27

227 19 2
                                    

"Kamu gak akan bisa Atara." Sambung seseorang dari belakangnya. Orang itu berjalan ke depan dan menunjukan wajahnnya pada Atara. Atara menatap wajah seseorang yang tak diinginkannya.

"Kenapa aku harus bertemu denganmu?" Atara menatap Davis dengan malas,

"Kamu ternyata sangat membenciku." Ujar Davis ketus. Hujan tiba-tiba turun dengan deras. Davis menarik tangan Atara dan berlari ke sebuah pohon. Davis melepaskan jaketnya dan menutupi kepala Atara, "Tutup kepalamu, kamu gak boleh sakit." Dia pun tersenyum pada Atara

"Ternyata senyumanmu itu manis yah, coba saja saat pertama kali kamu bertemu denganku, kamu tersenyum seperti ini juga. " Puji Atara dengan tulus,

"Memangnya kenapa kalau pada saat itu aku tersenyum padamu? " Tanya Davis

"Mungkin saja pada saat itu juga jantungku berdetak cepat dan aku akan terus memikirkanmu. " Jawab Atara,

"Percuma saja, sekarang kamu sangat mencintai Grayson, percayalah! Grayson itu benar-benar mencintaimu. " ucap Davis seperti meyakinkan

"Sudahlah, jangan sebut namanya. Aku ingin belajar melupakan dia."

"Apa kamu ingin ku antar pulang? " Tanya Davis

"Aku gak ingin ke rumah, mungkin Grayson sedang menungguku, aku tidak ingin melihat wajahnya. Apa aku bisa ke rumahmu, mungkin disana adalah tempat yang lebih baik. " ujar Atara

"Kamu yakin ingin ke rumahku? Aku gak mau ada perkelahian antara aku dan Grayson lagi. " Kata Davis

"Grayson tidak akan memarahimu, percayalah padaku. " ujar Atara dengan yakin

"Baiklah kalau maumu seperti itu, "

Akhirnya mereka sampai. Rumah Davis sangat sepi dan gelap, Atara sempat merasa terganggu dengan situasi tersebut, tapi Davis langsung menyalakan lampu untuk menerangi rumahnya. Saat Atara duduk, sempat terlintas dipikirannya apakah Davis ingin menyakitinya? Rasanya tidak ada satupun orang yang bisa dia percayai sekarang.

Mereka hanya pura-pura tersenyum di depan Atara, dan saat di belakangnya mereka menyusun rencana jahat untuk membunuhnya. Dan sekarang Atara terjebak dalam hati seseorang yang sangat dingin. Davis langsung muncul dihadapannya dan memberinya pakaian ganti, setelah Atara menukar pakaiannya, Davis mengajaknya duduk di teras

"mmm.. Hai. " ujar Davis yang terdengar canggung

"Hai? Hahah apa kamu sedang mengatakannya padaku? " tanya Atara sambil tertawa

"Apa kamu tahu? Itu kata Hai terlembut yang pernah kuucapkan. " ungkap Davis yang tersenyum ramah, " Aku selalu menyakitimu di saat kita bertemu. Itu adalah hal yang sangat buruk untukku. Jujur saja, aku benci saat melihatmu bersama Grayson. " tambah Davis

Saat Davis mengatakan hal itu, Atara hanya tersenyum padanya. Atara bingung ingin berkata apa padanya. Saat melihat wajah Davis secara dekat, dia itu orang yang manis dengan kulit pucatnya dan bola mata yang berwarna biru langit. Mereka berdua sempat bertatapan sangat lama,

"Apa kamu akan terus menatapku seperti ini? " Tanya Atara dengan posisi yang masih sama

"Jika ini adalah hal yang nyaman untuk dilakukan kenapa aku harus berhenti menatapmu? Kapan lagi aku bisa melihatmu sedekat ini? " jawab Davis, tiba-tiba dia menarik tangan Atara dan langsung memeluknya.

Meskipun Atara merasakan hawa dingin di dekatnya, tapi Atara tetap nyaman didekatnya. Mungkin hanya Davis orang yang bisa menenangkan Atara sekarang. Davis langsung melepaskan pelukan itu saat ada seorang gadis diseberang jalan yang memanggilnya.

Destiny : Can't Be Together | COMPLETE |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang