"Maafkan aku..." ujar Atara pelan, Grayson berjalan ke arah Atara. Dia menarik tangan Atara dengan kasar. Dia memeluk Atara dengan erat. Atara merasa aneh dengan sikap Grayson, dia belum pernah melihat perubahan sikap Grayson yang secepat ini, biasanya jika Grayson marah dia akan langsung membentak dan menyuruhnya pergi, namun sekarang dia malah menjadi lembut dan hangat.
"Kamu kenapa Gray?" tanya Atara yang masih berada dalam dekapan Grayson,
"Aku ingin membuat kenangan yang indah untukmu. Kelak suatu saat nanti kamu akan melupakan hal ini." Bisik Grayson pelan di telinga Atara.
Atara merasakan deru nafas Grayson di pipinya. Nafas Grayson terasa sangat cepat dan dingin. "Aku gak mungkin melupakan hal ini Gray, aku juga gak akan melupakan dirimu. Kenapa kamu mengatakan hal seperti itu? Kamu gak akan meninggalkanku kan?" Atara menarik tubuhnya dan menatap wajah Grayson. Mata Grayson terlihat berkaca-kaca, Atara memegang wajah Grayson dengan kedua tangannya. "Jika kamu akan pergi meninggalkanku, aku akan tetap menunggumu. Kamu tahu kan jika kamu kembali kemana kamu harus mencariku? Kamu hanya perlu datang ke rumahku dan mengetuknya. Aku akan membuka pintu itu untukmu." Ujar Atara lembut.
"Bagaimana jika saat aku kamu membuka pintu untukku, kamu malah melihatku sebagai orang asing?" tanya Grayson
"Jika hal itu terjadi, paksa diriku untuk mengingatmu." Sambung Atara. Grayson hanya tersenyum dan langsung mencium kening Atara dengan lembut. Air mata Atara mulai mengalir dan membasahi pipinya.
"Ayolah, kalian berdua membuatku merasa seperti penganggu disini. Apa kalian berdua tidak melihatku sedang berdiri di samping kalian?" Tanya Moren dengan nada sinis dan sekaligus wajahnya terlihat sangat iri.
"Hahaha.. maaf Mor, aku lupa jika ada kamu di sini." Jawab Atara sambil menertawainya.
Moren hanya membuka mulutnya, dia tak percaya dengan jawaban Atara. Grayson pun ikut tertawa saat menyadari keberadaan Moren, "Makanya kamu harus punya pacar, supaya bisa rasain hal romantis seperti ini." Ejek Grayson
"Apa maksudmu? Siapa bilang aku iri?" sambung Moren yang merasa tersinggung,
"Cobalah untuk pacaran dengan Luck, atau Riyel. Mereka berdua cocok denganmu." Grayson kembali mengejeknya.
"Helo Grayson? Luck? Si pendek yang lawakannya garing itu? Bisa-bisa kita pacaran cuman 1 jam karena aku bosan dengar lawakannya yang gak jelas itu. Apalagi Riyel, dia memang tampan, tinggi, kulitnya eksotis. Tapi sayang, dia kaku trus pendiam lagi. Mereka berdua sama sekali bukan tipeku." Jelas Moren panjang lebar.
Grayson langsung mengantar mereka berdua ke depan. "Kita besok libur, jadi masuknya lusa. Kamu datang yah. Jangan sampai gak masuk." Pesan Atara sebelum masuk ke dalam mobil. Grayon membalasnya dengan mengangguk. Atara langsung masuk ke dalam mobil, dia menurunkan kaca mobilnya dan melambaikan tangan pada Grayson.
Atara masuk ke dalam rumah sambil tersenyum riang. Mamanya melihatnya dari tangga,
"Kenapa kamu terus tersenyum sayang?"
"Gak ada apa-apa kok ma."
"Ayo ceritakan pada mama." Ujar beliau yang berjalan ke arah putrinya
"Nanti saja ma, aku malu menceritakannya." Atara langsung berlarian ke arah tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Atara berpapasan dengan papanya saat hendak membuka pintu, "Hai pa!" sapanya dengan gembira,, beliau hanya membalasnya dengan senyuman.
"Lihat kelakuan anakmu. Sikapnya sama seperti pertama kali aku aku jatuh cinta denganmu." Ujar Ana yang menatap Thomas berjalan menuruni anak tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny : Can't Be Together | COMPLETE |
VampirSemua hal menjadi berubah jika ada cinta yang bekerja. Karena cinta, ada pengorbanan yang menyangkut nyawa, dan lewat pengorbanan yang kamu lakukan dapat membuatmu kehilangan apa yang selama ini sudah kau genggam dengan erat. Grayson menjalani hid...