Foto diatas wajahnya Davis yah (AJ Mitchell) ^^
Happy Reading ^^
Tanpa disadari, Davis sudah mendengar semua percakapan Thomas dan Ashley. Semua yang ada dipikirannya terasa mulai masuk akal. Dia segera pulang untuk menemui adiknya, Emily.
"Emily!!" panggil Davis saat dirinya masuk ke dalam rumah. Emily yang sedang makan langsung menemui kakanya di ruang tamu.
"Kenapa lagi ka? Izinkan aku untuk makan sebentar saja,"
"Ini penting! Apa kamu ingat mengenai keluarga Adam?"
"Menjengkelkan sekali, aku tadi bertemu dengan Ellia Adam. Aku yakin kakak pasti ingat dengannya."
"Ellia Adam?"
"Penyihir hebat itu, dia yang selalu melakukan ritual untuk para hybrid. Dia juga salah satu budak keluarga Davano."
"Aku ingat sekarang! Apa dia memiliki adik laki-laki? Atau kakaknya mungkin?"
"Setahu aku dia punya adik laki-laki, aku dulu sering ke rumahnya utnuk mengantarkan kue buatan mama untuk keluarga mereka yang menyedihkan. Tapi banyak yang bilang adiknya sudah meninggal sejak 35 tahun yang lalu."
"Edrik Adam, apa itu namannya." Emily mengangguk ragu, "Hmmm.."
"Coba ingat dulu! Apa benar itu namanya?" Kali ini Emily mengangguk yakin, "Memangnya ada apa?"
"Sebentar malam kita harus mengawasi Atara!"
"Lagi? Bisakah aku tidur untuk malam ini? Malam ini saja, aku benar-benar lelah ka."
"Cepat habiskan makananmu dan siap-siap. Aku menunggumu di rumahnya." Davis langsung meninggalkannya, Emily mendengus kesal. Dia sangat membenci kakaknya saat itu.
Saat malam tiba, mereka berdua terus memantau rumah Atara. Emily terus bernafas dengan keras dan itu membuat Davis terganggu. Dia terus menoleh adiknya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kenapa kakak gak coba pacaran saja sama Atara?" Ucap Emily yang sesekali menengok Davis untuk melihat ekspresinya,
"Apa maksudmu?"
"Supaya kakak juga bisa ngelindungi dia dari dekat. Aku capek kak kalau terus-terusan menemani kakak seperti ini. Aku kesal dengan situasi seperti ini." Jawab Emily yang sekarang mulai memandang kakaknya.
"Sudahlah, kenapa kamu jadi mengatakan hal seperti itu?" ujar Davis yang hanya fokus melihat rumah Atara, tepatnya dia menatap jendela kamar Atara.
"Karena aku gak suka melihat kakak yang pengecut! Kalau memang kakak sayang dan bermaksud baik dengan Atara cobalah untuk menyatakan perasaanmu padanya! Apa sangat sulit mengatakan 'aku mencintaimu! Apa kamu ingin menjadi pacarku!' Jika aku terlahir sebagai laki-laki aku akan langsung mengatakan hal itu tanpa ragu pada orang yang kucintai."
Davis menatap adiknya sambil menggaruk kepalanya. Dia tertawa dan membuat Emily menatapnya, Emily kembali mendengus kesal karena omongannya hanya dianggap lelucon.
"Terserah saja, yang sakit hatikan kakak bukan aku."
"Semoga saja kamu bertemu dengan lelaki yang gak pengecut seperti kakak."
"Amin!"
Davis kembali tertawa dan mengacak-acakan rambut Emily, Emily memukul kakaknya, "Aduh!! Ini rambut susah ikatnya! Butuh perjuangan sampai 15 menit supaya jadinya rapi!" omel Emily.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny : Can't Be Together | COMPLETE |
VampireSemua hal menjadi berubah jika ada cinta yang bekerja. Karena cinta, ada pengorbanan yang menyangkut nyawa, dan lewat pengorbanan yang kamu lakukan dapat membuatmu kehilangan apa yang selama ini sudah kau genggam dengan erat. Grayson menjalani hid...