-~29~-

390 10 0
                                    


Ghani's POV

Siang itu aku telah menyelesaikan berbagai keperluan untuk masuk ke perguruan tinggi. Aku akan mengantarkan Dira setelah ini.

Aku mengantar Dira hingga depan rumahnya. Dengan bahagianya, Dira membuka pagar dan menghampiri lelaki yang sedari tadi menatap layar laptop. Lelaki itu menatap Dira kemudian tersenyum. Mereka berbincang-bincang dengan senyum yang mengembang.

Siapa dia?

Apakah dia tunangan Dira?

Bego!

Mana mungkin!

Setalah berpikir keras, aku dapat menyimpulkan
"Bisa jadi, Dira punya tunangan. Karena dijodohkan"

Mungkin

🐾

Puti

Puti

Putiii

Puti: whut?

Gue boleh nanya ga?

Puti: hmm, boleh

Dira udah punya tunangan ya?

Puti: hah?  Tunangan? Wah, parah banget si Nadira. Dia ga cerita sama gue

Lah gue kira lo tau

Puti: ciri-cirinya gimana?

Pake kacamata, kaya anak kuliahan gitu. Ga tau gue, mukanya kehalang laptop

Puti: bentar, gue tanya Dira dulu

Aku menunggu balasan dari Puti. Tiap sebentar aku mengecek ponselku.

Kalo Dira punya tunangan. Yah, gagal gue.

Gagal jadi pacarnya

Shit

Fak

Bangke

Anjiiir

Akh, pusing pala gue!

Emosi bat gue

Ya, kalian tau lah. Betapa susahnya untuk mengambil hati Dira lagi. Kira-kira udah tiga kali aku nembak dia. Belum ada jawaban. Akunya sabar aja dulu. Mungkin Dira sedang memantapkan hati.

Akhir-akhir malah jarang ketemu. Pengen ketemu, tapi ga ada waktu. Pas malam pun, chat-an nya cuma sebentar. Karena aku mengerti, dia harus belajar yang rajin.

Dira

Dira

Dira

Susah banget nge-dapatin dia

Eh, si Puti lama banget ngebalasnya. Mau nanya sama Dira, tapi segan.

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang