#29 Keputusan Ozera

735 91 0
                                    

"Daddy rasa kau dan dokter Kim sangat cocok, Eve. Jadi kami merencanakan pernikahan kalian. Ah, tidak tidak, kurasa itu terlalu cepat, bagaimana dengan tunangan dulu? Kalian bisa saling mengenal satu sama lain," kata Mr. Ozera

Eve bisa merasakan ponselnya bergetar di tas kecilnya, tapi ia tidak bisa mengangkatnya. Kesadarannya langsung terserap habis. Makanan hotel bintang lima ini pun terasa ingin keluar dari perutnya. Kini ia hanya bisa menatap ayahnya dengan tatapan kosong.

Mrs. Ozera pun berhenti makan sambil melirik Eve dan suaminya. "Dad, tidakkah ini terlalu cepat?" tanya Mrs. Ozera dengan pelan.

"Tidak, mom. Daddy sudah membicarakan ini dengan dokter Kim tadi, dan dokter Kim setuju." Mr. Ozera tersenyum bahagia menatap anaknya, "Kau tahu, Eve, dokter Kim juga menyukaimu."

"Ternyata mitra bisnis papa adalah ayahnya dokter Kim. Dan mereka juga sudah setuju dengan pertunangan ini. Sekalian menjalin hubungan kerja sama perusahaan lebih erat lagi."

"Semuanya kembali kepada Eve, sir," kata dokter Kim yang duduk di samping Eve. "Keputusan ada di tangan Eve."

Eve berhasil mengumpulkan kesadarannya dan melihat ayahnya dengan tatapan tidak percaya. "Daddy sedang menjodohkanku, ya? Aku MENOLAK!" Ia menekankan kata terakhir.

"Eve!" tegur Mr. Ozera, "Kau bahkan belum mendengar semuanya."

Eve bangkit dari kursinya dan menatap ayah dan ibunya dengan marah, "Sudah cukup, aku tidak ingin mendengar lagi! Daddy tidak punya hak untuk menentukan siapa yang akan menikah denganku. Setelah sekian lama kalian pergi dan tidak peduli denganku, sekarang kalian kembali dan ingin menjodohkanku sesuka hati kalian? Tidak! Aku jelas-jelas menolak ini!"

"Dan daddy melakukannya karena bisnis? Apa daddy tidak memikirkan perasaanku? Daddy bahkan tidak menanyakan kabarku setelah sekian lama aku terbaring di rumah sakit!" seru Eve.

Wajah Mr. dan Mrs. Ozera berubah, kata-kata Eve menghantam mereka tepat di kesadaran mereka.

"Eve, duduklah," kata Mrs. Ozera dengan kaku.

Tapi Eve tidak menghiraukan dan menghadap ke dokter Kim, "Dokter juga menyetujui hal ini? Padahal dokter mengenalku, dokter tahu perasaanku untuk siapa tapi kenapa dokter setuju?! Aku kecewa denganmu, Kim Ha-Jin ssi!" kata Eve.

"Eve..." panggil dokter Kim pelan. Nada putus asanya sedikit terdengar di suaranya. Ia sudah tahu bahwa Eve akan menolak, tapi tawaran dari Mr. Ozera membuatnya ingin mencoba mendapatkan Eve. Kesempatan apapun itu, ia ingin mencoba.

Eve menatap dokter Kim dan kedua orang tuanya dengan marah, sambil menyambar tas ia pun keluar dari ruang makan itu. Tanpa sadar, air matanya mengalir pelan di pipinya, dengan telapak tangannya ia langsung menghapusnya. Ia berjalan tanpa sadar di sekitar restoran sampai kakinya berhenti di papan penanda "Ladies" tempat yang tepat untuknya.

Ponsel Eve terus bergetar menandakan adanya panggilan masuk. Ia pun mengambil dan melihat nama yang tertera di sana, Pcy.

Eve menatap panggilan itu, apa ia harus mengangkatnya? Apa yang harus ia katakan kepada Chanyeol? Air mata Eve keluar lagi dan kali ini tidak mau berhenti.

"Kenapa akhir-akhir ini aku cengeng sekali?" tanya Eve kepada dirinya sendiri sambil menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

Ponselnya bergetar lagi, dengan tangan bergetar ia pun menjawab panggilan itu.

(Eve! Eve, aku minta maaf karena telat datang, tadi manager mengajak kami semua makan malam dulu...)

Eve langsung terisak, ia tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Chanyeol sekarang. Apa yang harus ia katakan? Ia menyukai... tidak, ia mencintai pria yang sedang menghubunginya sekarang.

Chanyeol's Eye [REVISED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang