Part 10

190 19 1
                                    

Chanyeol melakukan perjalanan siang ini, berbekal tas kerja nya yang dibawa sekretaris nya dia berangkat ke Jeju. Lagipula Chanyeol gak berniat untuk menginap jika perjalanan bisnis masih di Korea.
Beberapa bulan belakangan ini, Chanyeol selalu disibukkan dengan bisnis nya. Sedikit merindukan ponakan nya, sebelum memasuki pesawat Chanyeol mengirim pesan singkat ke Sehun.

Sehun tersenyum mendapat sms dari Samchon nya, dia ingin sesekali pulang sekolah bermain di rumah Samchon nya tapi eomma nya selalu bilang bahwa Samchon nya sibuk karna bisnis dari harabeoji nya dijepang.
Sehun menoleh ketika ada yang menepuk bahu nya. Luhan dengan tampang sok cool nya menyapa.
"Hai.. boleh aku duduk sini ?"
"Hm duduklah"
"Lagi menunggu telfon seseorang ?"
"Ani.. samchon ku baru mengirim ku pesan"
"Oohh , dah makan siang ?"
Sehun menggeleng,"aku lagi gk berselera"
"Wae ? Ada masalah ?"
Sehun menatap jauh kedepan melihat Baekhyun yang sedang bercengkrama dengan teman belajar kelompok nya. Luhan mengikuti arahan mata Sehun.
"Karna Baekhyun hyung ?"
"Ani" Sehun menunduk kepala nya.

Baekhyun melihat ada cahaya di samping tas nya, ada telfon masuk dan hp nya dalam mode getar.
"Halloo.." sapa baekhyun
*bippp
Sambungan terputus. Akhir akhir ini, Baekhyun sering mendapat telfon aneh. Kadang itu pagi , kadang siang bahkan tengah malam. Tapi gak ada yang berbicara dan suara apapun.
Baekhyun hanya menganggap itu prank jd hanya membiarkan nya berlalu.

Ujian akhir sudah selesai, Baekhyun dan Luhan berniat merayakan kerja keras mereka dengan makan tteobokki. Sehun lewat dari sebelah Baekhyun begitu saja gak niat menyapa.
"Sehun-ah" panggil Luhan
Sehun berhenti tanpa niat mau noleh, Luhan mempercepat langkah nya dengan Baekhyun.
"Kami akan makan tteobokki , kau mau ikut ?" Ajak Luhan
Sehun hanya diam dan mengigit bawah bibir nya.
"Aku yg traktir" Baekhyun bersuara
"Aku..ikut" gumam Sehun.
Luhan tercengang sendiri melihat suasana. Sehun hanya akan melakukan sesuatu ketika Baekhyun hyung yang bersuara. Berjalan bersebelahan dengan Sehun membuat Luhan merasa canggung jadi hanya diam saja disepanjang jalan. Sopir byun menunggu diseberang jalan saat kedua saudara byun meminta untuk berhenti mau makan sesuatu.
"aku gak pernah melihat mu belajar, gimana menurut mu hasil ujian mu ?" tanya Baekhyun ke Sehun
"Aku rasa akan bagus, aku belajar dirumah"
"Oh. Tapi kemarin kau gak bilang jelas, aku pikir kau malas"
"Anii, aku hanya lapar waktu itu"
"Tapi kau bilang kau gak berselera makan" timpuk Luhan
"eo..itu..karna aku mendadak merasa kenyang jadi gak ingin makan"
Baekhyun dan Luhan memandangi Sehun yang gagap menjawab.

Chanyeol kembali ke seoul sekitar pukul 20.00 KST , dia meminta sekretaris nya membooking restoran untuk makan bersama keluarga nya. Membawa mobil nya menuju restoran ada perasaan menggelitik diperut nya dan senang. Chanyeol terlalu merindukan kenyamanan rumah.
Melihat Yoora, Jaejun dan Sehun sudah duduk di ruang box khusus direstoran membuat rasa lelah nya terangkat begitu saja. Tapi mata nya tertuju ke dua orang yang cukup familiar. Chanyeol mengambil posisi duduk.
"Samchon, aku mengajak dua teman ku gpp kan ? Hehe tadi mereka mentraktir ku makan karna abis ujian akhir"
"Hmm.. asal kau senang aku gk masalah" jawab Chanyeol dengan tatapan mengarah ke simungil Baek.
Yoora yang sudah berkenalan dengan Baekhyun dan luhan tadi terlibat beberapa perbincangan kecil. Baekhyun dan Luhan anak yg cukup supel jadi gak terlalu sulit mendekatkan diri.
"Mm..aku mau.." baekhyun bersuara
"Chukkae sudah keluar dari rumah sakit"
"eo..nee , gamshamnida. Aku.. juga mau berterima kasih kemarin dah menolong ku"
"Bukan nya kau bilang kau yang bisa menyelamatkan dirimu sendiri ?"
"Eh? Aku.. aku hanya bercanda, lagipula.."
"Hush..yeollie jangan seperti itu" tegur Yoora saat melihat Baekhyun gak nyaman. Chanyeol mendelik gak suka saat diintrupsi.
"Gwenchana Baekhyun-ah, lagipula dia memang suka berkelahi pas sekolah dulu, jika dia menolong mu waktu itu , itu hanya kesenangan nya aja"
"Ah ne.. noona"
"Aku memang menolong nya" protes Chanyeol gk terima.
"Kau.." baekhyun yang hampir mengeluarkan tanduk nya di tahan oleh Luhan.
"Apa ?" Tantang Chanyeol.
Baekhyun gak tau kenapa sikap cengeng selalu keluar jika kalah adu sama namja tiang didepan nya.
"Aku pergi" kata Baekhyun langsung angkat kaki dari ruangan itu.
Yoora kaget dengan ekspresi Baekhyun, padahal tadi Yoora mengira Baekhyun anak yang penurut dan tenang. Chanyeol juga kaget dengan sikap Baekhyun yg dadakan.
"Noona , Hyung makan lah dlu, aku akan mengurus anak itu dulu" Chanyeol juga keluar. Saat Sehun mau nyusul , Luhan menahan.
"Kau mau kemana ?"
"Baek hyung pulang, aku mau mengejarnya"
"Kau gak bisa meninggalkan orang tua mu, aku saja" kata Luhan
"Kalian berdua duduk, jangan ada yang kemana mana" tegas Appa Sehun.
Luhan ikut duduk karna merasa Sehun menegang diduduk nya setelah ditegur appa nya.

Chanyeol berhasil mendapatkan Baekhyun. Menarik pelan lengan Baekhyun, Chanyeol langsung menyambar dengan suara berat nya.
"Ada apa dengan mu ?"
"Hkss.." isak baekhyun setelah keluar dari ruangan itu.
"Kau.. kenapa kau nangis ?"
"Gpp.. hanya ingin"
Tanpa sadar Chanyeol mengusap air mata Baekhyun yang jatuh,"hush.. jangan cengeng, kenapa namja mudah nangis seperti mu"
"Aku juga gk tau, aku juga gak mau nangis"
"eii.. arra arra.. sudah diam lah..kau.. banyak yang melihat kita"
"Hksss.. apa peduli ku.. hkss"
Chanyeol menarik Baekhyun mendekat, Baekhyun segera menakup wajah nya ke dada bidang Chanyeol dan menangis lebih keras.
Sebuah puntung rokok terbuang diujung jalan.
"Kill Kill Kill Kill..." gumam seseorang diujung jalan. Lalu orang itu kembali ke tempat persembunyian nya.

Chanyeol dan Baekhyun kembali ke restoran, tapi berhubung Baekhyun gk mau masuk kembali ke ruangan , jadi Chanyeol memesan meja utk 2 org di dekat sudut restoran mengarah ke jalanan yang nampak air pancur tengah seoul.
"Mau makan apa ?" tanya Chanyeol
"Terserah, aku makan apa aja"
"Apa aku harus memesan tulang ?"
"Kau ??"
"Sup tulang karna kau baru keluar dari rumah sakit"
"Itu dah lewat sekitar 4 bulanan, tuan tukang pamer"
"Jadi kau mau makan apa ?"
"Aku pengen ini , 70%" tunjuk Baekhyun ke menu halaman depan.
"Berikan kami steak wine 70% dan 40%"
"Baik tuan"
Setelah waitress nya pergi Baekhyun menatap ke Chanyeol,"kau suka makanan mentah?"
"Ani.."
"40% itu masih kategori mentah utk steak"
"Tapi jika sapi impor 70% dah seperti babi panggang keras nya"
"Kenapa kau gak memberitahuku ?"
"Mana kutau kupikir kau sering makan makanya pesan"
"Kau..."

Yoora sekeluarga mengantar Luhan pulang, disambut oleh Mama Byun membuat kedua orang tua Sehun senang.
"Ayo masuk dulu, terima kasih dah mengantar putra kami pulang"
"Tidak apa apa, ahjumma"
"Jangan memanggil ahjumma, aku masih muda panggil eommonim aja"
"Ah yee eommonim" balas yoora
"Besok appa masih harus kerja pagi , ahjumma. Kami pamit pulang dulu" kata Sehun polos.
Mama byun dan Yoora menatap Sehun canggung.
"Ne eommonim, lain kali aja kami akan berkunjung lagipula banyak kesempatan bertemu karna anak ku dan anak sulung anda satu kelas"
"Ahh arraseo, jika mau datang bilang ke Baekhyun. Aku akan memasak hidangan untuk kalian"
"Ne eommonim"

Luhan bergerak gelisah saat Sehun sekeluarga sudah pulang, pasalnya Baekhyun belum pulang dan gak tau lari kemana tadi.
"Dimana hyung mu ?"
"Ne ? Umm.. itu.. jalan jalan ma sama.. direktur pelukis itu"
"Samchon nya sehun ?"
"Ne eomma"
"Ahh anak itu , kalo dah bahas lukisan pasti gak ada habis nya. Yaudah mandi dan istirahat, eomma mau mengurus makanan utk kalian besok pagi"
"Ne eomma"

Chanyeol mengantar Baekhyun pulang saat noona nya mengirim pesan kalo Luhan sudah pulang dluan. Baekhyun memandangi gadget nya sambil main game.
Chanyeol merasa sepi berdehem sejenak,"sedang apa ? jgn lupa tunjukin jalan rumah mu"
"Hm"
Kening Chanyeol mengerut saat anak SMA di sebelah dengan santai menanggapi nya dengan gumaman saja.
"apa orang tua mu ada menelfon mu ? Aku akan bantu menjelaskan jika nanti kamu kena marah, ini dah hampir tengah malam"
"Mm gwenchana"

Aphrodite statueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang