"Eve?" panggil pemilik suara serak itu lagi.
Tanpa sadar Eve menelan salivanya, "Yook-Jin."
"Ya, ini aku. Beruntung sekali aku bisa bertemu denganmu di sini," kata Yook-Jin sambil tersenyum lebar. "Kapan kau keluar dari rumah sakit? Ah, kurasa sudah lama," lanjutnya.
Eve membelalak, tanpa berkata apa-apa lagi Eve bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Yook-Jin. Baru berjalan beberapa langkah saja, tangannya sudah dicekal oleh Yook-Jin, "Tunggu! Apa kau akan pergi begitu saja?"
"Lepaskan aku!" Eve menyentak tangan Yook-Jin dengan keras. "Berani-beraninya kau muncul lagi di hadapanku!" geram Eve.
Yook-Jin terdiam sejenak, "Apa kau... masih belum memaafkanku?"
"Kau tidak akan kumaafkan, jadi enyahlah dari hadapanku!" jawab Eve dengan tajam.
Yook-Jin mengerutkan keningnya, tak lama kemudian ia pun tertawa mengejek. "Oh, ayolah, Eve! Ini sudah sangat lama, kenapa kau masih bersikap seperti anak-anak?"
"Apa katamu? Bersikap seperti anak-anak?" Eve melotot marah. "Bukannya kau yang bersikap seperti anak-anak sekarang? Dengan gampangnya kau meminta maaf dan mengataiku? Apa Hye-Jin si jalang itu tidak mengajarimu berpikir dulu sebelum berbicara?"
Mendengar nama Hye-Jin disebut, Yook-Jin langsung berubah menjadi masam, "Hye-Jin tidak ada hubungannya dengan ini semua. Aku muak dengannya."
Sekarang giliran Eve tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Yook-Jin.
"Apa itu lucu, Eve?"
"Ya, itu lucu sekali. Kau berkata bahwa kau mencintainya, tapi sekarang kau malah muak dengannya? Wah, wah wah! Aku baru tahu ternyata kau sangat brengsek, Yook-Jin. Sangat sangat brengsek. Untunglah aku tidak berhubungan lagi denganmu," jawab Eve dengan mengejek.
Yook-Jin berjalan mendekati Eve. "Oh ayolah, Eve. Kau tahu betul dari awal aku tidak mencintainya. Aku hanya mencintaimu, kembalilah padaku."
"Mencintaiku kau bilang?! Apa kau pernah melihatku di rumah sakit? Apa kau tahu berapa lama aku terbaring di tempat tidur seperti orang mati? Aku tidak pernah sekalipun melihat batang hidungmu, dan memang aku berharap tidak pernah melihatmu lagi! Apa kau tahu perjuanganku untuk bangun dari koma? Aku baru saja sadar dari komaku sekarang, lalu kau kembali. Kau berharap aku koma lagi?! Hah?!"
"Apa?" Yook-Jin bertanya bingung.
Eve memejamkan mata untuk menenangkan diri, kondisinya baru saja membaik, ia tidak boleh terlalu memaksakan diri. "Kau berkata tidak mencintainya dan mencintaiku? Lalu, kenapa kau menyakitiku begitu dalam dan melakukannya pada Hye-Jin?" bisiknya.
"Pergilah! Kembali pada Hye-Jin," pinta Eve.
Tapi Yook-Jin terus menerus berjalan ke arah Eve, tidak ada pilihan lain, Eve juga melangkah mundur sampai punggungnya menyentuh sebuah batang pohon yang ada di sana.
"Aku tidak mencintai Hye-Jin, selama ini aku bersamanya karena terpaksa. Aku melakukannya karena ia sedang mengandung anakku. Tapi setelah dia keguguran, aku bebas. Aku ingin segera menemuimu, tapi hyeong melarang dan menghalangiku terus-menerus. Dua memang kakak yang tidak berguna! Jadi aku tidak akan melewatkan kesempatan ini," Yook-Jin terkekeh.
Mendengar perkataan Yook-Jin, Eve kembali berang. "Kau gila! Benar-benar gila dan brengsek! Harusnya kau tidak boleh meninggalkannya!" Eve menggeram.
Sekarang, Eve merasa kasihan dengan Hye-Jin. Jadi itulah sebabnya selama ini Hye-Jin ingin terus menerus membunuhnya, alasannya karena ia keguguran dan Yook-Jin mulai berpaling darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanyeol's Eye [REVISED✓]
FanfictionBagaimana rasanya tiba-tiba melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain? Sebuah anugerahkah? Atau malah sebuah musibah? Musim dingin sudah hampir tiba, Chanyeol berjalan menelusuri kawasan Sinchon. Suasana hatinya sedang buruk saat itu dan se...