'Mengapa aku harus terjebak dengan semua rencana ini? Apa sekarang aku benar-benar mencintai Atara?' Batin Grayson.
Saat Grayson ingin menyusun rencana untuk mengambil darah suci itu, wajah Atara terus muncul dalam pikirannya. Hatinya merasa sakit, jika Atara harus mati ditangannya. 'Meskipun aku hidup abadi, darahnya yang akan selalu mengalir dalam tubuhku, itu akan menjadi sebuah penyesalan seumur hidupku. Aku harus pulang dan menenangkan pikiranku'
Ketika sampai di rumah, dia langsung beranjak ke kamarnya dan langsung terlelap. Namun beberapa jam kemudian, Grayson merasakan sesuatu yang sangat panas, seperti tubuhnya sedang dibakar hidup-hidup.
Grayson berusaha untuk membuka matanya, "Graysooonnn..... bertahanlah, aku akan tetap bersamamu, " suara itu tampak seperti suara Atara, entah darimana suara itu tapi suara itu membuat matanya perlahan-lahan terbuka dan Grayson sadar kalau tadi hanyalah sebuah mimpi.
"Apa maksud dari mimpi itu? Apa saat aku mati, Atara akan memberikan darah sucinya padaku? Itu gak mungkin, akupun gak akan rela melihatnya mati seperti itu" Ujar Grayson sambil menghapus keringat yang membasahi dahinya.
Saat pagi tiba, Atara segera bangun dari tidurnya. Dia turun ke bawah dan melihat mamanya yang sedang membuat sarapan. Dia berdiri di samping mamanya, "Aku gak ingin ke sekolah." Ujarnya dengan nada datar
Anna menoleh dan menatap wajahnya yang terlihat lesuh, "Kenapa kamu gak mau ke sekolah? Kamu sakit?"
"Aku hanya ingin menghabiskan waktuku seharian di rumah." Sambung Atara dengan nada yang masih sama,
"Jangan jadi pemalas Atara! Kamu harus ke sekolah!" perintah Anna dengan tegas, Atara mulai emosi dengan keadaan tersebut, "Aku tetap gak mau. Aku gak mau bertemu siapapun hari ini! Aku hanya ingin sendirian!" bentaknya. Anna langsung berdiri berhadapan dengan Atara. Dia memegang wajah Atara namun Atara menepis tangannya, "Kamu kenapa?" tanyanya khawatir,
"Kapan mama mau menceritakan semua kenyataan ini padaku? Mama paham kan maksudku?" ujar Atara sambil menahan tangisnya, dia kembali ke kamar dengan perasaan kesal.
Atara mendengar bunyi ketukan dari luar, dia membuka pintu itu dan melihat mamanya yang membawakan roti dan susu untuknya. Dia pun mempersilahkan mamanya masuk dan Atara menutup pintu.
"Mama akan menceritakan semuanya padamu." Ujar Anna yang langsung duduk di atas tempat tidur bersama Atara.
"Kamu memiliki darah suci yang mengalir dalam tubuhmu. Mama menyesal karena hal itu harus dialami oleh dirimu, kamu sekarang menjadi incaran Grayson sayang. Mama tahu kamu mencintainya tapi mama gak mau kamu mengorbankan dirimu padanya. Mama gak mau kehilangan kamu Tara." Lanjutnya sambil menatap lekat mata Atara, mata Atara kembali berkaca-kaca. Dia tak ingin meneteskan air matanya di depan mamanya.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang Ma? Sekarang rasanya aku membenci Grayson karena tahu hal itu, tapi diriku sendiri gak bisa melupakan dirinya."
"Tinggalkan dia Tara." Singkat Anna yang terdengar sangat menyakitkan untuk Atara.
"Bisakah mama meninggalkanku sekarang? Aku ingin kembali tidur." Anna pun langsung menurut dan keluar dari kamar Atara.
Atara merebahkan tubuhnya. Saat dia menutup matanya air matanya mengalir keluar dan membahasi bantalnya. Dia terus diam dalam tangisannya. Hatinya tak berbisik sedikitpun. Pikirannya gelap. Seharian itu Atara terus berada dalam kamar, tak ada seorangpun yang ingin dia hubungi. Dia hanya ingin merasakan kesedihannya seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny : Can't Be Together | COMPLETE |
VampiroSemua hal menjadi berubah jika ada cinta yang bekerja. Karena cinta, ada pengorbanan yang menyangkut nyawa, dan lewat pengorbanan yang kamu lakukan dapat membuatmu kehilangan apa yang selama ini sudah kau genggam dengan erat. Grayson menjalani hid...