-~17~-

469 16 0
                                    


Udah tidur?

Pesan masuk saat aku duduk di dekat jendela kamar hotel.

Belum, ada apa?

Aku mengirimkan pesan itu, lalu ku letakkan handphoneku di meja kecil. Aku menopang dagu, menunggu balasan darinya. Lama . Sudah lama aku menunggu balasan darinya.

Ku putuskan untuk melihat ke jendela. Langit Korea sedang indah-indahnya saat ini. Sesekali angin menerpa wajahku. Dingin . Tapi aku suka.

Viona sudah tertidur dari tadi. Aku tak ingin menganggu istirahatnya. Aku pun mengambil jaket dan keluar kamar. Sambil berjalan ku kenakan jaket itu.

Aku ingin mencari udara segar. Di dekat hotel ada sebuah mini market. Aku membuka pintu kaca itu dengan pelan. Aku mengambil ramen korea. Lalu aku membayarnya di kasir. Penjaga kasir itu menanyakan padaku, apakah anda ingin mie ini di masak. Aku mengangguk. Penjaga itu menuangkan air panas kedalam cup ramen. Uap panasnya mengepul. Penjaga kasir itu memberikan cup ramen itu padaku.

Aku duduk di kursi yang disediakan mini market tersebut. Kursi itu menghadap jalan raya. Mobil berlalu lalang, meski malam sudah semakin larut.

Aku menatap ramenku dengan asap yang masih mengepul. Sumpit membantuku untuk mendinginkan ramen. Hmm,rasanya lebih enak dari yang ku beli di Indonesia. Wah, ditambah lagi kimchi yang ku beli tadi menambah cita rasa ramen.

Aku meneguk kuah ramen. Ramen ku kini sudah habis. Aku berencana kembali ke hotel. Tapi aku ingat sesuatu, aku lupa membeli susu kotak.

Sambil menikmati susu kotak, aku berjalan menuju hotel. Diseberang jalan aku melihat pasangan yang saling menggenggam tangan. Mereka tersenyum bahagia. Ya, secara langsung aku menikmati drama korea.

Ah, irinya. Sang laki-laki merangkul perempuan. Mereka tertawa bersama.

Aku sudah sampai di lobi hotel. Enggan rasanya balik ke kamar. Aku masih ingin menikmati korea, sendiri. Aku ingin sendiri. Lebih nyaman sendiri.

Ku ambil handphone di saku. Handpone ku menunjukkan pukul 23.50. lebih baik, aku beristirahat. Besok masih ada kesempatan. Dengan langkah malas aku menuju kamar ku.

Tangan ku ditarik oleh seseorang. Dia membawaku ke kamarnya.

"Dari mana saja" katanya lembut

Oh, astaga. Aku kira om-om yang menculik ku. Aku mengurut dada. Menormalkan detak jantung ku.

"Dari mini market" jawab ku tanpa melihat nya

Aku membuka tirai kamarnya. Desain kamar ku dengan kamarnya hampir sama. Yang paling ku sukai adalah jendela besar yang ditutupi tirai tipis.

Aku menikmati angin kembali, dia berjalan kearah ku, kemudian duduk di sampingku.

"Gue suka disini" kata ku pada Ghani yang menatap langit.

"Gue juga" gumamnya pelan

"Pas, di Namsan Tower tadi, gue suka bunga sakura yang kelopaknya jatuh" aku tersenyum kecil

Kami berdua menatap langit. Langit malam itu cerah, aku suka itu.

"Besok kita kemana?" Tanyanya menatap ku.

"Besok kita wisata kuliner"

"Lo ga ngantuk kan?" Dia mengusap pelan pucuk kepalaku.

"Nggak, gue masih mau liat ini"

"Ya udah, Lo di kamar gue aja dulu" dia merebahkan kepala ku ke bahunya.

Aku tersenyum tipis. Pose seperti ini persis saat aku pertama kalinya melihat dia (lagi) setelah aku melupakannya. Tapi, kenapa dia sangat dekat padaku saat ini?

Entah lah, aku lebih bahagia seperti ini. Tak ada status yang pasti, itu lebih baik. Dari pada, memiliki status yang akhirnya akan saling mendendam.

🐾

Sesuai, rencana siang ini kami akan mengunjungi sebuah kedai yang menjual berbagai masakan Korea. Aku sendiri memesan Jajangmyeon (mie dengan saus kacang hitam).
Ghani dan Viona pun ikut memesan itu.

Pesanan pun datang aku menyantapnya dengan lahap.

"Kenapa ketawa?" Tanyaku sambil menggulung mie menggunakan sumpit. Ghani masih saja tertawa.

"Diam lah, gue mau makan" kataku kesal

"Itu" di menunjuk bibirku. Aku langsung mengusap bibir ku. Saus mienya berada di ujung mulut ku. Aku tersenyum tanpa bersalah pada Ghani.

Aku memanggil bibi yang memiliki yang bekerja di toko itu. Aku memesan satu porsi lagi.

"Astaga, Lo belum kenyang?" Tanyanya tak percaya

"Puas-puasin makan sekarang, nanti susah nyari kedai makan" jawab ku santai

Ghani menyuruh ku untuk memanggil bibi tadi, dia juga ingin memesan lagi jajamyeon.

"Abis ini kita mau kemana kak?" Tanya Viona yang sedang sibuk dengan sumpitnya.

"Jeju island"

"Daebak!! Jinja eonni? Waaah" Viona tampak sangat terkejut sehingga di berbahasa Korea

Aku mengangguk.

Harus aku sempatkan pergi ke pulau Jeju hari ini. Karna besok siang, kami akan kembali ke Indonesia.

Singkat, hanya 3 hari kami di Korea. Itu karena aku yang meminta pada Ghani. Aku kurang enak pergi dengan cowok. Meskipun Viona ikut sih.

Besok pagi kami akan membeli oleh. Hanya makanan yang aku temukan di mini market dekat hotel. Aku akan memborong ramen, coklat,    apa lagi yaa? Liat aja besok.

Di Jeju kami juga menyempatkan membeli oleh-oleh.

"Gue suka Korea" gumamku

"Aku juga kak" jawab Viona.

Saat ini kami sedang duduk di bangku taman.

Ghani terdiam, ia tampak berpikir.

"Viona, kamu mau kan jadi saksi?" Katanya cepat. Sangking cepatnya,aku dan Viona terkejut

"Apa" tanya kami bersamaan

"Kakak mau nembak Dira disini" Ghani berdiri dari bangku taman.

"Lo ga bercanda kan?" Tanyaku masih tak percaya

"Iya, ngapain gue bercanda coba?" Dia mengangguk mantap

"Tapi–

"Lo mau ga jadi pacar gue"

_______________________________

To be continued

Please vote and comment

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🕔🕔🕔🕔🕔🕔🕔🕔🕔🕔



ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang