17

610 42 7
                                    

Senang sekali dengan antusias kalian terhadap cerita ini ^^ terima kasih yah untuk kalian yang selalu memberikan vomments ^^ dan untuk silent reader terima kasih karena sudah menyempatkan waktu membaca cerita ini ^^

Mmmm... karena cerita ini sudah 17 part, aku mau jumlah vote untuk cerita ini bisa sampai 350 ( bukan untuk part ini yah,, maksudnya keseluruhan jumlah vote cerita ini sampai 350) dengan begitu aku bakalan updet cerita ini ^^ Maaf kalau permintaannya sedikit berlebihan ^^

Happy Reading ^^

🎉

🎉

🎉

Atara masih duduk di ruang tamu sendirian. Dia memikirkan kata-kata Debora, "Jauhi grayson, dia itu berbahaya." Kata-kata itu terus terlintas dalam pikirannya. Atara merasa kecewa jika mendengar ada orang yang menyuruhnya menjauhi Grayson. Dalam lubuk hatinya yang terdalam, dia merasa Grayson itu baik. Setiap kali Atara menerima perlakukan hangant dari Grayson, itu membuat jantungnya berdetak cepat. Membuat tubuhnya panas dingin dan pikirannya terus terlintas wajah Grayson. Setiap kali dia bersama Grayson, Atara berharap dia bisa menghentikan waktu. Atara bimbang dengan perasaannya, perlahan-lahan dia mulai merasakan ada perasaan yang aneh jika bersama Grayson, ada sesuatu yang membuat dadanya sesak jika ada Grayson menggenggam tangannya. Nafasnya menjadi tak beraturan jika Grayson membsisikan sesuatu di telinganya. Atara ingin mengartikan perasaannya kalau dia suka pada Grayson, ada rasa tertarik pada dirinya untuk Grayson. Tapi setiap kali dia meyakinkan dirinya untuk ingin lebih dekat dan mengenal Grayson lebih dalam, ada saja yang menganggu pikirannya. "Apa yang harus kulakukan? Aku sama sekali gak mengerti dengan perasaanku sendiri. Kenapa sulit meyakinkan diriku kalau aku menyukai Grayson? Apa sesulit ini menyukai orang yang berbahaya? Selalu ada orang yang mengatakan dia berbahaya dan itu membuatku takut untuk lebih dekat dengannya." Batin Atara.

Dalam pikiran Atara, dia hanya membayangkan wajah Grayson. Wajah yang dingin dan tak pernah memancarkan kehangatan. "Apa yang membuatmu menjadi sangat berbahaya Gray? Kenapa selalu ada orang yang menyuruhku menjauhimu?" ujar Atara yang terus memandang keluar rumahnya.

Tiba-tiba Atara mendengar bunyi mobil yang masuk ke halaman rumahnya. Atara berdiri dari duduknya dan melangkah ke pintu depan. Dia melihat mamanya yang keluar dari mobil dan papanya yang masih memarkirkan mobil di garasi. Mamanya berjalan mendekatinya, saat mamanya sudah dekat dengannya Atara langsung memeluk beliau dengan sangat erat dan tak sadar air matanya mengalir dan mulai membasahi pipinya.

"Kamu kenapa sayang?" tanya mamanya yang masih dipeluk erat, beliau memeluk Atara dengan lembut dan mengelus kepala Atara,

"Aku hanya ingin memeluk mama. Rasanya hangat jika berada dalam pelukan seseorang." Jawab Atara dengan suara yang tersendak-sendak.

Destiny : Can't Be Together | COMPLETE |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang