18

441 43 5
                                    

happyreading ^^


Atara kembali ke kelas. dia menelusuri tiap lorong di sekolahnya. Matanya menangkap Grayson yang sedang berjalan ke arahnya. Grayson menatapnya sebentar dan dia mengalihkan pandangannya lurus ke depan. Tepat saat mereka berpapasan, Atara ingin menyapanya tapi Grayson berlalu begitu saja tanpa berkata apapun. Atara menghentikan langkahnya dan berbalik melihat punggung Grayson yang mulai menghilang dari pandangannya.

"Ada apa dengannya?" ujar Atara pada dirinya sendiri. Dia merasa kesal dengan Grayson. Lelaki itu kadang bersikap manis dan kadang bersikap dingin. "Memang lebih baik jika dia seperti itu! Dingin dan kejam. Aaahh!! Kenapa juga aku merubah pikiranku untuk menyukainya? Atara! Kamu sangat bodoh!" Atara mengomeli dirinya sendiri. Dia pun melanjuti jalannya.

Langkahnya terhenti, tubuhnya menegang. Atara merasa dirinya berada dalam pelukan seseorang. Dia dapat mencium aroma yang sangat khas, dia merasakan deru nafas yang dapat membuat jantungnya berhenti berdetak. Tangannya terasa lemas, buku yang dipegangnya langsung jatuh ke lantai. "Apa kamu benar-benar menyukaiku? Jika itu benar, apa hari ini akan menjadi hari pertama kita?" bisik Grayson di telinga Atara. Buluk kuduknya kembali di buat merinding dengan bisikan Grayson.

Dengan cepat Atara melepaskan dirinya dari pelukan Grayson. Grayson nampak tersenyum puas melihat ekspresi Atara yang nampak gugup. Pikiran Atara kosong, tak ada satu katapun yang muncul untuk membalas perkataan Grayson.

"Kamu terlihat gugup, sepertinya benar kamu menyukaiku." Sambung Grayson, dia merasa dirinya sudah menang mendapatkan hati Atara meskipun dia belum tau apa jawaban Atara.

"Aku.. Argg.. aku bingung. Tolong jangan menatapku seperti itu. " ujar Atara sambil mengangkat buku-buku yang berserakan di lantai. Dia menutup wajahnya dengan buku-buku itu. Grayson menarik tangannya dan mendekatkan wajahnya pada wajah Atara. Grayson sedikit membungkukan tubuhnya untuk mensejajarkan posisi wajahnya dengan wajah Atara. Atara merasa nafasnya berhenti, dia melipat bibirnya dan matanya terasa berat untuk mempalingkan ke arah lain. "Karna hari ini hari pertama kita, aku akan menjemputmu sebentar malam. Aku akan mengajakmu makan malam, jangan dandan terlalu cantik aku gak mau ada laki-laki lain yang melirik pacarku." Ujar Grayson dan langsung meninggalkan Atara,

"Pacar? Dia barusan bilang aku pacarnya?" bisik Atara dalam hati, dia merasa ingin lompat dan menjerit sekarang itu juga.

Sepulang sekolah Atara langsung masuk ke kamarnya. Dia mengeluarkan semua pakainnya dari dalam lemari. Dia mencari pakaian apa yang harus dia kenakan sebentar. Atara terus tersenyum dan bernyanyi. Setelah mendapat pakaian yang cocok, dia melihat wajahnya di depan meja rias. Dia berusaha membuat rambut yang cocok dengan pakaian yang akan dikenakannya. Tak lupa dia mengeluarkan alat make up dan parfum-parfum yang di simpannya. Tepat jam 5 Atara sudah bergegas mandi. Dia mengenakan kameja putih bermotif bunga dan rok selutut berwarna pink. Dia menguncir rambutnya setengah, Atara menggunakan make up tipis. Dia menyemprotkan parfum sampai tubuhnya menjadi basah seperti keringat. Tak lama dia mendengar bunyi bel dari bawah. Dengan cepat Atara mengambil tasnya dan langsung turun ke bawah. Atara langsung pamit pada mamanya.

Dia membuka pintu dan melihat Grayson yang sedang berdiri di depannya. Grayson melihatnya dari bawah ke atas, lalu kembali dari atas ke bawah.

"Apa aku terlihat menor? Apa bajunya gak cocok? Aah, aku sama sekali gak pintar berdandan." Ujar Atara frustasi,

"Aku yakin akan banyak laki-laki yang iri denganku." Jawab Grayson, Atara hanya diam dan menatap Grayson, "Mereka pasti ingin berada disisiku untuk menggandengmu." Grayson langsung meraih tangan Atara.

Destiny : Can't Be Together | COMPLETE |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang