-~1~-

2.3K 67 0
                                    

Kring! Kring! Kring!

"Umm hmmm aaa 'a ngg"
Eits,jangan salah paham dulu dong. Ini bunyi kebo baru bangun tidur. Weker itu mengganggu sleeping beauty ku. Aku ingin mematikan jam weker yang berisik itu tapi, mataku masih berat untuk dibuka. Makanya aku mengigau seperti itu.

Hah? Wekernya diam. Bagus. Bisa lanjut tidur lagi.

"Adeeeek banguuun!!"

Suara siapa itu? Hmm misteri. Suaranya mengalahkan weker. Amazing banget.

Dan sekarang aku masih setengah tertidur. Aku menarik kembali selimut dan mencari bantal guling. Kemana perginya guling itu?? Dengan berat hati ku buka mataku dan mengambil guling . Tak sengaja aku melihat jam weker                             menunjukkan pukul 06.30 .

"Sial!!" Udah jam segini malah belum mandi. Ku lempar guling dengan kasar dan pergi ke kamar mandi. 5 menit cukup lah.

🐾

Timing nya pas banget. Untung Kak Dito mau berangkat ke sekolah. Nebeng ah.

Kak Dito itu tetangga ku. Biasanya aku sering nebeng sama dia. Dianya mau-mau aja. Nice, duit pun tersimpan. Hahahaha

"Pagi kaak" sapa ku sok imut

"Hmm" balasnya singkat

"Nebeng boleh? "

Tanpa basa-basi Kak Dito memberikan helm pada ku.

🐾

Sampai di gerbang sekolah aku buru-buru masuk ke kelas. Why?? Karena, mau nyalin PR .

"Woii ada PR nggak? " Tanya ku ketika memasuki pintu kelas.

"Nggak" balas mereka serentak seperti paduan suara.

Ya udah kalo gitu, aku ke kelas Puti. Saat itu aku agak berlari dan

Bruk!

Aku menabrak dada seseorang. Refleks, aku menutup mataku .

Kalo cewe pasti kepalaku mantul. You know what I mean?

Kalo cowok....

tunggu .

Berarti aku nabrak cowok.

" Sorry " katanya

Perlahan ku buka mataku. Dia menatapku cemas.

" Mendingan ke UKS dulu, muka lo merah . Pasti lagi demam kan? " Katanya menyimpulkan

Peka dikit dong. Aku tuh nggak demam. Wajah mu yang membuat ku seperti itu.

"Ng-ngak. Gue nggak demam kok "

Dengan cepat dia menyentuh dahi ku.

Blush

Pipiku seketika memerah

"Panas banget. Lo itu lagi demam tinggi . Jangan bohong. "

Yawloh, lo peka dikit napa.

"Gue nggak sakit! " Kata ku dengan nada tinggi

" Aduh, gue merasa bersalah.

Jeda sedikit saat dia berbicara

Nanti kalo ada apa-apa panggil gue aja , di kelas 11-1 "

Njir. Ganteng banget pas dia bilang itu. Aaa! Meleleh daku.

"Oiya, kenalin gue Ghani "

"Dira" balas ku sambil menjabat tangannya.

Lalu dia melepas tanganku dan tersenyum.

"Ya udah, gue ke kelas " katanya sambil menepuk pundak ku

Dia pergi.  Dari tadi menatap tangan ku dengan tatapan tak percaya. Kak Ghanimemegang tangan ku??

Bel masuk pun berbunyi. Menyadarkan ku dari lamunan ku . Aku pun berjalan menuju kelas dengan senyum lebar.

🐾

"Ke kantin yuk " ajak Puti yang dari tadi berdiri di depan pintu kelas. Senyumku mengembang melihat Puti dan menghampirinya sambil menggandeng tangannya.

" Gue ikut " teriak seseorang dari belakang. Refleks, kami pun menoleh ke belakang.

"Yuk" Puti pun mengajak laki-laki itu kekantin bersama .

"Lo kenapa ngajak dia?" Kataku berbisik ketelinga Puti.

"Kenapa? Kenapa Lo risih kalo Rian ikut? " Tanya Puti dengan suara gajahnya.

"Terserah lo, gue mau batagor" kataku kesal

"Gue juga mau batagor. Cie kita samaan" kata Rian menggoda ku

"Apaan sih"

Dia lagi. Hadeuh, udah capek pikiran, mata, mulut and hati  liat dia.

" Kalian berdua kenapa ga pacaran aja coba" Kata-kata Puti barusan membuat ku terdiam.

" Jadian yuk, dari pada nungguin si itu. Mendingan lo sama gue. Lo kan jomblo, gue juga jomblo. Kenapa kita ga jadian aja? Supaya jomblo dimuka bumi ini berkurang "

Aku hanya diam dan melesat ke kantin.

_________________________

To be continued




















ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang