Part 24

737 19 3
                                    

"tapii.. Sehun adalah keponakan Chan.."
"iya.. Dia mencabuli keponakan nya sendiri waktu tidur. Sekarang kau tau Park Chanyeol..Dia benar benar seorang monster, bukan?"
"tidak mung.."
"dia bahkan pernah membunuh orang"
Baekhyun bungkam. Berharap semua yang dia dengar hanya sekedar novel atau komik yang sering dibaca Luhan. Semua terlalu tiba tiba menghantam pikiran nya. Bayangan nya mengenai sosok sempurna pelukis terkenal didepan nya hancur tak bersisa.
Pupil mata hitam legam itu terlalu menakutkan untuk nya saat ini.
"Amerika ? Aku mengingat semua yang dia lakukan disana. Diisolasi, setiap hari diberi asupan suntikan cairan, hipnotis dan berbagai terapi yang bahkan kau gak akan berani membayangkan nya. Kau tau seberapa lemah nya dia sampai ingin mengakhiri hidup nya saat itu? Melompat dari lantai 12 melalui kamar mandi dikamar nya kkk... harusnya dia menyayat leher nya itu akan lebih cepat"
Baekhyun tetap diam menatap Chanyeol yang terus mengoceh diatas nya.
"sekarang kau sudah mengenalnya, bukan ? Apa perasaan mu masih sam.."
"siapa kau? Kau. Siapa dirimu sebenarnya?" gumam Baekhyun pelan tapi tegas.
Chanyeol bersmirk. Kata kata yang sudah lama tidak didengar nya. Menanyakan jati dirinya, sudah lama tidak ada yang mengenal nya. Perasaan puas apa yang membuat mata Chanyeol berbinar saat Baekhyun terlihat sangat ingin tau siapa dia.
"kkkkkk... Wajah mu benar benar lucu" gumam Chanyeol sambil bangkit dr atas Baekhyun.
Baekhyun menarik tangan Chanyeol menahan nya. Chanyeol menatap tajam ke Baekhyun,"apa yang kau inginkan kalau aku memberitahu mu.. Siapa aku?"
"aku..aku hanya ingin tau"
Chanyeol memperbaiki posisi nya namun menindih Baekhyun,"apa yang kudapatkan jika.. Aku memenuhi keingintahuan mu?"
Baekhyun meneguk liur nya kasar menatap ke dalam mata legam Chanyeol.
"apapun.. yang kau mau"
Chanyeol bersmirk,"apapun?"
Baekhyun mengangguk lalu mengalihkan pandangan nya ke arah lain karena jantung nya yang menggila disenyumin Chanyeol dengan smirk menyebalkan itu.
Chanyeol membaringkan dirinya disebelah Baekhyun dan bersandar didashboard tempat tidur. Mendekati telinga Baekhyun dan berbisik.
"hanya layani aku, aku gak perlu menjelaskan lebih jauh apa kata melayani yang aku maksud jika sekarang kita diranjang, bukan? Kkkk.. bahkan sperma mu belum setitik pun keluar, aku yakin kau tersiksa" tangan Chanyeol menjahili perut Baekhyun dan turun ke penis Baekhyun yang masih menegang karna ring cock. Menarik pelan ring cock itu membuat Baekhyun refleks menggigit bibir bawah nya menahan desahan.
*plokkk
"kkkk.. kau tau, baekki sangat lucu.. maksudku.. Penis mu, aku menamai nya karena dia lucu sama seperti mu"
Baekhyun ingin mengumpat melihat wajah Chanyeol yang terlampau puas mengerjai Baekhyun.
Chanyeol tiba tiba menindih Baekhyun lagi dan menjilat daerah rahang Baekhyun,"cari jalan kepuasan mu byun.. sambil mendesahkan nama ku. Nama asliku!"
Baekhyun merasa oksigen mendadak tipis disekitar nya, tangan Chanyeol mencubit nipple Baekhyun kuat tapi geli dalam waktu yang bersamaan. Chanyeol menatap wajah Baekhyun dr samping dan lidah nya terjulur menjilat pipi gembil Baekhyun
"nggrrrhhh..." Chanyeol mengeram pelan saat Baekhyun menakup kuat penis dibalik celana dalam Chanyeol.
"hhh.. sssiihh.. siiapahhh namahhmu?" kata Baekhyun dengan desah tertahannya.
"Richard.. Park"
Chanyeol dengan sangat gak sabaran membungkam bibir Baekhyun membawa mereka dalam ciuman panas lagi. Kali ini Baekhyun mengikuti permainan. Tanpa sebab apa tapi Baekhyun mendapat dorongan untuk melakukan nya, dia menginginkan Chanyeol tanpa sadar.
Tentu saja Chanyeol kesenangan mendapat respon dr Baekhyun, melewati malam panas sekali lagi setelah semua penyiksaan tadi.
"nghhh.. aku.."
"ughh~~ kenapahh nghh ?"
"banhh.. bantuhh akuuhh" kata Baekhyun saat lelah mengenjotkan diri diatas Chanyeol.
Chanyeol membantu dengan memegang kedua pinggul Baekhyun dan menahan nya naik turun. Merasa kesulitan, Chanyeol kemudian membalikkan Baekhyun dengan gaya doggy style.
"permainan mu cukup payah.. tapi aku suka usaha mu, desahkan nama ku dan kau akan mendapat reward, baby" kata Chanyeol kemudian menampar bokong Baekhyun lalu mengenjot tanpa ampun.
"ahhh..ahhh.. ngghhh.. Chan..."
*plakkkk
Satu tamparan dibokong yang sama,"RICHARD!!"
"aahh.. Ahhhh Riihh.. Richharddd.. Ahhh fashh.. Fasteeeerhhh nghh"
Chanyeol mendapat semangat nya sendiri, dalam beberapa tusukan mereka berdua sampai.
"RICHARDD.."
"BAEKHYUNN.."
Chanyeol menekan kuat kedalam anus Baekhyun, sedangkan Baekhyun bisa melihat sendiri penis nya menyembur sprei ranjang dan mengotori paha Chanyeol.
Menarik keluar penis nya dan membaringkan diri disebelah Baekhyun,"hole mu yang terbaik, baby" bisik Chanyeol saat Baekhyun masih diambang kesadaran nya.
"kau yang terbaikhh.. Chanyeollie" gumam Baekhyun sebelum kehilangan kesadaran nya.
Richard bisa melihat dari bentuk mulut Baekhyun saat mengucap kalimat terakhir tadi. Richard membawa Baekhyun kedalam pelukan nya.
"akan ku buat diriku lebih berarti dan lebih kau cintai dari pada Park Chanyeol, Baekhyun" gumam Chanyeol ntah pada siapa.

Pagi menjemput malam, Baekhyun menggeliat dalam tidur nya. Sepasang mata elang itu menatap wajah puppy baekhyun yang pulas, jari nya mengelus pelan pipi gembil menjalar sampai ke rahang Baekhyun yang bertanda kemerahan bahkan hampir ungu. Baekhyun membuka mata nya dan menatap tepat ke pupil mata hitam itu. Serasa terkunci dan Baekhyun sempat beringsut kecil ke belakang.
"tidur mu sangat nyenyak setelah kegiatan semalam, aku menyukai nya" suara serak Chanyeol menyapa pendengaran pagi nya. Bukan suara Luhan atau orang tua nya lagi.
"aku.. apa kau.."
"aku Richard Park. Jangan pernah mengharapkan Park Chanyeol lagi hanya karena aku bersikap baik, byun" gumam Richard penuh ancaman.
Richard bangun dari tidur nya, ntah sejak kapan dia sudah berpakaian lengkap dan melangkah keluar kamar. Baekhyun menatap punggung itu sampai menghilang di balik pintu.
Baekhyun berniat mendudukkan tubuh nya, tapi terasa nyeri dibagian bokong nya dan aroma tubuh nya menguar sesaat dihempasnya selimut.
"sshh akkhh.. aku gak percaya hidupku ada digenre seperti ini" gumam Baekhyun sambil duduk dan menyesuaikan rasa perih nya.
Baekhyun berjalan tertatih kekamar mandi, menyiram tubuhnya dengan air shower seketika merasa beban nya terangkat. Baekhyun merasa lebih segar setelah hampir mati kejang dikejar perasaan takut semalaman. Ini kedua kali nya Chanyeol memperlakukan sesuatu yang kasar padanya.
"Richard Park. Nama itu lagi, sebenarnya apa yang terjadi dengan mu Chanyeollie?" gumam Baekhyun sambil keluar dari kamar mandi yang berseberangan dgn ruangan terlarang itu. Baekhyun menatap benci ruangan itu. Penderitaan nya bermula dari situ sampai semua luka ditubuh nya tercetak. Baekhyun berjalan kembali ke ranjang tapi kaki nya menendang sesuatu, jadi Baekhyun memilih duduk dilantai mendinginkan perih dibokongnya dengan suhu dilantai marmer kamar Chanyeol.
Kening Baekhyun mengeryit dengan barang barang yang berserak dilantai. "Kenapa banyak sekali rantai dan borgol ? Ini apa? Kayak obat pil. Ini kayak..penis tapi karet" monolog Baekhyun sambil menekan nekan barang ditangan nya. Diteliti nya beberapa vibrator yang cukup asing karena belum pernah melihat nya.
"tertarik menggunakannya?" suara bass itu membekukan gerakan Baekhyun.
Suara langkah kaki mendekat membuat Baekhyun was was. Chanyeol jongkok dengan satu lutut menyentuh lantai disamping Baekhyun.
"aku sudah mencoba beberapa barang ditubuh mu, kau bisa meminta ku memakai ini di seks kita yang akan datang jika kau ketagihan" kata Chanyeol enteng sambil memasukkan beberapa vibrator dan ring cock serta rantai berantai yang berserak ke kotak hitam simpanan nya. Baekhyun menunduk antara malu dan geli dengan kata kata yang baru saja dilontarkan seenak jidat nya Richard a.k.a Chanyeol.
Chanyeol berdiri dan menatap Baekhyun yang menunduk sekilas sebelum menuju keruang lukisan nya.
Terdengar beberapa suara debuman sebelum Chanyeol akhirnya keluar dari kamar itu.
"kau masih akan tetap disana ? ayo ikut aku" kata Chanyeol dingin sambil berlalu keluar kamar.
Baekhyun sebenarnya mau menolak dan memilih dikamar saja, tapi mengingat Chanyeol yang sekarang bukan lagi orang sabaran yang dikenalnya dulu Baekhyun gak mengambil resiko dirinya ingin lebih lama ditempat ini.
Baekhyun keluar kamar dan disambut aroma makanan yang menguar membuat perut nya meronta diisi.
"duduk dan makanlah. kita masih memiliki hari yang panjang sebelum permainan nanti malam"
Baekhyun dibuat mematung oleh kata kata Chanyeol yang terakhir.

Aphrodite statueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang