Part 4

270 20 5
                                    

Baekhyun hina, dia merasa terhina dengan kata kata Chanyeol. Dia bingung bagaimana berekspresi, Baekhyun mengigit bibir bagian bawah nya gelisah.
Luhan segera naik ke panggung dan menjauhkan Baekhyun dari sana.
"Berani sekali kau melecehkan hyung ku dengan otak mu, ajusshi. Apa kau pedofil ? Dasar otak mesum biadab"
"Hey.." Chanyeol bersuara.
Tangan Baekhyun menggenggam pergelangan Luhan,"ayo keluar dari sini"
Baekhyun berbisik pelan dan sedikit menyeret Luhan yang masih kukuh berdiri ditempat nya. Mereka keluar dari ruangan, semua hening.
Chanyeol mendengus dengan senyum miring nya, bukan merasa bersalah tapi merasa memenangkan sesuatu dipanggung kali ini. Berbalik dan melihat lukisan naked Baekhyun yang terbaring membuat mood nya naik. Tiba tiba pintu kembali terbuka, Chanyeol berbalik dan melihat Baekhyun yang melangkah menuju panggung lagi. Baekhyun berjalan melewati Chanyeol dan mengangkat kanvas gambar diri nya.
"Apa yang kau lakukan ?" tanya Chanyeol santai
"Aku akan membeli lukisan ini, lagipula demonstran ini sudah selesai"
"Siapa bilang ?" Chanyeol menjawab.
Baekhyun mendongak menatap wajah Chanyeol.
"Lukisan itu akan dipajang di antara karya ditengah pameran..selama 3 hari"
"What ?"

Baekhyun mendekam dikamar, suasana hati nya menggelap. Luhan bahkan dilarang kekamar nya apapun alasan nya. Mengingat kejadian di sekolah tadi, Baekhyun merasa dipermalukan.
"Hhhh...woahhh aku bahkan kehilangan kata kata tadi, seharusnya aku mendorongnya kebawah panggung..ck bahkan guru hanya menonton tanpa membela ku, dasar" gerutu Baekhyun tenang.

Selesai dari acara pameran Chanyeol menghadiri beberapa meeting kerjasama dengan pengusaha antik italia. Baik dari segi gaya maupun sikap Chanyeol benar benar dikagumi. Bahkan tanpa berbicara mengenai pekerjaan, setiap orang yang melihat nya akan sangat yakin utk mengajukan kerjasama. Chanyeol dan Mr.Andrew bersalaman, tanda kerjasama berhasil.
Chanyeol menyerahkan sisa pekerjaan ke asisten nya dan dia pulang ke apartemen nya.

Pameran benar benar diadakan selama 3 hari dan selama itu juga banyak anak anak dari sekolah luar, universitas dan study-tour berdatangan ke Saeguk high school. Ternyata acara pameran ini diadakan untuk merayakan hari peresmian seni di sekolah Saeguk high school. Sejak 3 tahun yang lalu, kepala yayasan mengajukan untuk sebuah akreditasi seni disekolah nya dan sekarang telah ditetapkan menjadi sekolah ke-5 gallery terbesar di Seoul.
Baekhyun menolak utk keluar kelas, semua orang menatap nya karna lukisan sialan itu dipajangkan di pintu utama masuk gallery.
Bahkan anak kelas Baekhyun tak jarang menggoda Baekhyun dan ada yang tersenyum mesum. Fans Baekhyun yang awal nya hanya beberapa kini bertambah dan makin banyak bingkisan yang menumpuk dimeja nya bahkan sampai ke laci meja. Gilanya mereka membuat foto polarid dan menulis,"aku mencintaimu tapi sekarang aku lebih mencintai tubuh mu 😍" Untuk beberapa hari ini Sehun melihat Baekhyun yang menekuk wajah tanpa seulas senyum pun. Perasaan bersalah menjalar dihati nya mengingat ini kerjaan Samchon nya. Sehun mendekati Baekhyun dan memberikan nya sebuah mp3 player.
Baekhyun menoleh saat melihat sebuah tangan terulur didepan nya.
"Dengarlah, setidak nya gak mendengar cibiran orang orang yang gak mengerti seni"
"Berhenti mengatakan 4 kata itu, aku bisa membuang mu keluar jendela"

Sehun mendudukkan diri di sebelah bangku kosong Baekhyun.
"Iya iyaa aku percaya dengan emosi mu yg sekarang"
Baekhyun duduk termenung lagi dengan satu tangan menahan dagu nya, Baekhyun melihat keluar jendela. Sehun memasang earphone nya ketelinga kanan Baekhyun dan satu lagi dipakai sendiri.
Lagu Crush-beautiful life mengaluni mereka.
"Lagu ini membawa suasana hati ku seperti musim gugur" gumam Baekhyun tanpa menoleh ke Sehun. Sehun akhirnya melihat seulas senyum dibibir mungil Baekhyun.

