-~22~-

447 18 0
                                    


Setiap jam istirahat, Mina selalu mengekori Puti dan aku. Sebenarnya aku lemes banget, di ekorin kaya gini. Tapi, mengingat dia adalah salah satu teman sekelas ku.

Dia mulai melepaskan kepangan rambutnya, digerai. Mina juga mulai memakai tas yang seadanya, ga sebesar cangkang kura-kura lagi.

Puti terlihat sangat senang bersama Mina. Akhirnya, Puti menemukan orang yang satu spesies dengannya.

Setelah seminggu, aku mulai terbiasa dengan Mina.

"Dira, lo yakin ga pake poni?" Tanya Puti saat ada jam kosong.

"Ga!" Kataku tegas.

"Gue mau pake ah" ujar Mina dari belakang.

"Rambut lo udah agak panjang. Ga mau pake rambut Dora lagi?" Tanyaku mengalihkan.

"Ga, gue lebih cantik kalo rambut gue sepanjang ini" dia memegang rambutnya.

"Btw, Rian kemana ya? Akhir-akhir ini kita jarang ketemu" ujar Puti

Aku langsung mengalihkan pandangan ku kepada Mina,

Oh, malu-malu ya.

Segera aku menyenggol lengan Puti, dia pun menoleh sambil membentuk bibirnya seperti "apa?" Tapi tak bersuara.

Aku menunjuk Mina menggunakan daguku. Puti masih saja tak mengerti apa yang aku isyaratkan.

Ke wc!

Aku mengirimkan pesan itu pada Puti. Meskipun dia berada di sampingku.

"Mina, sorry ya. Kebelet nih"
Dia hanya mengangguk, kemudian aku melangkah ke wc sekolah.

Tak berapa lama menunggu, Puti datang sambil ngos-ngosan.

"Maksud lo tadi apa?" Tanya Puti yang masih ngos-ngosan.

"Mina. Dia suka sama Rian" jawab ku datar.

"Oooh, gue kira apaan"

"Mina sekelas sama Rian pas kelas 10" tambah ku.

🐾

Hari ini aku mengajak Puti dan Mina ke rumah ku. Kami akan mengerjakan tugas fisika bersama.

"Eh, yang ini gue kurang ngerti Dir" ucap Puti sambil menunjuk buku tulisnya.

"Yang mana.              Oh, yang ini tinggal lo giniin aja"
Aku menjelaskan kepada Puti sembari menuliskan di buku tulisnya.

"Ada yang laper ga?" Tanya ku saat mereka tenggelam dalam dunianya.

"Laper banget" ujar Puti sambil memegang perutnya.

Sedangkan Mina hanya mengangguk.

"Yaudah, gue masakin ramen" ucapku sambil bangkit dari tempat duduk.

Untung aja oleh-oleh dari Korea kemarin belum habis.

Setelah selesai memasak, aku membawa nampan berisi 3 mangkok ramen dan 3 gelas air putih ke ruang tengah.

"Ye, makan!!" Ujar Puti antusias.

"Makasih Dir" Mina mengambil mangkoknya.

"Anjir, enak banget!!"

"Puti, suara Lo keras banget!!" Kesalku. Dan dia cuma nyengir.

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang