9

582 44 2
                                    

Atara berusaha menggerakkan tangannya saat dia melihat bayangan Moren. Atara berusaha mengeluarkan suaranya,tapi usahanya sia-sia. "Moreen... moren.. jangan tinggalkan aku," panggilnya dalam hati.

Atara kembali sendirian dalam UKS. Dia yakin sebelum Moren masuk ke dalam UKS ada orang lain yang masuk, seperti suara seorang laki-laki dan perempuan, tapi siapa mereka? Atara tidak ingin memaksa otaknya untuk berpikir. Atara terlelap dan saat dia terbangun dia merasa ada seseorang yang memegang tangannya dan berkata "Maafkan aku Tara, aku harus melakukan ini agar kau selamat. Kamu dalam bahaya sekarang. apa kamu tahu siapa aku? Aku orang yang selalu mengirimkan mawar dan surat untukmu. Aku datang menjagamu saat kamu gak bisa melihatku. Aku belum bisa menunjukan wajahku padamu. Aku terlalu malu Atara"

Atara sangat penasaran dengan orang ini. Dia berusaha membuka matanya tapi sangat sulit. Dia sangat ingin melihat wajah lelaki itu dengan jelas. Atara berusaha menggerakan tangannya, dia memegang sebuah benda. Atara menggenggam benda itu dengan kuat, namun telapak tangannya tertusuk oleh duri dari benda itu. Benda yang dipegangnya adalah sebuah mawar. Lelaki itu mengenggam tangannya dengan sangat kuat. Atara merasa sangat kesakitan.

Keheningan dalam UKS semakin mencekam. Hembusan angin yang sangat pelan tapi membuat bulu kuduknya berdiri. Hawa di ruangan ini semakin dingin, padahal ruangan ini tidak berAC. Tangannnya masih merasa perih dan kesakitan. Perlahan lelaki itu melepaskan genggamannya. Lelaki itu melepaskan duri yang menancap ke dalam telapak tangannya. Laki-laki itu mendekatkan mulutnya ke telinga Atara dan berbisik, "Jika kau ingin selamat, matilah sekarang!"Laki-laki itu mengisap darah pada telapak tangan Atara dan menggigit tangan kanan Atara. Atara merasa darah dalam tubuhnya terbakar dan jantungnya mulai berhenti berdetak. Atara mengerang kesakitan tapi rasanya tak ada seorangpun yang mendengar erangannnya. Atara tak bisa berbuat apa-apa. Gigitan laki-laki itu lebih kejam daripada gigitan harimau, Cengkramannya lebih menyakitkan daripada beruang mencengkram mangsanya. Atara pasrah dan seketika tubuhnya perlahan-lahan mulai melemah. Dia pun tak sadarkan diri sampai 2 minggu.

Atara membuka matanya, dia bisa menebak dimana dirinya sekarang. dia dirawat di Rumah Sakit. Dia melihat ke sebalah kiri dan melihat mamanya sedang menelpon seseorang.

"Ma.." panggil Atara, suaranya terdengar sangat lemah, mamanya berbalik dan langsung berlari dan memeluk Atara.

"Atara! Sayangnya mama, syukurlah kamu sudah bangun. Mama sangat takut kehilangan kamu. Kamu tunggu yah mama panggil dokter. " ujar beliau namun Atara langsung meraih tangannya dan meminta mamanya untuk tetap bersamanya.

"Jangan takut sayang. Mama gak lama kok. " ujar beliau sambil mengelus pipi anaknya

"Aku takut ma, tolong jangan pergi. Aku mohon! Tetaplah disini. Dimana papa?" tanya Atara

"Baiklah sayang. Papamu baru saja kembali ke kantor. Ada beberapa dokumen yang harus ditangani olehnya. Mama telepon dokternya saja yah," beliau berdiri dan menghubungi dokter.

Atara memandangi tangannya yang masih diperban. Tubuhnya berkeringat dan jantungnya berdetak sangat cepat. Dia merasa takut dan terus memikirkan kejadian tersebut. Setelah menelpon dokter mamanya kembali duduk disampingnya.

"Tadi mama telepon sama siapa?" tanya Atara,

"Tadi? dengan dokter sayang. " jawab beliau,

"Bukan, sebelum itu. mama sepertinya senang saat mengangkat telepon itu. Aku bisa melihat senyuman mama saat menutup telepon dari orang itu. Mama gak selingkuhkan?" tanya Atara, mamanya langsung tertawa,

"Pemikiran macam apa itu? masa mama selingkuh? Sudah tua gini masih ada yang mau? Pacarmu yang menelpon mama. " jawab beliau. Atara membesarkan matanya,

Destiny : Can't Be Together | COMPLETE |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang