"Siapa yang mengizinkan mu masuk ke ruangan ini ?" suara berat itu menggema diruangan persegi itu membuat Baekhyun menoleh setengah terkejut.
Chanyeol melangkah masuk ruangan itu, suara langkah nya menggema diruangan persegi itu. Baekhyun marah tapi ada rasa takut yang perlahan menyelimuti nya. Tatapan Chanyeol yang berbeda. Sangat.
"Kau..." Chanyeol bersuara.
"..siapa..yang memberimu izin.. masuk kekamar ku ?"
"A-aku.. aku.." suara Baekhyun tercekad. Pandangan nya perlahan turun menunduk.
"Berani nya kau masuk keruangan ini dan melihat semua.. lukisan ku"
Baekhyun mengerjap dan menatap nyalang ke Chanyeol.
"Kau.. KENAPA KAU MELUKIS KU TANPA BUSANA ?"
"PARK CHANYEOL. PANGGIL NAMA KU, SIALAN" bentak Chanyeol sambil mengebrak lemari komik dibelakang Baekhyun membuat menutup mata nya dan menunduk kembali.
Tubuh Baekhyun membeku, baru saja Chanyeol meneriaki nya dan memanggil nya sialan, detik berikutnya Baekhyun merasakan nafas Chanyeol mengendus disekitar telinga Baekhyun sampai ke leher.
"ja..jawab aku.. Chanyeollie.. hkss.. kenapa.. kau melukis ku telanjang ?" tanya Baekhyun dengan suara parau nya.
Chanyeol bersmirk dan menggunakan jari nya mengangkat dagu Baekhyun menatap tepat ke biji mata Baekhyun yang bergenang air mata.
"Perhatikan.."
Chanyeol bersuara rendah tepat di kening Baekhyun perlahan turun dengan bibirnya menyentuh pelan setiap inci wajah Baekhyun.
"bagaimana aku menjawab.."
Sampai dihidung Baekhyun dan menatap ke pandangan Baekhyun yang ketakutan.
"dengan.."
Sampai di pipi baekhyun dan mengecup kecil disana.
"Mulutku.."
Memiringkan kepala nya dan menekan bibir Baekhyun dengan bibir tebal nya, memojokkan Baekhyun.
Mengecap bibir itu seperti daging lembut dan mengigitnya kecil seperti sedang mengunyah.
Melepaskan tautan mereka dan membuat Chanyeol senang dengan terengahnya Baekhyun karena perbuatan nya.
"ck.. ciuman payah.. berapa lama si bocah lemah ini gak memakai bibirnya" gumam Chanyeol sendiri.
"si..siapa ? aku ?" tanya Baekhyun gak terima.
"Kau perasa sayang, kau penikmat. Aku hanya mengutuk sijiwa lemah.. Park Chanyeol" selesai mengatakan itu smirk sialan itu keluar lagi. Baekhyun melihat jelas perubahan kentara Chanyeol.
"Kau.. Kau bukan Chanyeollie" Baekhyun memberontak kecil mendorong Chanyeol yang langsung mundur beberapa langkah memberi akses Baekhyun keluar dari ruangan itu menuju kamar Chanyeol. Semua gelap, Chanyeol sengaja mematikan lampu nya tadi. Baekhyun menemukan pintu keluar kamar. Saat hampir sampai di pintu rambut Baekhyun tertarik kuat. Chanyeol menjambak nya.
"Kau.. AAARGGKKH" Baekhyun terdorong ke lantai marmer dengan kuat. Chanyeol dengan brutal menjambak dan melempar Baekhyun. Berjalan mendekat ke Baekhyun yang melingkarkan badan nya menahan sakit. Chanyeol dengan kasar menelentangkan Baekhyun dan duduk di perut Baekhyun.
"AAKHH..be..berat" lenguh Baekhyun.
Chanyeol menampar kuat wajah Baekhyun, pipi gembil Baekhyun memerah membentuk jari. Membalas ke kiri sekali lagi Chanyeol menampar Baekhyun. Dua pipi gembil Baekhyun terasa berdenyut merah. Chanyeol membuat gerakan menakup pipi Baekhyun menghantarkan panas ditangan besar nya ke pipi Baekhyun yang sakit.
"Aaaaaaaaakkkkhhh.." pekik Baekhyun kesakitan.
"Berisik jalang!" umpat Chanyeol lalu melingkarkan kedua tangan nya ke leher Baekhyun dan mencekik nya.
Kaki Baekhyun meronta, Baekhyun sulit menggerakkan tubuh bagian bawah nya karena berat. Merasa oksigen makin kurang dan mata nya berkunang kunang, Baekhyun menatap Chanyeol sayup.
Melihat mata Baekhyun tertutup sempurna, Chanyeol merenggangkan tangan nya. Memegang nadi di leher Baekhyun.
"ck.. nyawa mu cukup kuat, jalang"
Chanyeol bangkit dari tubuh Baekhyun dan berjalan menuju ruang lukis nya. Menatap komik yang tersusun rapi itu dan menyapu nya dalam sekali gerakan. Menyingkirkan buku buku itu dan membuka ruang rahasia nya.
Suara rantai menggema diruangan besar Chanyeol. Tubuh baekhyun diangkat, rantai dingin itu melilit di tubuh Baekhyun seperti ular memangsa makanan nya. Tubuh Baekhyun dilempar ke sisi ranjang, terikat dengan kedua tangan diatas kepala. Dan kedua kaki nya terborgol.
Chanyeol menatap Baekhyun dengan tatapan yang sulit dimengerti.Chanyeol haus akan darah seseorang, mengeluarkan belati dari kotak rahasia simpanan nya dan memainkan di lengan Baekhyun.Luhan bangun mendapati Sehun berbaring di lantai dengan selembar selimut yang entah didapat darimana. Luhan turun dari ranjang dan mengucek mata nya yang terasa perih.
"hkss.. hkss.. nggg..
huuwaaaaaaa..hyunggg" Luhan menangis lagi.
Sehun merasa wajah nya basah seperti terkena tetesan air hujan. Mata nya terbuka dan mendapatkan Luhan duduk bersila didepan wajah nya sambil menangis.
"Luhan, wae ? Kau lapar ?"
"Hksss Baekhyun hyung hilang.. Sehun-ahhh"
"hushh..hushh..hussshhh... Baekhyun hyung dah ketemu"
"huwaaaaa... gotjimallll hkksss huwaaa"
"Ani.. kemari kemari...astaga" Sehun memeluk Luhan lagi. Sehun mengangkat Luhan ke pangkuan nya dan memeluk seperti pelukan koala.
"Jinjjaya, Baekhyun hyung dah ketemu dan skrg sama samchon ku"
"hkss..hksss.. serius? kau gak bohong ?"
"nggak, tadi Samchon menelfonku saat kau tidur, tenanglah Baekhyun baik baik saja"
"hks.. kenapa.. kenapa gak membangunkan ku dan memberitahuku ? hks "
"samchon bilang Baekhyun meminta agar Luhan tetap tidur saja , kau akan tetap menangis kalo dah bangun"
"hks.. aku gak secengeng itu.. hyung selalu sok tau"
"Ani.. kau barusan menangis"
"aku tidak"
"kau.. hh.. iya iya.. kau tidak, aku yang menangis" ngalah Sehun.Baekhyun bangun dengan rasa perih disekujur tubuh nya. Aroma wine menelisik indera penciuman nya.
"Kau sudah bangun ?" Chanyeol duduk di kursi kebesaran nya menatap Baekhyun.
Mengaduk wine merah ditangan nya lalu meminum nya.
Dingin. Itulah yang Baekhyun rasa kan. Memampang banyak kamera di hadapan nya yang telanjang total. Air mata mengucur kembali dari sudut mata Baekhyun.
"hks.. apa yang Chanyeollie buat.. lepaskan aku.. hkss lepasss"
Chanyeol tersenyum sambil menutup mata nya, menyandarkan kepala nya di sandaran kursi kebesaran nya mendengar suara tangisan Baekhyun yang mengalun bagai musik merdu ditelinga Chanyeol.
Chanyeol berdiri dan perlahan mendekati ranjang,
"Kau terlalu banyak bertanya, apa aku perlu membungkam bibirmu lagi.. dengan sesuatu yang lebih besar ?"
suara Chanyeol bagaikan gema yang mengerikan diindera pendengaran Baekhyun saat ini. Baekhyun menggeleng kencang menolak Chanyeol yang perlahan mendekat. Dituang nya wine sisa minuman nya ke kepala Baekhyun.
Baekhyun hanya mampu memendam suara tangis nya.
*PRANGGG
Chanyeol melempar gelas nya ke sudut menghasilkan suara pecahan yang keras. Chanyeol mencengkram kuat dagu Baekhyun saat melihat Baekhyun gak menikmati permainan Chanyeol.
"kau menyukai silemah Park Chanyeol ? ck..hanya pria bodoh seperti mu yang menyukai nya"
"hkss..kau Park Chanyeol" cicit Baekhyun.
"Aku? Kau terlalu naif membedakan orang bocah kecil. Hanya karena aku mengatakan nama ku Park Chanyeol dan kau percaya ?"
"Aakhh" Baekhyun menahan sakit tertahan saat Chanyeol menyentak kuat dagu Baekhyun ke samping. Chanyeol berdiri lalu merangkak ke atas tubuh telanjang Baekhyun. Menurunkan wajah nya ke leher Baekhyun dan mengendus disekitar nya.
"hks..nghh...jahh..jangann"
"kkk..kau bergetar bocah, apa sekarang kau ketakutan?"
Baekhyun menggeleng kencang.
"ini pertama mu kan? diranjang?"
Mata baekhyun memutar kalut saat merasa tangan besar Chanyeol meraba disekitar dada nya dan memainkan nipple nya, Baekhyun memelotot kaget. Baekhyun mulai meronta saat tangan kurang ajar Chanyeol menelisik ke bawah, memainkan benda diantara selangkangan nya.
"nghh.. janhh..janganhhh.. ahhh..nghh"
"aku menyukai tubuh mu.. dia sangat responsif..kkk"
"Nghhh..lepasshhh..ahh"
Chanyeol bangkit dari atas tubuh Baekhyun. Baekhyun terengah karena nafas nya memburu menahan sesuatu. Chanyeol kembali dengan sesuatu yang mengerikan ditangan nya. Baekhyun menekan tubuhnya dan berharap ranjang itu menelan tubuh mungil nya menjauhkan diri dari monster didepan nya. Chanyeol memainkan beberapa vibrator diatas tubuh Baekhyun.
"Jangan lakukan itu Chanyeollie..jangan.. sa..sakitthh..akhh.."
Benda itu menjepit kedua nipple mungil baekhyun, memainkan nya keberbagai arah. Baekhyun mengelinjang antara sakit dan keenakan. Mata sayup nya menangkap Chanyeol diujung ranjang melepas pakaian nya.
"Kau..gila Park Chanyeol"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphrodite statue
FanfictionMasa lalu kelam seorang anak yang menjadikan seorang Park Chanyeol merubah seluruh kehidupan nya menjadi rubah berbulu domba. Kekerasan , pelecehan dan pembunuhan menjadi bagian hidupnya dalam satu malam. Masuknya namja mungil Byun Baekhyun dalam ke...