Luhan panik, pameran sudah ditutup dan dia gagal memenuhi keinginan Baekhyun. Luhan bahkan hampir memberontak dimeja administrasi yang menjaga pameran. Hanni berlari kekelas setelah melihat Luhan yang tampak kesurupan.
"Baekkk...Baekhyunniieeee..." lorong menggema dengan suara cempreng yeoja bertubuh ramping ini.
Baekhyun yang menikmati musik akhirnya menoleh kepintu mendengar nama nya dipanggil.
"Hh...hh..Lu..Luhaaan dia menghancurkan aula"
"Mwoo?" Baekhyun segera lari menuju aula. Meninggalkan Sehun dan semua nya , menabrak melewati beberapa hakseng yang sedang berjalan dan beberapa turis dr sekolah luar yg sedang melewati lorong kelas itu. Sampai diaula, Baekhyun segera menarik Luhan yang hampir melemparkan kursi ke meja administrasi tempat 2 yeoja pemandu tamu berdiri.
"Luhan apa yang kau lakukan ?"
"Aku..."
"Tolong bawa hakseng ini pergi, kami sudah tutup dan dia melotot ingin masuk" adu salah satu yeoja penyambut tamu.
"SIAPA YANG MAU MASUK KE PAMERAN SIALAN INI, AKU HANYA MAU MENGAMBIL LUKISAN HYUNG KU"
Luhan mengingatkan Baekhyun soal lukisan itu, jika pameran tutup bukan kah berarti lukisan itu bisa diambil ? Baekhyun berpikir demikian.

Giliran Sehun dan Luhan yang menahan Baekhyun. Semua lukisan telah di bawa dan diangkut kembali ke Hangang corp. Baekhyun hampir menangis dan membuat semua yang melihat nya merasa pilu.

Luhan memeluk Baekhyun dimobil, perjalanan lebih berat dr biasa nya. Baekhyun sama sekali gak berbicara apa apa,bahkan sampai dirumah Baekhyun segera ke kamar dan mengunci pintu.
Papa Baek Lu dan Mama Baek Lu sudah di Macau sejak pagi, jadi dirumah sangat hening. Luhan kebingungan hanya bisa mondar mandir didepan kamar Baekhyun.

Sehun pulang kerumah mencari Samchon nya, mengedor pintu kamar Chanyeol dengan sedikit tergesa tapi gak ada respon dari dalam.
"Kemana samchon jam segini ?" gumam Sehun sambil menekan beberapa angka diponsel nya.
Panggilan tersambung.
"Samchon, eodiseo?"
"Aku diperjalanan bisnis ke Italia, aku akan pulang 2 hari lagi"
"Samchon..soal pameran sekolah kami..kemana lukisan Baekhyun?"
Chanyeol mendelik menatap ke ponsel nya, sangat jarang Sehun menyebut nama teman sekolah nya.
"Sudah dijual, beberapa pelukis berminat dan membeli nya. Perusahaan Hangang melelang nya"
"...."
"Sehun-ah, aku check-in dulu jika ada masalah hubungin sekretaris Kang" *bip

Baekhyun keluar dari kamar nya dihadapkan dengan wajah Luhan yang cemberut. Mereka berjalan ke meja makan dan dihidangkan makan malam yang cukup mewah.
Luhan menarik paha ayam dan menyodorkan ke Baekhyun.
"Hyung..makanlah"
Baekhyun mengulas senyum, kekesalan dirinya gak bisa dilampiaskan ke dongsaeng kesayangan nya kan? Baekhyun mengusap kepala Luhan lalu memakan paha ayam itu. Luhan mengambil paha yang lain dan melahap nya.
"Hyung besok weekend"
"Hm, kau mau pergi ?"
"Ani..aku mau piknik dengan hyung"
"Kkk piknik dimana ?"
"Di.."
.
Keesokan hari...
Melupakan kejadian gak berguna, Baekhyun dan Luhan mengunjungi Happy town. Sejenis taman bermain yang dilengkapi banyak permainan dan danau buatan. Di ujung tempat ini ada tempat yang cocok untuk piknik dan berkumpul.
Baekhyun mengeluarkan sandwich dan beberapa makanan ringan, Luhan berbaring di pangkuan Baekhyun bermain game boy.
"Luhan-ah, darimana kau tau tempat ini ? Disini menyenangkan ^^" tanya baekhyun.
"ng? umm.."

Aphrodite statueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang