Changed

-~6~-

Aku menghabiskan milk shake yang aku pesan tadi.

Ghani juga memesan itu.

Kemudian dia mengajak ku ke rumahnya. Awalnya aku menolak. Dia kekeh mengajak ku ke rumahnya. Aku pun menurut. Mengikuti permintaannya.

Rumahnya lumayan besar agak berisik karena ada yang memutar lagu lumayan keras.

Ghani memanggil nama seseorang.

Viona

Yang dipanggil pun datang.

Ya, dia adalah adik Ghani yang diceritakannya waktu kami dibus (baca part 2)

"Yee, kakak bawa teman" serunya dengan semangat

"Halo" sapaku

"Nama aku Viona kak" katanya memperkenalkan diri.

"Nadira" balasku

Dia tersenyum lebar.

Kemudian Ghani meninggalkan kami berdua. Viona mengajak ku ke kamarnya yang ada di lantai dua.

Wah, kamar di dekorasi dengan berbagai poster boyband.

Yaitu BTS

Aku langsung buka suara "kamu army dek?"

"Iya, kak juga?"

"Iya. Benar kata Kak Ghani. Aku juga suka Korea"

Lalu kami berbincang-bincang tentang BTS. Kadang-kadang kami berteriak melihat oppa dan  tertawa.

Viona asyik banget orangnya. Seru cerita-cerita kaya gini sama dia.

Cuma satu tujuan kami. Pergi konser dan fan meeting dengan BTS.

Kocak deh

Saat kami asik bercerita, tiba-tiba pintu kamar Viona terbuka. Tampaklah kepala Ghani nongol di pintu. Ghani mengajakku pulang. Dia akan mengantarkan ku pulang kerumah.

"Bye-bye kak. Kapan-kapan kesini lagi ya kak" katanya melambai-lambaikan tangannya.

Aku mengangguk kemudian masuk ke mobil.

🐾

Puti's POV

Aku berjalan di lorong sekolah yang sepi. Dira udah pulang duluan, katanya mau lanjut nonton drama korea.

"Puti" panggil seseorang dibelakang ku. Aku menoleh.

"Apa?" Tanya ku dingin padanya

"Keluarga Dira itu kaya gimana?"

Aku terdiam. Rahasia tentang keluarga Dira hanya aku yang tau. Aku tak berani mengatakan pada Ghani.

"Gue ga bisa bilang"

"Ayolah, kalo gue ga tau. Gimana gue mau pdkt sama Dira"

Apakah aku katakan saja?
Puti, jangan bertindak bodoh!

Baik lah

Akan ku katakan

"Gue ga sanggup bilangnya kak" lirihku

"Gue janji ga bilang sama yg lain. Sumpah" janji Ghani

"Beneran ya?"

"Iya"

"Pas gue sama Dira kelas 8. Dira cerita ke gue kalau dia suka sama lo,kak"  aku melihatnya sekilas kemudian melanjutkannya.

"Cuma chat sama lo dia udah bahagia. Suatu hari dia sadar bahwa dia ga pantas untuk lo"

"Kok gitu?" Tanyanya penasaran

"Dira dulu gendut kak. Dia malu karena itu"

"Terus?" Katanya penasaran

"Lo udah pernah kan kerumah Dira?"

"Udah emang kenapa?"

Aku membuang nafas dengan kasar. " Bunda yang dipanggil Dira itu sebenarnya adek dari papanya. Jadi dia yang menampung Dira dan mendapatkan kasih sayang yang lebih dari orang tuanya"

Dia menyimak dengan serius. Kemudian dia bertanya lagi    "papa sama mama nya kemana?"

"Papanya udah nikah lagi, mama nya udah pergi meninggalkan Dira. Entah kemana. Dira sering mencari keberadaan mamanya. Tapi ga berhasil. Dira sama abangnya terlantar" air mataku menggenang.

"Jadi, Dira punya Abang?"

"Iya, abangnya udah kuliah di Jepang. Cuma pas liburan abangnya pulang. Sana kesepian kak. Dia bertahan sedih mengetahui Lo kaya gitu sama dia. Sejak saat itu Dira punya kebiasaan aneh. Dia suka mengunci dirinya didalam kamar"

"Dan dia berubah sedrastis itu gara-gara gue?" Tanyanya memastikan.

"Ga juga, dia berubah karena dia stres memikirkan masalah hidupnya yang berat" tambahku

"Ok, kalo gitu gue ga mau lagi ngecewain Dira"

Setelah dia mengatakan itu, aku melihat keseriusan dalam dirinya

"Kak, sebagai sahabat Dira, gue mau lo buat Dira bahagia kak" pinta ku

"Pasti" katanya yakin

----------------------------------------

To be continued

Please vote and comment 😆