-~26~-

380 11 0
                                    


Dira's POV

Semangat Diraaaa!!!

Besok olimpiade akan di selenggarakan. Malam ini, aku bersiap-siap untuk pergi ke luar kota dan pagi harinya kami akan berangkat.

Ya, olimpiadenya di selenggarakan di luar kota.

Mak, doa in Dira ya Mak. Dira pengin nge-banggain emak. Maaaaaak!!!

Selama kurang lebih tiga minggu mempersiapkan segala hal untuk olimpiade, aku rasa persiapan kami cukup matang. Ya, aku rasa begitu.

Meskipun sering adu mulut dengan Ghani yang akhir-akhir​ ini nyebelin banget, aku rasa dalam olimpiade ini aku harus menang.

Menang

Betul sekali

Kalo aku menang, keluarga pasti bangga. Itu yang pertama.
Usaha aku belajar dengan giat juga ga sia-sia karena menang. Pasti terbayarkan rasa lelahnya belajar.

Kalo misalnya ga menang, setidaknya aku dapat pengalaman. Pengalaman dalam mengikuti olimpiade atau lomba. Setidaknya, jika ikut olimpiade berikut, persiapan harus lebih matang lagi.

Hmm, tas sudah. Umm, udah semua. Tinggal berangkat​ aja besok pagi.

Aku hendak menuju tempat tidur, setelah melihat sekilas ke jam dinding untuk mengetahui jam berapa sekarang, aku pun merebahkan diri ke kasur.

Udah larut banget

Memakai kaus kaki, memeluk bantal guling dan menyelimuti diri adalah yang biasa aku lakukan saat akan tidur. Dari kecil sampai sekarang kebiasaan ini tak pernah berubah, yaitu memakai kaus kaki. Entah mengapa, setelah menggunakan kaus kaki. Aku merasa terlindungi. Tentunya terlindungi dari gigitan nyamuk. Selain itu, rasanya juga hangat saat menggunakannya.

Moga-moga besok, semuanya lancar

🐾

Tiiiit tiiiit.

"Bun, adek berangkat dulu. Kak Ghaninya udah nyampe"
Aku pamit kepada bunda. Ayah? Sudah pergi ke kantor jam 7 tadi.

"Nih bekalnya, dihabiskan ya" ujar bunda memberikan kotak bekal. Aku mengambilnya dan menyalami tangan bunda.

🐾

Aku benar-benar​ gugup, itu terlihat saat kami menunggu pengumuman siapa yang menang dalam olimpiade ini.
Dua jam yang lalu, aku dan Ghani sibuk berperang pikiran.

Kaki ku bergetar gugup. Aku menutup muka ku dengan kedua tanganku.

"Kalo misalnya kita ga menang, lo jangan sedih ya"
Ghani memegang kedua pipiku. Saat dia melakukan itu, aku seperti di beri sengatan.

Dan benar saja, kami ga menang. Cuma juara 3. Lumayan lah. Dapat hadiah, yang aku sendiri ga tau hadiahnya apa.

Setelah mengetahui bahwa kami juara 3, Ghani langsung memeluk ku. Sontak, aku kaget. Dengan perasaan agak malu, aku membalas pelukannya.

"Usaha kita berdua ga sia-sia Dir" dia membisikkan ke telinga ku.

________________________________________________

To be continued
Please vote and comment 🙏🙇









ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang