-~11~-

688 21 0
                                    


Membuka hati untuk orang baru merupakan hal tersulit bagiku.

Dia bukan orang baru. Aku sudah mengenal dia lama.

Di hati ku masih tertakhta sebuah nama. Nama yang sulit untuk aku lupakan.

Memang kami jarang bersama. Kejadian-kejadian kecil saat aku bersamanya selalu terulang kembali dibenakku.

Semakin ingin ku melupakannya, semakin sulit pula bagiku untuk melupakannya.

Bahkan dengan orang baru, aku sering menghabiskan waktu berdua. Tapi entah mengapa aku tidak berpaling kepadanya.

Dia, Rian.

Selalu bersama ku

Aku tak pernah memperhatikan dia.

Aku malah sibuk memperhatikan Ghani. Ghani, yang tak pernah memiliki hati untuk ku.

Aku harus mencoba bersama Rian. Aku tak ingin terpuruk lagi.

Aku berharap semoga aku bahagia dengannya

🐾

Sudah beberapa hari ini aku diantar dan dijemput Rian.

Bundaku heran. Bunda sering menggoda ku agar aku mengaku bahwa Rian pacar ku.

Aku mengatakan pada bunda bahwa aku dan Rian hanya teman dari SMP.

Bunda hanya berpesan agar aku berteman baik dengan Rian. Dan aku pun mengiyakan.

Minggu depan aku akan melaksanakan ujian kenaikan kelas. Itu akan berlangsung selama seminggu. Mulai dari sekarang aku mencicil belajar agar ketika ujian aku hanya membaca dan mengulangnya saja.

Sekarang, aku duduk di lantai dengan meja yang tingginya sekitar setengah meter itu. Buku-buku milik ku berserakan. Ditambah lagi kertas soal-soal dan alat tulis.

Aku jenuh

Ku rapikan semuanya.

Aku menelungkupkan kepala diatas meja.

Meja itu adalah buatan papa ku. Saat aku kecil aku merengek padanya agar dibuatkan meja belajar yang besar. Meja yang dapat menampung buku-buku yang besar.

Aku juga sering menulis cerita di atas meja buatan Papa ku.

Perlahan ku tutup mata.

Dan aku tertidur.

🐾

Ketika aku bangun ada piring yang berisi roti isi yang dibungkus dengan plastik dan susu kotak rasa vanilla. Ini adalah cemilan kesukaan ku jika menonton drama korea.

Ada note dibungkus roti itu.

Aku membacanya. Kemudian tersenyum.

Aku meminum susu kotak itu. Lalu aku berpindah ke kasur.

Berantakan.

Aku rasa saat pulang sekolah tadi masih rapi.

Tapi, siapa yang tidur di kasur ku?

Aku menekan daun pintu sehingga pintu terbuka. Aku mencari keberadaan bunda ku. Ternyata bunda ada di taman kecil yang berada di belakang rumah ku.

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang