15

596 45 12
                                    

Hai aku kembali lagi :v sebenarnya aku belum mau updet cerita ini. aku pengen lihat kira* ada banyak gaak yang koment mnta lanjutan cerita ini^^ ternyata ada yang minta lanjutannya dan penasaran, meskipun masih sedikit sih. aku senang kalau kalian antusias dan setia menunggu cerita ini ^^

makasih yah^^

Oke deh kalau gitu selamat membaca ^^

---

Atara bangun dari tidurnya. Dia melihat jam dindingnya dan masih jam 4 pagi. Dia bangun lebih awal dari biasanya. Atara langsung berdiri dan mengambil jaket dalam lemari pakaian. Dengan masih mengenakan piyama dan berbalut jaket abu-abu yang dikenakannya dia keluar dari rumah dan memutuskan untuk jalan pagi.

Atara berjalan menyusuri hutan yang berada di samping rumahnya. Rumahnya adalah yang paling terakhir dan paling ujung dari komplek perumahan di situ. Dia merasakan kedamaian di sekitarnya ketika dia hanya mendengar dedaunan pohon yang bergerak karena tiupan angin. Dia luar memang lumayan gelap tapi tidak membuat Atara merasa takut. Atara mempalingkan kepalanya ke samping kiri, dia seperti mendengar bunyi langkah kaki yang berlarian, seperti ada dua orang. Atara berjalan mencari bunyi itu. Langkahnya terhenti saat dia melihat pemandangan yang membuat bulu kuduknya berdiri. Dia langsung sembunyi di pohon besar di depannya. Dia melihat Davis sedang menggigit leher rusa dan sepertinya dia menghisap darah rusa itu. Davis mengangkat wajahnya dan Atara bisa melihat mulut Davis yang berlumuran darah. Atara menutup mulutnya yang terbuka lebar. Dengan langkah yang pelan dia mulai meninggalkan Davis. Namun telinga Davis sangat tajam,dia nendengar seseorang sedang berlari. Dia mengangkat wajahnya dan melihat seorang cewek yang berlarian di depannya. Davis langsun mengejar cewek itu. Dengan hitungan sedetik, Davis berdiri dan berhadapan dengan Atara. Atara terkejut dan terjatuh ke kumpulan dedaunan kering. Dia tampak ketakutan dan mundur ke belakang. Davis merasa kesal karena Atara melihat sisi buruknya.

Davis mengulurkan tangannya, dia berniat untuk membantu Atara berdiri. Namun Atara semakin ketakutan karena dia melihat tangan Davis yang berlumuran darah.

"Aku gak akan menyakitimu." Ucap Davis tegas,

"Tinggalkan aku!! Aku gak percaya denganmu!! Kamu , Grayson dan mereka yang sama seperti dirimu hanyalah pembohong yang licik!!!" bentak Atara,

Davis menenangkan dirinya yang mulai emosi. Dia menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Dia menundukan tubuhnya berhadapan dengan Atara, "Jangan mendekat!!!!!!!" teriak Atara serta membentak Davis dengan kasar,

"Jika kamu menganggap aku sama seperti mereka, kamu salah Tara. Dan aku gak pernah sama dengan Grayson. Dia monster! Diriku masih lebih baik darinya." Sambung Davis yang menatap tajam pada mata Atara. Mulut Atara rasanya berat untuk berkata, dia memilih diam dan melihat Davis yang mulai menghilang dari pandangannya.

Atara merasa lega saat Davis telah menghilang. Dia berdiri dan segera kembali ke rumah. Saat dia berjalan ke arah rumahnya, dia melihat seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam berdiri di depan rumahnya. Atara memperhatikan orang itu dan dia merasa tak asing,

"Bukannya dia cewek yang semalam?" tanya Atara pada dirinya sendiri.

Atara menghampiri cewek itu. Atara memukul pundaknya, cewek itu langsung melihat Atara yang sedang berdiri di sampingnya,

"Oh! Hai," sapa cewek itu,

Atara menatapnya dengan tatapan mengintimidasi. Rasa curiganya pada cewek itu semakin besar.

"Hei, jangan menatapku seperti itu." Tambah cewek itu,

"Kamu kan cewek semalam yang katanya salah alamat? Jujurlah kamu berbohong kan?" tanya Atara serius,

Destiny : Can't Be Together | COMPLETE |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang