-~32~-

411 13 0
                                    


Dira's POV

Aku semakin berlari mengejarnya. Entah kenapa, semakin ku kejar, semakin jauh dia dari ku.

Kaki ku lelah berjalan. Aku masih melihatnya yang menjauh.

Entah dari mana asalnya, ada gadis yang sedang dirangkul oleh dia. Wajah wanita itu tak kelihatan olehku. Karena tubuhnya membelakangi.

Dia melihat ku kebelakang yang sedang tertatih untuk meraihnya.

Dia tersenyum

Kemudian dia menghilang bersama gadis tadi.

"Kau akan bertemu seseorang yang benar-benar memperhatikan mu, mencintai mu dan seseorang yang akan membahagiakan mu. Kau akan bertemu dengan pria itu"

Seseorang membisikkan itu ketelingaku.

🐾

"Puti" panggil ku

"Hmm?"

"Mimpi gue aneh banget semalam"

Dia langsung menatapku tajam "hah? Seriusan? Lo mimpi apaan?"

"Lupa gue! Pokoknya aneh gitu"

"Bego banget lo njir!" Kayanya sambil menjitak kepalaku. Kemudian dia berjalan meninggalkan ku yang masih memegang hasil jitakan Puti.

"Oi! Tunggu guee!"

🐾

"Eh, acara tahunan lo pada pergi ga?" Tanya Puti saat kami bertiga berada di kantin.

"Ooh, perpisahan anak kelas 12 ya?" Mina merespon Puti. Sedangkan aku, hanya diam sambil menikmati bakso yang ku pesan tadi.

"Dira, lo kok diam sih? Ini perpisahan Kak Ghani lho" Puti menyenggol lengan ku.

"Iya, gue pergi lah. Masa nggak sih" Jawab ku dengan tampang yang tidak berminat.

"Tahun besok, kita lagi yang perpisahan. Ga nyangka gue. Cepet banget rasanya" Mina menghayal.

"Iya cepet bat, sampe gue pen nyari cowo. Masa tiga tahun gue skolah di sini, masih jomblo" tambah Puti

Aku mengaduk-aduk bakso dengan tak berminat. Pikiran ku melayang.

Ada yang merangkul ku dari belakang "hai semua"

"Lho, kak Ghani?" Puti menyenggol lengan ku (lagi).
Sedangkan Mina, dia udah nge-freeze.

"Ada apa kak?" Tanyaku setelah dia duduk di samping ku.

"Kan bentar lagi perpisahan nih. Gue mau duet nyanyi sama lo Dir"

"WHAT???" ucap kami bertiga serentak

"Alaaah, biasa aja kali. Gue juga sering dengar lo nyanyi di depan gue. Meski suara lo pelan banget" ujar Ghani santai.

"Lagunya lo aja yang milih" tambah Ghani lagi.
Kemudian dia menarik minumanku ke hadapannya.

"Itu kan bekas gue" ujarku pelan sambil melihatnya yang sedang meneguk minuman itu.

"Ah, ga pa-pa kali. Kan kita udah kiss"

ANJIR!!!

DI DEPAN  PUTI SAMA MINA DIA BILANG GITU.

OMG!

MAU DITARUH DIMANA MUKA GUE!

"Ikut gue!" Ucapku sambil menarik tangannya menjauh dari mereka (Puti dan Mina)

🐾

"Lo ngapain bilang itu didepan mereka?" Tanyaku saat kami sudah berada di taman belakang sekolah.

"Gue salah ya? Padahal kan emang kenyataan" dia menggembungkan pipi.

"Akh, pusing gue!!" Aku berjongkok dan menenggelamkan kepalaku dan mengacak-acak​ rambutku.

🐾

Aku melangkahkan kaki ke kelas ku dengan langkah gontai.

Tiba-tiba ada yang mencekal kedua tangan ku.

"Bisa lo jelasin ke kami, maksud Ghani yang tadi"

Mereka adalah Puti dan Mina.

Mampus gueee!😖

"Denger yaa. Itu terjadi karena ga sengaja. Sumpah!" Aku menjelaskan kepada mereka berdua

"Gue ga mau tau ya. Jelasin semuanya. SEMUANYA!" Ujar Puti dengan menekankan kata semuanya.

"Puti, lo ingat pas Ghani ngajak gue pulang bareng untuk pertama kali?" (Baca part 8)

"Hooh, gue inget" katanya sambil nganguk.

"Pas itu gue ga sengaja liat kak Ghani pelukan sama kak Shiba. Terus kak Ghani ngejelasin semuanya sama gue. Yah, abis itu terjadi lah 'itu'" jelasku panjang

"Ooh, Ghani-

"APA! PAS ABIS NANGIS DIA NYIUM LO GITU?"

"iya" kataku pelan

"Dira, gue ga tau kejadian sebenarnya kaya apa. Dan gue cuma mau bilang. Mendingan lo ikutin kemauan kak Ghani" tambah Mina yang dari tadi cuma nyimak.

"Berarti gue harus duet nyanyi sama dia??!" Tanyaku

"IYA!!" Ucap mereka serentak

"Mampus gue" aku mengantuk kan kepala ku ke dinding.


__________________________________________

To be continued

Please vote and comment 😣

Kesian author, lebaran cuma di rumah ae.

Semakin tua , maka semakin sedikit engkau mendapatkan THR

😖😖😖😖😭😭😭😭😭😭

Kenapa?

Kenapa??

KENAPAAAA?

KENAPAAAA???????????





KENAPA OPPA SEMAKIN GANTENG 😍




ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang