"LEE JINAAA" suara Krystal memenuhi ruang kerja Jina.
"aishh suara anak ini" gumam Jina masih setia memainkan jarinya diatas keyboard menyelesaikan beberapa kerjaan nya.
Dilihat Jina instruktur Krystal memapah Krystal ke sofa ruang kerja nya.
"kaki ku terkilirrr" ngeluh Krystal sambil puppy eyes ke Jina.
"gamshamnida Lim instruktur, anda sudah bekerja keras"
"Ne nona Lee, saya permisi"
Keluarnya Instruktur Lim membuat Jina kembali berkutat dengan kerjaan nya.
"HEY apa aku invisible disini? Aku sakit"
"istirahatlah dulu, aku harus mengejar deadline sebelum direktur menelfonku"
"jika harabeoji meminta mu menjaga ku kenapa masih menumpukkan pekerjaan nya?" ngomel Krystal sambil mengerucut sebel.
*klik
Send. Mengirim semua berkas ke email asisten nya di jepang, Jina kemudian mematikan semua sarana kerja nya lalu berjalan ke pantry mini dikantor nya mengambil minum.
"Jina-ah.."
"Hmmm"
"baegophaa.."
"ayo makan, aku dah memesan meja di restoran"
"berhenti membuatku makan daun daunan itu. Aku mau daging!" tuntut Krystal sambil melipat tangan didepan dada nya.
"arraseo, aku dah memesan salad ke chef disana nanti akan ditambahkan beberapa irisan bacon ke makanan mu"
"Jinaa-yahhh, aku gak mau salad! aku hampir mati kelaparan karena rencana baby Amber. Apa gak cukup aku makan beginian saat bersama Amber?"
"demi kesehatan mu dan debut mu 2 minggu lagi"
"ah molla, aku mau makan!"
Jina tersenyum lembut lalu membawa tas nya,"kajja sepotong steak untuk tuan putri kita yang bawel"
"assaaa.. Jinaku yang terbaik"
"hm. ayo gerak apa lagi yang kau tunggu?"
"kaki ku sakit"
"salad atau steak? Aku menunggu mu dimobil"
"okok kau menang. Besok aku mau ganti pengawal, kau gak mudah ditipu" ngomel Krystal sambil berjalan menhentak hentak mendahului Jina duluan.
"ckk.. kecuali kaki mu patah kalo gak besok latihan mu masih lanjut"
"aku membenci mu"
"katakan itu pada Amber"
Perjalanan menuju resto Gangnam. Krystal mengomel sepanjang jalan. Jina hanya tersenyum menanggapi.
"oh ya. Apa..amber ada bercerita soal teman nya sama mu? Beberapa kali aku dengar dari staff.. kalian cukup dekat"
"gak usah cemburu. Kau tau sendiri bahwa amber atau namja sekalipun, aku juga gak mau nikah dan kena ikatan"
"buk..bukan itu. Siapa yang cemburu aku juga gak mau nikah"
"akan aku sampaikan ke Amber"
"Yakk!!"
"kita dah sampai, turunlah dasar tukang rajuk" gumam Jina sambil keluar mobil.Chanyeol mendudukkan diri di sofa sambil menonton tv. Baekhyun mencuci piring bekas makan mereka tadi.
"apa yang harus aku lakukan disini, aku takut Luhan khawatir. Bagaimana ini" gumam Baekhyun sambil bertengger di kulkas selesai mencuci piring untuk menyembunyikan ekstensitas nya dari Chanyeol.Sudah beberapa hari ini Sehun menemani Luhan setelah Sehun sempat pulang untuk memberi kabar eomma nya tentang retreat mereka yang dah selesai. Tanpa menceritakan masalah complete nya, Sehun meminta izin untuk menginap dirumah Samchon nya. Tapi kenyataan sekarang dia berada dirumah Byun bersama Luhan.
Canggung. Suasana yang aneh untuk kedua nya saat Luhan melihat sehun membawa tas jinjing.
"kenapa.. Baekhyun hyung belum pulang juga?" cicit Luhan cemas sambil memilin ujung bantalan sofa.
"tadi eomma ku menelfon Samchon ku dan aku juga sempat nanya saat eomma ku masak, Samchon bilang Baekhyun nggak mau pulang dulu karena insiden penculikan itu dan dia dirawat diapartemen samchon ku dengan dokter pribadi"
"apa kita bisa kesana? Aku merindukan hyung ku 😭"
"oke kita akan kesana, tapi ini sudah siang kurasa baik juga kita kesana karena samchon pasti sedang ke perusahaan dan Baekhyun sendirian disana"
"ayo sekarang"
"setidaknya.. ganti baju mu dulu. Baju motif rusa mu terlihat.. hehe kekanakan"
"😠" Luhan menatap tajam Sehun lalu kekamar nya berganti pakaian.Chanyeol menepuk tempat kosong disamping nya mengisyaratkan Baekhyun untuk duduk. Baekhyun melirik dirinya dan baru sadar dia hanya memakai bathrobe sedari tadi makan dan cuci piring.
"Ri.. Richard-ssi" cicit Baekhyun.
"Hm" Chanyeol mengangkat kepala nya demi melihat Baekhyun yang menunduk dan enggan duduk dari tadi.
"ak.. aku.. dimana.. koperku ?"
"dimobil. ada apa mencar.. aahh kau butuh baju?" tanya Chanyeol setelah menyadari juga Baekhyun memakai bathrobe milik nya yang nampak kebesaran dipakai Baekhyun bahkan panjang nya hampir menutupi betis nya.
Baekhyun mengangguk pelan. Chanyeol berdiri mendekati Baekhyun membuat Baekhyun merasa angin dingin dipunggung nya. Chanyeol memeluk Baekhyun, mendekap nya dan mengusel daun telinga Baekhyun.
"aku pikir kau gak butuh baju selama tinggal disini, karena setiap malam nya.. ah tidak.. maksud ku setiap aku menginginkan mu, aku melarang sehelai benang pun menutupi tubuhmu. Bahkan bathrobe ini" *grabbb
Chanyeol menarik paksa bathrobe itu dari bahu Baekhyun dan mengekspos bahu penuh bercak Baekhyun. Melepaskan pegangan pada bathrobe yang dikenakan Baekhyun membuat bathrobe itu merosot dari tubuh Baekhyun lalu tergeletak kelantai. Terlepas dari bathrobe nya, Baekhyun bugil lagi.
"kau lebih cantik tanpa pakai apa apa" bisik Chanyeol dengan desahan dan smirk menyebalkan itu.
Baekhyun mundur beberapa langkah kemudian berlari dari ruangan yang terasa pengap bagi nya itu dengan muka memerah padam. Chanyeol terkekeh saat melihat pantat sintal Baekhyun bergoyang saat berlari.
"anak itu benar benar mengundang sisi laparku" gumam Chanyeol lalu menyusul kekamar yang dimasuki Baekhyun.
Baekhyun meringkuk dalam selimut setelah mengunci pintu. Menangis sejadi jadi nya karena malu dan merasa dilecehkan. Tapi ada ungkapan yang mendorong nya senang karena ada yang begitu menyukai tubuh ramping nya.
"brengsek, bajingan, monster sex, kenapa dia bahkan gak berkedip saat melepaskan.."
*klekk
Baekhyun diam pas mendengar pintu terbuka, merasa gelisah menjalar dan angin dingin menyapa punggung nya lagi.
Langkah demi langkah terdengar, Chanyeol ke lemari nya mengambil kemeja dan jas kerja nya. Mempersiapkan perlengkapan kerja nya sesekali melirik ke selimut yang bergerak pelan. Chanyeol ke ruang lukis nya, mengeluarkan sesuatu.
Baekhyun mendengar bunyi gemercingan. Tiba tiba selimutnya terbuka dan menampilkan wajah lembut Chanyeol.
"baby, aku harus pergi kerja. Tetap dirumah dan menunggu ku. Tapi untuk berjaga jaga, kau harus nurut" Chanyeol memakaikan borgol rantai ke pergelangan kaki Baekhyun.
"aku hanya gak mau kehilangan mu, rantai ini bisa membawa mu sampai ke dapur dan pintu depan jadi abaikan saja rantai ini, jangan membeban diri dengan ekstensitas nya"
Liquid Baekhyun mengalir melewati pipi gembil Baekhyun. Chanyeol mengecup mata dan pipi Baekhyun.
*cupp
"aku pergi, saranghae"Luhan dan Sehun sampai ke apartemen Chanyeol selang setengah jam setelah Chanyeol pergi. Luhan dengan semangat keluar dari mobil dan menekan lift.
"Sehun-ah palliwaaa"
"ne..nee..neee"
Lift membawa Luhan dan Sehun ke apartemen Chanyeol. Lift terbuka dan Luhan segera menarik tangan Sehun kedepan pintu apartemen.
"masukkan kata sandi nya" kata Luhan antusias sambil memandangi angka angka dipintu. Sehun mendengus lalu menekan password yang diingat nya.
*bipbippp
Gagal.
Luhan menoleh cepat ke Sehun. Sehun menggeleng pelan lalu memasukkan kode lagi.
*bipbipppBaekhyun membuka mata nya mendengar suara orang memasukkan kode dipintu. Baekhyun mengambil selimut menariknya sampai kedepan pintu. Menghidupkan layar lcd dan menampilkan wajah Luhan dan Sehun. Air mata menetes lagi, Baekhyun sangat merindukan Luhan. Tangan nya bergerak menekan tombol open tapi kata kata Chanyeol teriang lagi ditelinga Baekhyun. Gerakan nya terhenti.
"Luhan gak boleh melihat keadaan ku sekarang. Dia akan menangis seperti ini adalah hari kematian ku. hkss..mianhe Luhannie, bogoshiposeoo" gumam Baekhyun sambil mengusap wajah Luhan dilayar itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aphrodite statue
FanfictionMasa lalu kelam seorang anak yang menjadikan seorang Park Chanyeol merubah seluruh kehidupan nya menjadi rubah berbulu domba. Kekerasan , pelecehan dan pembunuhan menjadi bagian hidupnya dalam satu malam. Masuknya namja mungil Byun Baekhyun dalam ke...