-~12~-

588 19 0
                                    


Ghani's POV

Aku harus pergi ke rumah Dira. Aku tak ingin masalah ini semakin tak berujung. Dengan cara apapun aku akan meminta maaf adanya.

Aku ketuk pintu rumah Dira. Bundanya mempersilahkan aku untuk masuk. Aku menanyakan Dira. Bundanya menjawab bahwa Dira di kamar.

Ketika aku sampai di pintu kamarnya. Aku merapikan baju dan rambutku. Aku menarik nafas.

Pintu terbuka. Dira sedang tertidur, kurasa.

Dia menelungkupkan kepalanya diatas meja yang rendah namun lebar itu.

Dia pasti belum makan.

Aku tau itu karena melihat seragamnya yang belum dia ganti.

Aku berinisiatif untuk membelinya makanan.

Yap, roti isi dan susu kotak rasa vanilla

Dikantin dia sering membeli itu.

Setelah camping aku selalu memperhatikan dia.

Aku menempelkan note di bungkus roti.

Dimakan ya. Biar pipinya kaya bakpao :)

Melihat dia tertidur aku juga mengantuk. tak ada tempat selain kasurnya. Aku merebahkan diri ke kasurnya.

Semalam aku tak tidur. Aku gelisah. Dira, menangis karena ku. Aku merasa sangat bersalah.

Ku pejamkan mata.

🐾

Aku bangun, tidur ku lumayan nyenyak. Aku tertidur pulas di kasur Dira.

Dira masih belum bangun. Ia masih saja nyaman tidur di atas meja kayu itu.

Aku keluar kamar dan menutup rapat kamar Dira.

"Bagaimana?" Tanya bunda Dira padaku saat aku masih di ambang pintu.

"Belum, Dira masih tidur. Aku tak bisa membangunkannya. Ia tampak letih"

"Ikuti bunda" katanya. Aku mengekorinya. Kami sampai di taman belakang rumah. Ada kursi disitu dan aku duduk di sana.

"Bunda rasa kamu sudah tau bagaimana keluarga Dira. Ya, bunda bukan lah orang tua kandungnya" katanya menjelaskan.

"Sampai sekarang mama Dira tak bisa dihubungi" lanjut nya.

"Kadang bunda kasihan sama Dira. Dia suka mengunci dirinya didalam kamar"

Air mata bunda Dira mengenang.

"Bunda ingin bertanya. Apa hubungan kau dengan anakku?"

Dia mengusap matanya. Menghapus air mata.

"Tan, aku juga ga tau sejak kapan aku memiliki perasaan ini. Dia selalu terbayang di otak ku. Pikiran ku kacau saat mengetahui dia menangis kemarin karena aku" aku menghela nafas berat

"Bunda sangat menyetujui hubungan kalian berdua. Tapi bunda mohon jangan kecewakan dia" pinta bunda padaku.

"Apakah aku boleh membangunkan Dira?" Tanya ku pada bunda

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang