-~37~-

566 15 2
                                    


Aku berjalan gontai ke arah mobil. Perasaan ku bercampur aduk, tidak bisa ku ungkapkan.

Kenapa lo , ga ngasi tau gue?

Sekarang aku duduk di mobil, sambil menatap bangku yang biasa diduduki Dira. Aku berhalusinasi bahwa dia masih berada di samping ku dan tersenyum.

🎵Something in me knew that was real, frozen in my head🎵
(Sesuatu  dalam diriku tahu bahwa cinta itu nyata)

Suaranya masih saja terngiang-ngiang di telinga ku.

Kenapa?

Kenapa?

Kenapa dia tidak memberi tahu ku, sedikitpun?

Sejak dia mengirimkan pesan suara, aku sudah berkali-kali menghubunginya tapi tidak diangkat. Aku juga sudah spam chat, tapi tidak bisa. Akunnya seperti error.

Otakku benar-benar buntu saat ini.

Mungkin ada baiknya aku bertemu bang Herman.

🐾

"Jadi, gini bang"

Aku menjelaskan semuanya tentang Dira padanya. Aku sangat mempercayai bang Herman.

Bang Herman, dia adalah orang kepercayaan keluarga kami.  Bahkan, setelah papa wafat, dia yang mengambil alih perusahaan milik papa. Dan bang Herman juga lah yang membiayai segala keperluan ku.

"Kalo menurut gue ya, lo tu jangan ngejar dia ke Korea dulu. Biarin dia kuliah disana, itu cita-cita dia kan?"

Aku mengangguk

"Yaudah, biarin aja dia ngejar cita-citanya dulu. Jangan sampe pas lo ngejar dia, nanti cita-citanya keganggu"

Aku mengerti dengan penjelasan dari bang Herman.
Tapi ada yang mengganjal di benak ku.

"Bang, kalo dia diambil cowo lain gimana?" Tanyaku gelisah

"Eh, lo aja udah pacaran sama Siti, Oliv, Nadya. Masa dia ga boleh pacaran sama orang lain?" Katanya setelah itu menggelengkan kepalanya.

"Lagian kalo kalian jodoh pasti ketemu lagi kok"

"Lagian dia belum pernah pacaran kan?" Bang Herman kemudian menyesap kopinya.

"Belum" jawabku

"Pikiran lo tuh, lagi kacau. Jangan mempersulit diri lo. Lo ga salah. Jadi jangan bahas itu lagi" dia mencomot gorengan yang ku letakkan di atas meja.
Dan terdengar lah suara gorengang kalo di gigit. Kriuk....
kriuk....

"Btw, lu udah bisa ga belajar manajemen sama gue? Segan gue lama-lama megang perusahaan bapak lo.

"Udah, kapan bisanya?"

"Lusa"

_______________________________________

To be continued

Please vote and comment 🙏

Aduh update tida ya?

Makanya vote terus dong.

Ini mau ending Lo

Ga mau endingnya ngegantung kan??

Vote and comment 🙏

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang