Di perpustakaan Atara tampak duduk dan menopang dagunya. Dia terus memikirkan perkataan Grayson. Dia merasa bimbang dengan semua hal yang terjadi pada dirinya. Dia merasa bingung dan ragu jika pengirim surat dan mawar itu adalah Grayson. Hati kecilnya berbisik ada orang lain dan itu bukan Grayson. Kepalanya semakin pusing jika memikirkan kejadian-kejadian aneh yang dialaminya di sekolah itu. Atara menyandarkan tubuhnya di kursi sesekali menarik nafas dan berpikir apa yang akan dia lakukan jika bertemu Grayson. Apa dia harus bersikap seperti biasa? Atau dia harus menjauhinya? 'jauhi dia Atara..' Atara terkejut mendengar bisikan itu. Dia pun berdiri dari duduknya dan mencari sumber bisikan itu. Namun hasilnya sama saja, dia tak melihat siapapun. Dia kembali duduk dan memutuskan tidur di perpus.
1 jam berlalu, semua murid sudah pulang dan tersisa Atara di perpus. Atara bangun karena mendengar bel sekolah, dia melihat tubuhnya yang di selimuti dengan kain yang bercorak mawar merah. Dia melihat ada surat di atas meja, " Aku mulai muak jika melihat surat ini. " Atara hanya menyimpan surat itu dalam tasnya dan langsung pulang.
Grayson terus duduk di atas motornya, dia menunggu seseorang di gerbang, orang yang di tunggunya pun muncul. Atara sedang berjalan ke arah gerbang dan matanya menangkap Grayson. Atara memutar kembali langkahnya dan masuk ke area sekolah. Tiba-tiba ada yang menahan tubuh Atara. Dia melihat tangannya dan ada seseorang yang memegang tangannya dari belakang. Orang di belakang Atara langsung menarik tangan Atara dan membuatnya jatuh dalam pelukan orang itu, dia memeluk Atara dari belakang. "Jaga dirimu Atara, jangan percaya siapapun!"
"Suara itu!" batin Atara, orang di belakangnya langsung melepaskan pelukannya. Belum sempat Atara berbalik untuk melihatnya, orang itu sudah menghilang.
"Aku yakin suara itu sama persis dengan bisikan yang selalu aku dengar dalam perpustakaan. Siapa dia?" tanya Atara pada dirinya sendiri.
"Atara!" panggil Grayson yang melihat Atara sedang berdiri kebingungan di lorong.
Atara terlihat malas melihat kehadiran Grayson. Dia berjalan ke arah Grayson dan melewatinya. Grayson menarik tangannya dan membuat langkah Atara berhenti,
"Kenapa Grayson? Tolong tinggalkan aku! Aku gak suka jika terus berurusan denganmu!" ujar Atara sinis,
"Tolong dengarkan aku Tara. Aku gak ingin nyakitin kamu. Aku ingin menjagamu, aku gak mau melihatmu terluka karena Davis. Biarkan aku mengantarmu pulang." Pinta Grayson yang masih menggenggam tangan Atara.
"Aku bisa pulang sendiri!" bentak Atara.
Dengan paksa Grayson menarik tangan Atara dan langsung memakaikan helmnya di kepala Atara. Ataraa hanya bisa diam dan malas melawan Grayson. Akhirnya dia pulang bersama Grayson. Saat sampai di rumah Atara langsung turun dan masuk ke rumahnya tanpa mengucapkan apapun pada Grayson.
Grayson kembali pulang. Saat sampai di rumahnya dia melihat Ashley sedang duduk di kursi teras rumahnya.
"Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Grayson sambil menghampiri Ashley,
"Gerakanmu benar-benar lambat Grayson! Sampai kapan kamu bisa dapatin Atara?" tanya Ashley kesal,
"Bersabarlah! Aku sudah berusaha semampuku, tapi sangat sulit meluluhhkan hatinya! Aku bingung trik apa lagi yang harus ku gunakan untuk mendapatkannya." Jawab Grayson yang bersandar di tiang teras rumahnya,
"Ini semua karna Davis! Dia benar-benar mengacaukan semuanya! Kenapa juga dia harus menunjukan identitasnya pada Atara? Arghh!! Rasanya aku ingin mencabut jatungnya keluar!" ujar Ashley yang sangat kesal
"Itu bisa menjadi alasan kenapa sulit untukku mendapatkannya." Jawab Grayson
"Cepatlah! Jangan sia-siakan dia, jangan sampai aku yang bertindak Gray. Dia akan benar-benar dalam bahaya" sambung Ashley dan langsung pergi meninggalkan Grayson.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny : Can't Be Together | COMPLETE |
مصاص دماءSemua hal menjadi berubah jika ada cinta yang bekerja. Karena cinta, ada pengorbanan yang menyangkut nyawa, dan lewat pengorbanan yang kamu lakukan dapat membuatmu kehilangan apa yang selama ini sudah kau genggam dengan erat. Grayson menjalani hid...