebih berantakan. Membawa buah buahan ditangan nya, Baekhyun memasuki ruangan.
Canggung. Baekhyun merasa aneh kenapa dia bisa ditempat ini dan ditatapi menyebalkan dengan beberapa pasang mata.
"Aku.. aku datang untuk menjenguk"
"Kau cabut dari sekolah ?" tanya Chanyeol
"Aku izin"
"ckk izin untuk melihat ku?"
"Ne~~" jawab Baekhyun cepat.
Chanyeol terdiam. Yoora menatap Baekhyun dan Chanyeol gantian.
Sehun orang kedua yang shock dengan kehadiran Baekhyun, menjenguk adalah kata yang sangat asing bagi kedua orang didepan nya yang gak terlalu mengenal.
"Kau beneran datang karna ingin menjenguk ku ?"
"Ne? Aku.. aku.. iyaa"
"Apa kita sudah sedekat bisa saling jenguk menjenguk ?"
"Aku.. sebenarnya aku.. hanya.."
"Khawatir ?" Chanyeol dengan senyuman miringnya.
Baekhyun mengerjapkan mata nya, jika dia mengangguk akan dianggap berlebihan untuk sebatas perkenalan mereka, menggeleng tapi kenyataan dia memang khawatir.
"Apa sekarang kita selangkah lebih dekat ?" tanya Chanyeol sambil melipat tangan nya di depan dada.
Baekhyun berasa diintrogasi dengan posisi sekarang ini. Yoora dan Sehun dah pulang beberapa waktu lalu.
"Aku gpp" lanjut Chanyeol.

Melihat raut wajah kebingungan Baekhyun , Chanyeol hanya ingin meringankan suasana dengan percakapan mereka.
"Syukurlah" gumam Baekhyun.
Chanyeol mendengus senyum mendengar jawaban Baekhyun.
"Mwoya.. kau tersenyum..Jadi kau benar benar khawatir ?"
"Aku .. tidak"
Chanyeol mengorek telinga nya,"aku seperti mendengar iya dari gema suara mu"
"Aku.. berhenti memojokkan ku"
"Memojokkan ?" Alis Chanyeol bertautan.
Baekhyun menatap menantang ke Chanyeol merasa dirinya benar.
Chanyeol menarik lengan Baekhyun dan mendudukkan Baekhyun menyandar ke sisi ranjang.
"seperti ini ?"
"y..yaakk apa.. yang kau lakukan ?"
"me.mo.jok.kan mu, kurasa?"
"Bukan.. bukan memojokkan seperti ini yg kumaksud"
"Tapi aku suka kata memojokkan yang seperti ini"
"Kau.."
Chanyeol mendengus senyum menampakkan dimple pipi nya. Baekhyun tampak takjub melihat dimple itu, jari telunjuk nya terangkat dan menusuk tepat ke dalam dimple Chanyeol. Chanyeol mendatarkan wajah nya dan melirik kearah jari Baekhyun.
"Apa yang kau lakukan ?"
"Bagaimana melakukan ini ?"
"Apa ?"
"Ada lubang disini" gumam Baekhyun masih enggan menarik jari nya
Chanyeol mengambil jari Baekhyun dari pipi nya dan meletakkan ke pipi Baekhyun.
"Pipi gembil seperti mu gak akan dapat dimple seperti ini, turunlah" perintah Chanyeol meminta Baekhyun turun dari ranjang nya.
Baekhyun turun dan hanya berdiri disamping ranjang Chanyeol menatap nya sebel.

Baekhyun mendapat sebuah telfon jadi dia langsung pamit pulang saat melihat suster membawa beberapa alat pemeriksaan dan menganti kantong infus Chanyeol.
"Kau sedang bersama seorang namja ?" tanya seberang telfon
"anii.. aku sedang sendiri sekarang"
"aku bilang tadi"
"aku sedang sendiri. Sekarang aku diperjalanan pulang"
"Kau darimana ?"
"Aku.. tentu saja dari sekolah"
"Benar ? Kau gak bohong ?"
"Aku gk berbohong" tegas Baekhyun.
Sambungan akhirnya terputus, Baekhyun menghela nafas. Teman sosial media yang memasang status menikah dengan nya itu sekarang makin berang. Ntah ada alasan apa tapi semua terasa renggang dan dingin. Baekhyun rasanya dah bosan dan ingin mengakhiri. Jadi secepat yang dia bisa dia pulang dan menghapus akun game nya lalu membuat akun baru dengan status Single. Dia juga menon-aktifkan hp nya dan semua akun sosial media yang diketahui pasangan nya.
Semua data adalah akun palsu, Baekhyun bisa mengakhiri nya kapan saja ketika dia bosan.

Luhan berenang di kolam renang rumah nya, pikiran nya memanas saat membayangkan ada sesuatu diantara 3 orang disekitar nya.
Pertama hyung nya, Baekhyun biasa nya gk begitu dekat dan peduli dengan orang sekitar nya kecuali Luhan karna Luhan adalah adik nya. Sehun yang notaben sekelas dan salah satu teman Baekhyun saja tidak terlalu di hiraukan Baekhyun jika sakit atau malas.
Kedua adalah Sehun, namja sepatu. Begitu Luhan memberi julukan ke Sehun karena perkenalan pertama mereka yang gak mengenakkan. Sehun tampak sangat memperhatikan hyung nya, saat Baekhyun sakit , ada masalah , belajar , bermain , tidur dikelas dan bermain bola tangan. Sehun aktif jika berada disekitar Baekhyun.
Ketiga, entah benar atau tidak tapi Luhan merasa Baekhyun dan Chanyeol terjadi sesuatu diantara mereka berdua. Sebelum kejadian pelukis itu datang ke sekolah, Luhan bisa melihat hyung nya kaget dengan kehadiran namja itu disekolah mereka.
Lalu saat diantar pulang oleh Chanyeol, Luhan bahkan hampir tidak pernah melihat Baekhyun pulang semalam itu tanpa pesan apa apa ke Luhan dan diantar pulang oleh seseorang sampai ke rumah. Beberapa teman mereka yang dulu hanya sempat ingin berkunjung tapi Baekhyun tahan hanya sampai gerbang. Atau Luhan yang berpikir berlebihan.
"Luhannie, kenapa duduk memandangi air?" panggil Baekhyun yang gk tau sejak kapan duduk di kursi santai sebelah kolam.
"eo..Hyung"
Luhan memakai handuk ke pinggang nya, sambil meminum coklat panas yang dibawa Baekhyun , Luhan duduk dan memandangi langit malam yang tampak diatas nya.
"Hyung ada yg ku ngerti ?"
"Soal apa ?"
"Sehun"
Baekhyun hening.
"Hyung, sehun itu.. apa dia menyukai mu?"
"Apa yang kau maksud ? Kita semua sama sama laki laki" kata Baekhyun sambil memejamkan mata.
Luhan hening.

Keesokan hari...
Chanyeol membereskan administrasi nya sendiri. Setelah itu dia menuju keluar rumah sakit mencari taksi.
"Samchonn" panggil sehun saat melihat Chanyeol mau memanggil taksi yang melintas.
"Kau sendiri ?"
Sehun menggeleng lalu muncul Baekhyun dibelakang Sehun.
"Kau lagi ?" kata Chanyeol enggan.
"Sehun mengajak ku hehe~"
Sehun menoleh bingung ke Baekhyun. Merasa ada pergerakan dari Sehun , Baekhyun menarik lengan Sehun lalu mengajak nya kembali ke mobil. Chanyeol mengikuti dua anak didepan nya.
"Karena mobil mu masih dibengkel, jadi Sehun meminta ku untuk meminjamkan mobil dan supir ku" ngeles Baekhyun.
"Hmm ne samchon"
Chanyeol yang merasa aneh hanya tersenyum simpul saat ponakan nya mengiyakan. Baekhyun duduk di samping supir nya dan ChanHun duduk dibelakang.

Sampai diapartemen Chanyeol, Sehun masuk duluan disusul dengan Chanyeol lalu Baekhyun. Baekhyun merebut membawa tas jinjing berisi pakaian Chanyeol.
"Apa yang kau lakukan?"
"Orang sakit gak boleh membawa sesuatu"
Chanyeol merebut dari tangan Baekhyun.
"Yang sakit kepala ku bukan tangan ku"
Baekhyun mengambil lagi.
"Aku hanya membantu"
Chanyeol merebut lagi.
"Aku gak butuh bantuan"
Baekhyun mengambil tapi tiba tiba gak merasa memegang sesuatu.
"jika kau ingin membawakan tas ku setidak ya kau bisa mengambil dr tangan ku" kata Chanyeol sambil mengangkat tas jinjing itu tinggi.
Baekhyun yang gak putus asa melompat merebut tas itu, setiap hampir dapat Chanyeol sengaja meninggikan dan Baekhyun gagal mengapai tas nya.
"Kenapa kau seperti ini ? Aku kan hanya mau membantu" protes Baekhyun.
"Kau bukan pembantu ku"
"Aku akan jadi pembantu mu"
"Ckk apa itu cita cita mu ?"
"Tidak"
"Kau gak akan digaji"
"Aku gak masalah, aku juga punya uang"
"Hm kalo gitu bawakan" Chanyeol langsung menggantungkan tas itu ke tangan Baekhyun tanpa aba aba. Baekhyun hampir jatuh karna gak seimbang dengan berat tas nya.
Masuk ke dalam rumah, Chanyeol duduk disofa sebelah Sehun yang mengotak ngatik sebuah rubik. "Ambilkan aku minum" perintah Chanyeol.
Sehun yang duduk disebelah nya segera merespon dan menuju ke dapur.
"Samchon, ini"
"Kenapa kau yang ambil ? Mana si kecil itu ?"
"Baekhyun ? Dia...dia kekamar mu.."
"Apa ?"

Aphrodite statueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang