Chanyeol memantengi layar komputer nya, berisikan banyak ingatan yang familiar utk nya.
Chanyeol merindukan seorang anak yang dulu pernah mendukung nya dan menjaga nya. Menggunakan tubuh nya menahan semua rasa sakit. Menjadikan dirinya umpan dan berakhir menjadi korban kekerasan nya Chanyeol sendiri. Mengingat hal itu membuat emosi Chanyeol memuncak. Tangan kiri nya mengepal sedangkan tangan kanan mengangkat gelas berisi liquor keras yang bisa membakar tenggorokan nya. Chanyeol meneguk nya dalam sekali minum.Baekhyun mengeliat merasa gerah, saat mata nya terbuka Baekhyun merasa tubuh nya bergoyang. Menoleh ke bawah dilihat nya Chanyeol sedang menggenjot nya tapi dengan tempo pelan. Tanpa selimut menutupi dan baju nya sudah terbuang ntah kemana.
"akhh.." Chanyeol menabrak sesuatu didalam anus Baekhyun membuat Baekhyun menggelinjang.
Tatapan Chanyeol gak beralih sedikitpun dari wajah Baekhyun.
Baekhyun mencium aroma wine, bisa ditebak Chanyeol kemungkinan sedang mabuk.
"jangan tahan desahan mu, aku hampir gila semalaman mengenjot mu tanpa mendengar suara mu baby"
"nghhh.." Chanyeol menubruk lagi lalu perlahan mempercepat tempo nya.
Baekhyun meremas sprei bantal nya dan menutup mata nya erat. Rasanya hampir gila bahkan nyawa nya belum terkumpul sepenuhnya.
Chanyeol brutal memainkan Baekhyun tanpa ampun. Dilihatnya penis Baekhyun menegang sempurna. Chanyeol menggengam penis Baekhyun lalu menutup lubang kencing nya.
"let'shh cummhh togetherrggkkhh..."
Chanyeol sampai lalu melepaskan penis Baekhyun dan memasukkan ke mulut nya. Chanyeol mengulum menarik sisa sisa sperma yang masih bergelung disana. Menelan tanpa rasa jijik.
Chanyeol masih setia menyiksa Baekhyun, bahkan setelah klimaks pertama nya Baekhyun merasa klimaks kedua hampir dekat karena Chanyeol menghisap kuat bagaikan sedotan yang mampet.
"ngghhh Aaahhhh... Chan.. Chanyeolliiieee" Baekhyun menutup mata nya setelah dipaksa klimaks tadi.
Merasa hampa setelah Chanyeol melepas penis Baekhyun dari mulut nya. Baekhyun membuka mata nya dan dikagetkan dengan Chanyeol berdiri mengangkangi nya sambil menggosok penis nya didepan wajah Baekhyun.
Baekhyun hampir menangis saat wajah nya dikotori oleh Chanyeol dengan sisa spermanya.
"kulum" perintah Chanyeol.
Baekhyun mau menolak dengan wajah puppy eyes memelas nya. Chanyeol menatap nya dingin seperti memerintah nya dengan mutlak.
Baekhyun memajukan kepala nya lalu memasukkan ujung kepala penis Chanyeol.
asin.. dan amis itulah yang Baekhyun rasakan. Chanyeol menekan penis nya kedalam mulut Baekhyun hampir mencapai tenggorokan membuat Baekhyun terbatuk hampir muntah.Chanyeol turun dari atas Baekhyun lalu menarik Baekhyun ke kamar mandi tanpa peduli ringisan Baekhyun yang merasa denyut parah di hole nya.
Menyalakan shower dan mendorong Baekhyun ke tembok dibawah shower. Membungkam bibir Baekhyun dengan bibir tebal nya. Chanyeol hilang kendali dan Baekhyun kewalahan.
Chanyeol mengambil sabun dan mengusap ditubuh Baekhyun, mengusap panggung sampai kepinggul. Memasukkan jari nya ke hole Baekhyun. Tanpa sengaja Baekhyun membenamkam gigi nya ke bahu Chanyeol. Chanyeol mengorek kedalam dengan sabun berbusa ditangan nya.
"gigitan mu seperti semut api yang menghinggap sayang" bisik Chanyeol.
Baekhyun melepaskan gigitan nya setelah Chanyeol mengeluarkan jari nya.
"maaf jika sex ku kasar. Aku begitu menyukai mu ketika tangan mu mencakar ku, gigi mu mengigit bibirku berdarah, mata mu menangis karena ku dan kau..melemas karena ulah ku" smirk Chanyeol setelah mengatakan kata kata laknat itu ke Baekhyun.
Air mata Baekhyun terbawa oleh air shower, hanya hidung memerah nya yang menandakan dia menangis. Chanyeol kembali dengan lembut membawa Baekhyun kepelukan dibawah shower.
"hikss sampai kapan ? hkss aku kesakitan.. Chanyeolliee"
"sampai kau mencintaiku"
Baekhyun mengangguk dalam pelukan Chanyeol.
"..mencintai Richard Park"
Baekhyun mengeratkan pelukan nya menolak kenyataan Chanyeol yang mengerikan berada didekapan nya sekarang.Jina sedang diperjalanan ke kantor setelah mengantar Krystal ke gedung latihan Hangang corp. Mengitari bundaran menembus ke lampu merah, Jina berhenti di Starbucks membeli kopi.
Pagi ini cukup tenang selain ocehan Krystal beberapa waktu lalu. Jina melihat ke lemari dan membeli 2 buah roti utk sarapan nya.
Sambil menunggu kopi pesanan nya, Jina mendengar musik dari mp3 nya.
Di tv cafe menampilkan interior dan dekorasi ruang serbaguna Hangang corp yang dipenuhi lukisan baru.
Bertemakan kisah yunani yang mencengangkan. Para artistik merasa seperti dikembalikan kemasa kejayaan dewa dewi yunani yang menyinggahi bumi. Seorang model yang digunakan oleh sang pelukis, begitu teliti dalam setiap sentuhan dan sangat hidup dalam lukisan itu. Corak warna yang digunakan bagai ukiran hidup yang menyinggahi suasana siapapun yang melihat nya.
Jina menatap lukisan itu enggan, mengingat siapa perintis Hangang corp membuat Jina ingin segera pergi dari cafe itu.Baekhyun kaget saat Chanyeol memakaikan nya busana lengkap dengan jas dan sangat formal. Baekhyun dilarang untuk berkomentar apa apa atau dia akan berakhir diranjang dan diikat dengan rantai. Ancaman Chanyeol begitu menakutkan hanya untuk dibayangkan. Chanyeol mendudukkan Baekhyun di depan meja rias lalu membenah diri. Memakai jas yang hampir senada warna nya dengan Baekhyun. Merah maroon.
Rasanya begitu pas melihat Chanyeol berpakaian seperti itu. Baekhyun terbuai sendiri entah karena apa saat melihat bayangan Chanyeol dari cermin didepan nya.
"ikut aku" kata Chanyeol sambil merapikan dasi nya dan keluar kamar.
Nada berbicara nya penuh perintah dan sangat tidak ingin ada penolakan apapun. Baekhyun menurut asal dirinya bisa keluar dari apartemen ini.
Chanyeol mendudukkan Baekhyun di bangku dekat rak sepatu pribadi nya lalu bersujud dengan satu lutut menyentuh lantai demi memakai kan sepasang sepatu pantofel hitam ke kaki Baekhyun. Baekhyun merasa berharga diperlakukan seperti itu.
"hanya diam dan ikut dengan ku. Senyum secukupnya tapi jangan membuka suara sedikitpun kecuali jika aku meminta, arra ?"
Baekhyun mengangguk pelan sambil menatap kedalam mata legam Chanyeol.Sebuah acara megah di ballroom Hangang corp. Ruang serbaguna yang hanya terbuka 3 kali dalam setahun untuk sebuah acara pameran seni yang diambil dari karya mendunia setiap perwakilan negara. Terlebih Seoul selalu menjadi pandangan utama sejak lahir nya peseni muda yang menjadi CEO dalam kurun waktu yang dapat terhitung jari.
Banyak peseni dan artistik datang ke acara itu. Ballroom penuh dengan alunan lembut piano yang dimainkan oleh pemusik lokal Hangang corp.Chanyeol dengan mobil Lexus LS 460L keluaran terbaru jepang yang dikirim ayah nya dua hari yang lalu, menggunakan mobil tersebut menghadiri acara membawa namja mungil bersama nya.
Chanyeol mengendarai mobil tersebut dalam diam, Baekhyun sendiri sibuk melihat interior mobil yang terlihat keren itu.
"kenapa semua yang ada pada Chanyeollie terlihat keren ?" pikir Baekhyun dalam hati.Sampai di basement park Hangang corp, Chanyeol membawa Baekhyun ke kantor nya lebih tepat nya ke studio nya.
Memasuki ruang itu, sekali lagi Baekhyun tercengang. Memasuki perusahaan besar yang terlihat modern memiliki desain ruangan sederhana tapi elegan, tampilan keseluruhan hampir seperti ruang keluarga dengan sisi kiri berbagai alat musik bergantung dan perlengkapan rekaman lagu. Disisi kanan meja kerja dan sebuah pantry mini dengan meja bar mini.
"duduk di tengah sofa itu, jangan lakukan apapun selama 15 menit disana" kata Chanyeol dengan nada agak santai.
"nee" Baekhyun dengan gak sabaran duduk disofa empuk. Baekhyun tanpa sadar dihadapkan dengan pemandangan diluar kaca studio ini.
"apa itu sungai Han ?" tanya Baekhyun takjub
Chanyeol mengulas sebuah senyum saat mendengar suara jenaka Baekhyun bertanya pada nya.
"Hm"
"wooaahhh" gumam Baekhyun kemudian.
"aku akan pergi untuk beberapa waktu. Ada meeting yang harus aku hadirin, aku gak mau dengar ada alarm yang bunyi karena kau kabur dari sini"
"alarm?" ulang Baekhyun kaget.
"pintu ini hanya bisa dilewati oleh fingerprint ku dan sekretarisku. Tetap duduk disana 15 menit setelah aku pergi dari sini"
"apa setelah 15 menit aku boleh pindah ? Aku mau dekat jendela melihat itu" kata Baekhyun penuh harap.
"Hm. Lakukan sesuka mu asal tetap disini"
Baekhyun tersenyum lebar menampakkan eyesmile nya.
Chanyeol keluar ruangan menuju ballroom.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphrodite statue
FanfictionMasa lalu kelam seorang anak yang menjadikan seorang Park Chanyeol merubah seluruh kehidupan nya menjadi rubah berbulu domba. Kekerasan , pelecehan dan pembunuhan menjadi bagian hidupnya dalam satu malam. Masuknya namja mungil Byun Baekhyun dalam ke...