-~9~-

684 26 0
                                    


Ghani's   POV

Aku tersenyum menatap diriku yang sedang​ berdiri di depan kaca kelasku. Pantulan diri terpantul kurang jelas. Karena itu kaca jendela kelas.

Hari ini aku berencana akan mengajak Dira ke sebuah kafe yang menjual ice cream setelah pulang sekolah nanti.

Hari ini ada pelajaran olahraga. Tandanya aku harus membawa parfum. Aku harus tampil maksimal didepan calon pacar.

Jam pelajaran olahraga selesai. Aku membawa bola basket ke gudang penyimpanan bersama Dio.

Aku melihat Dira melambai-lambaikan tangannya ke arahku. Aku menghampirinya. Dan mengatakan agar menunggu ku di gerbang sepulang sekolah nanti.

Aku deg-degan banget. Apakah dia menerimaku menjadi pacarnya.

Hari ini aku sangat grogi berbicara dengannya.

Sepulang sekolah, aku memain-mainkan kunci mobilku. Hingga terjatuh. Dengan segera aku mengambil kunci mobil.

Di seberang ku ada seorang gadis yang tengah menangis. Dia menyandarkan kepalanya di dinding. Sekali-kali dia mengantuk-antukkan kepalanya ke dinding.

Aku berusaha untuk memegang bahunya. Tapi dia langsung memeluk ku.

Tentu saja aku terkejut dengan apa yang dia lakukan.

Oh, bagaimana ini

Aku sangat yakin Dira telah menunggu ku.

Jika aku tinggal gadis ini sendirian–

Akh, pusing kepalaku

Aku mengelus-elus punggungnya agar dia tak menangis lagi.

Dan ya, aku berhasil

Dia melepaskan pelukannya.

Gadis itu adalah Shiba.

Gadis yang berdarah campuran antara Jepang dan Indonesia.

"Lo kenapa?" Tanya ku.

"Gue kira lo itu pacar gue. Sorry karena meluk lo tadi" katanya tanpa ada penyesalan

Aku membuang-buang waktu ku cuma untuk menghentikan nya menangis.

Aku keluar dari koridor yang sepi itu.

Dira

Dira menangis

Dipelukan Rian

Rian membawa pergi Dira menggunakan motornya.

Sial!!!

Gue ga jadi nembak Dira hari ini.

Ini semua karena Shiba.

🐾

Keesokan harinya aku tak menemukan Dira.

Di kantin aku cuma melihat Puti.

Dia pasti ada di kelasnya.

Aku pergi ke kelasnya.

Dia menelungkupkan kepalanya dimeja.

Sepulang sekolah, aku mencari Dira di kelasnya. Temannya mengatakan bahwa dia sudah pulang.

Aku harus pergi kerumah Dira

Di gerbang. Aku melihat Dira menunggu seseorang. Aku menghampirinya. Dia tersenyum. Sedetik kemudian senyumnya memudar.

Apa dia menangis kemarin karena aku?

"Dira, sorry" aku menunduk. Tatapannya pada ku sangat berbeda dengan yang biasanya.

"Oh, yang kemarin kak, aku pulang sama Rian"

"Gue–  gue tau lo nungguin gue kemaren. Sorry Dira" aku pergi. Meninggalkan Dira digerbang. Matanya berlinang air mata.

Aku tak sanggup menceritakan yang sebenarnya.

Mungkin aku harus pergi ke rumah Dio.

-----------------------------------------

To be continued

Please vote and comment 😣😱😖

Maaf part yang ini terlalu pendek.

🐰

Makasih banget buat siti,sasha andam, qifani, Oliv, Nadya, Ela , aca, Ulmi, Icut  yang udah ngasi saran.

Cerita changed ini sepenuhnya gue yang buat.  Saran2 yang kalian kasi udah gue pikirin matang-matang

Cerita changed ini merupakan pengalaman pribadi author yang menyukai kakak kelas. Separoh nya lagi merupakan imajinasi author karena jomblo.

Dasar jomblo!!

Ampun bang 🤗

Fly kissss 😘😘

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang